Ruangan kamar itu memang terlihat berantakan...
Buku² pelajaran yang mereka sudah pasti mengira milik kirana berserak di lantai...
Potongan kemeja, rok serta pakaian dalam kirana...
Kondisi paling parah berada di bagian ranjang itu...
Mereka semua yang datang adalah orang tua yang sudah memiliki keluarga.. sudah pasti mereka tau bau apa yang tercium di sekitaran ranjang itu.. serta bercak darah dibeberapa bagiannya.. mereka sudah bisa menebak dengan pasti apa yang telah terjadi semalamMemikirkannya saja sudah menusuk hati, meski bukan anak sendiri,.. apalagi pak Damar yang sangat menyayangi putri tunggalnya ini...pikir guru² itu dalam hati..
Pak Danish sudah jauh lebih tenang saat ini disamping istrinya yang terus mengusap punggungnya agar tambah lebih tenang...Pak Markus mulai berbicara
"Sebaiknya kita bawa Kirana ke Rumah Sakit sekarang untuk mengobati luka serta memvisum kirana..."Pak Danish mulai berfikir cepat... jika kasus ini di blow up akan banyak sekali efek pada bisnisnya. Bukan pak Danis egois, ini semata² dia juga memikirkan dampaknya pada perusahaan dan anaknya.
"Saya akan bertanggungjawab pak Markus, tapi dengan tidak mengurangi rasa hormat serta bukan tidak memperdulikan kondisi Kirana saya mohon kasus ini ditutup rapat oleh pihak sekolah..." Saya mohon juga pak Damar"
"Berapa pun biaya pengobatan kirana akan saya cover sampai kirana sembuh total..."
Pak Damar sedikit tersulut emosi...
"Menurut bapak anak saya bisa pulih seperti sedia kala...??"Ucapnya menahan amarahnya" tangannya terus mengusap bahu kirana dengan lembut yang masih menangis dalam pelukannya. Kemeja pak Damar basah karena air mata putrinya ini."Saya faham kondisinya pak dan saya memohon maaf sebesar besarnya atas apa yang telah putra saya lakukan"
"Tidak mudah bagi kami juga menerima keadaan ini"Pikiran pak Damar juga berkecamuk, jika kasus ini diangkat dan dilaporkan kepolisi, bagaimana dengan kondisi putrinya... hal ini pasti akan menimbulkan trauma besar untuk Kirana, belum lagi rasa malu yang harus putrinya tanggung. " ya Tuhan apa yang harus aku lakukan.."
Pak Markus kembali berkata
"Untuk saat ini mari kita obati luka kirana, mari kita ke Rumah Sakit"Semua orang diruangan itu menyetujuinya.
Efron yang sedari tadi menutup wajahnya dia merasa menyesal.. dia menyimak semua hal yang dibicara para orang tua dan gurunya itu.. tapi juga bingung mau melakukan apa...
Pak Danish meminta istrinya untuk membawa pulang Efron kerumahnya.
Pak Danis saja yang mewakilkan untuk pergi kerumah sakit dan tetap bertanggungjawab.Mereka semua meninggalkan kamar besar itu bersamaan dengan tujuan yang berbeda.
Pak Damar menggendong dan memeluk putrinya karena saat kirana kembali berdiri, rasa sakit di kaki nya kembali menyerang...
Didalam mobil menuju Rumah Sakit pak Damar mendapat telpon dari pihak Rumah Sakit yang merawat istrinya, mengabarkan bahwa istrinya mengalami perburukan.
Beruntung saat itu pak Damar juga sedang menuju Rs yang sama.Sesampainya di Rs pak Danish langsung meminta pihak Rs untuk mengambil jalur VVIP agar kondisi kirana segera langsung ditangani tanpa perlu menunggu mengikuti nomor antrian...
Saat sudah masuk keruang periksa, pak Damar mohon bantuan ke rekan kerja nya untuk memantau kondisi kirana saat di cek dan diobati karena suster jaga di rs itu kembali menelponnya mengabari kondisi bu Ayu... disana ada juga pak Danish..
Saat sampai di unit bagian yang menangani istrinya pak Damar bertemu dengan dokter yang sedang memeriksa istrinya...
"Ibu mengalami kritis kami mohon bapak menandatangani form persetujuan tindakan ini ya pak" sambil suster menyodorkan formulir isian untuk pak Damar tanda tangan.
Segera setelahnya semua petugas bergegas membawa bu Ayu keruang ICU...
Pak Damar sesaat menunggu diluar tidak diperbolehkan masuk selama dokter mengobservasi kondisi istrinya.
Pak Damar kembali keruangan kirana...
Kirana tertidur akibat efek obat penenang yang diberikan oleh dokter...kakinya sudah dibalut..Pak Danis serta para guru dan dokter duduk diruangan VVIP itu.. pak Damar ikut bergabung
Ditangan dokter itu memegang amlop coklat hasil test laboratorium Rs dan mulai menjelaskan hasilnya
"Setelah melakukan visum dan melihat kondisi pasien sdri Kirana..hasilnya menyatakan bahwa selaput daranya luka dsn sobek dengan paksa... luka memar dibeberapa bagian tubuhnya akibat pukulan keras. Pergelangan kaki pasien sdri Kirana juga mengalami trauma karena benturan keras. Sehingga beberapa dari ligamennya terputus. Pasien masih bisa berjalan normal kembali dikemudian hari namun tidak bisa beraktifitas berat.
Pak Damar sudah tidak tau harus berbuat apa.. banyak pertimbangan dikepalanya.. satu sisi dia inginkan keadilan untuk anaknya satu sisi memikirkan beban mental apa yang akan diterima kirana dengan kondisi saat ini di lingkungannya." Pak Damar saya berjanji tidak akan lari dari tanggungjawab saya, pengacara saya sedang membuat pernyataan pertanggungjawaban saya jika mungkin bapak kurang percaya.. rekan guru disini pun dapat menjadi saksinya.. tapi saya mohon dengan sisa harapan saya, kasus ini jangan diblow up.."
Pak Damar masih membisu saat ada suara telp masuk dari ruang ICU kembali mengabarinyaIstrinya semakin drop dia harus segera kembali ke ruang ICU .
Pak Damar ditemani pak Markus karena rekannya khawatir juga dengan kondisi pak Damar.. mereka pergi menuju ruang ICU, saat dokter menjelaskan kondisi istrinya saat ini..salah satu dokter keluar dan mengabarkan bahwa bu Ayu sudah berhenti berusaha melawan kankernya.. bu Ayu meninggal dunia.
Cobaan hidup pak Damar bertambah istrinya pergi meninggalkan dirinya dengan kondisi putri kesayangan mereka yang saat ini juga buruk...
Pak Danish tiba diruang tunggu ICU bu Ayu untuk menemui pak Damar sehabis pak Markus menelpon bu Ana untuk mengabarkan berita duka itu...
Pak Danish menjabat tangan pak Damar menyatakan belasungkawanya dan berkata..
"Mohon jangan tersinggung pak, semua biaya rumah sakit, untuk kirana serta pengurusan sampai pemakaman istri pak Damar izinkan saya yang membantu." Saya mohon jangan menolak ya pak..." sambung pak Danish.
Dari lubuk hati yang paling dalam pak Danish benar² iba dengan kondisi pak Damar selain rasa bersalahnya juga atas kondisi kirana.Author Pov
Banyak kasus pemerkosaan yang memang tidak dilaporkan, banyak kondisi yang jadi pertimbangan oleh pihak keluarga terlebih saat pelaku berasal dari keluarga kaya raya... apapun pertimbangan pasti itu adalah pilihan sulit bagi keluarga..
So stop kita menghakimi suatu kondisi, dan jika boleh memilih aku mendukung speak up untuk para korban...To be continue
Author note
Mohon maaf ini hanya cerita khayalan ilusiku... jika mungkin ada kata yang menyinggung, aku mohon maaf dan smua karakter dalam tulisan ini adalah hasil imajinasi ku...smuanya fiktif..Loph you all banyak² 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I miss you...
RomanceAku mencintainya....I never knew that loving someone could be so dramatic like i had in my life....