Mama...

83 13 0
                                    

Flashback...

Jasmine makin tertutup... beberapa kali Kusuma mendapati Jasmine sedang memukul² perutnya sambil menangis..

Diusia yang masih sangat belia, dengan trauma berat akibat perkosaan itu bukanlah hal mudah untuk dijalani...apalagi dengan kondisi hamil

Dr Larasati terpaksa memberi obat penenang dengan dosis yang aman untuk kondisi hamil, hal ini dilakukan bukan tanpa pertimbangan medis, mengingat kondisi Jasmine yang masih jauh dari kata stabil...

Sesekali Jasmine teriak histeris... setelahnya tak sadarkan diri... hari² berlanjut dengan kondisi seperti itu.
Hingga pada suatu hari saat sesi dengan dr Larasati..
"Jasmine, kamu harus sehat ada nyawa lain yang sedang bertumbuh dalam dirimu saat ini" ucap dr Larasati memulai sesi terapi dengan sangat lembut...
Tangan dokter Larasati memegang tangan Jasmine kemudian meletakkanya diperut Jasmine yang mulai kelihatan membuncit..
Dan saat bersamaan ada semacam gerakan halus yang Jasmine rasakan...
Selayaknya si baby dalam kandungan ingin berkomunikasi dengan sang ibu...

Jasmine menatap heran dokter Larasati. Sambil terus mengusap dan merasakan gerakan halus itu...

"Dia tidak salah... dia sangat menyayangi ibunya..." ucap dokter muda itu...

Jasmine menangis tapi sekilas, dia terlihat memberikan senyuman tipis saat melihat perutnya...

Sejak hari itu Jasmine tidak pernah lagi memukul perutnya...

Time flies...

Karena catatan medis, Jasmine melahirkan dengan proses Caesarean Section.
Hari itu seorang baby boy yang sehat telah lahir kedunia. Awalnya keberadaannya tidak diinginkan, namun sang ibu dasarnya memiliki hati yang lembut dan akhirnya luluh dengan tulusnya cinta kasih ibu dan anak yang mereka bagi selama masa kandungan...

 Awalnya keberadaannya tidak diinginkan, namun sang ibu dasarnya memiliki hati yang lembut dan akhirnya luluh dengan tulusnya cinta kasih ibu dan anak yang mereka bagi selama masa kandungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yudishtira Wijaya....
Jasmine sematkan nama sang ayah dibelakang nama putra nya.

Jasmine berangsur membaik dari trauma nya, tidak sepenuhnya pulih namun dia mulai dapat menerima keadaannya dengan baik berkat Yudishtira, diusianya yang masih belia, dia tumbuh menjadi ibu yang bertanggungjawab... dia mencoba untuk mengisi kekosongannya dengan aktifitas baru yang ternyata dia sangat sukai juga... Dia mulai membuat skets kebaya dan coba menjahit untuk dia dan kusuma kenakan saat ada pertemuan²... biasanya lebih sering saat ada pertemuan di KBRI bertemu dengan sesama wni yang tinggal di Swiss...Entah kenapa ada rasa feels like home...sangat membantunya untuk melupakan trauma masalalu miliknya...

Kusuma dan pak Adi juga sangat dekat dengan Yudish, sesekali mereka bervideocall dengan kakeknya... Pak Damar...

Yudish tumbuh menjadi anak sehat dan aktif.. Dunia Jasmine berubah berkatnya, senyum yang dulu menghilang kembali menghiasi wajah ayu rupawan itu...Jasmine coba untuk bangkit kembali.. Untuk Yudish... dan orang² yang menyayangi nya...Pak Damar, Pak Adi dan juga adik yang tidak pernah ia miliki sebelumnya Kusuma....

I miss you...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang