Kindness

64 10 1
                                    

Flashback remain...

Loker penuh sampah...
Baju olahraga basah kuyup bau air got
Ban sepeda kempes
Belum lagi tas sekolah yang penuh dengan tanah liat basah
Terkadang dilaci mejanya ada telur busuk yang pecah....
Berbagai macam hal buruk selalu terjadi...just name it...sepertinya tidak ada akan habisnya siksaan itu.

Sebulan sudah semenjak tragedi tabrakan Efron dan Kirana dan sejak hari itu lah kehidupan sekolah Kirana serasa menyedihkan....rasanya sudah habis airmata kirana menghadapi ini semua....

"Lu beneran bisa liat? Jangan dipaksain na, nanti mata lu tambah rusak" almira memberikan saran.

"Masih bisa koq mir, aku bisa liat meski berkabut dan samar" jelas kirana

"Itu maksud gw, itu yg namanya maksain"

Authtor Pov

Saat kacamata kirana patah, kirana tidak cerita kejadian itu 100% ke pak Damar, dia tidak mau melibatkan ayahnya kehidupan sekolahnya.
Dia tidak mau di cemooh dengan kata² nepotisme. Yang mengesan kan mentang² anak kepala sekolah, dapat kompensasi.
Tidak kirana tidak mau hal itu terjadi , meski sudah banyak dia dengar kata² kasar itu. Menurut juga dia tidak mau melibatkan ayah nya karena takut pekerjaan ayahnya malah justru terancam mengingat pemilik yayasan sekolah ini juga ayahnya Efron.
Jadi dia hanya bercerita dia jatuh tersandung dan kacamatanya lalu patah.

Pilihan nya cuma 2, antara beli kacamata baru atau beli sepatu ballet baru. Kacamata dia butuh untuk belajar , Sepatu ballet dia butuh untuk props, dan juga salah satu alat yang harus dia punya saat kompetisi nanti. Kirana sangat berharap dapat menang dikompetesi itu....karena hadiahnya juga lumayan... bisa untuk mengganti kacamatanya dengan yg baru.

Bukan pak Damar pun tidak perduli, berkali² dia bilang mau membelikan yang baru tapi kirana menolak dengan bilang dia masih bisa melihat belum terlalu urgent.

"Na, nanti sehabis pulang sekolah temenin gw ke mall yuk, gw mo nyari buku sama kesalon..." pinta almira ke kirana

"Lama ga kira² na? Soalnya aku mau latihan ballet sedikit dirumah, ada beberapa gerakan yang harus aku hafalkan"

"Engga, bentar doang koq.."

Siangnya di salah satu mall terbesar di kota itu...

"Kak...pesenanku udah jadi kan ya? Kemarin aku di kabarin, katanya hari ini bisa kuambil..." tanya almira ke salah satu pramuniaga di optik itu.

"Atas nama kak Almira kan ya?"

"Iya betul..."

Tidak lama pramuniaga itu menyodorkan 1 kotak kacamata dan beberapa box softlence ke almira.

"Bisa di coba dulu ya kak sudah sesuai atau belum"

Almira menepuk bahu kirana yang ikut menunggu sambil duduk disampingnya.

"Nih na, lu cobain udah pas belum, biar kalo ga sesuai bisa dibenerin ulang, mumpung masih disini..."

Kirana sedikit kebingungan, dia tidak berfikir jika kacamata itu untuknya.

" koq aku, mir? Aku kira ini milikmu.."

"Itu ukuran kacamata lu koq, ayo cobain dulu"

Seminggu yang lalu almira setelah bertanya ukuran kacamata kirana tanpa membuat kirana curiga dia memesan ke optik ini.

"Wahhh... ini jelas dan terang sekali, mir...sungguhan ini untukku?"

"Yaiyalah buat lu, kan itu sesuai ukuran mata lu, kl gw yang pake ntr mata gw jereng 😜" jawab almira cuek...

I miss you...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang