10

472 47 9
                                    

"Siapa yang habisin cemilan adek!" Zeran menatap semua Abang nya yang hari ini ada di rumah dan mereka di ruang utama tempat berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang habisin cemilan adek!" Zeran menatap semua Abang nya yang hari ini ada di rumah dan mereka di ruang utama tempat berkumpul.

"Aku nggak suka makanan manis" ujar Zexin yang bermain scroll tiktok.

"Oh mas Zevin nih pasti kan suka iseng anaknya, ngaku nggak mas."

"Adek, bunda pernah bilang untuk tidak menuduh tanpa bukti loh, lupa apa bunda pernah bilang begitu lagian gue disini jauh dari cemilan Lo itu" kesal Zevin yang selalu saja tertuduh.

"Di dapur ada dek, ambil aja lagi sama" ucap Mas Zefran agar Zeran tak ngambek lagi.

"Malas ih mas, masa nggak ada yang mau ngaku sama adiknya sendiri, oke lah biar adek lihat di cctv saja" ancam Zeran dengan mata tajam nya melirik 6 abangnya.

"Bang Zein yang makan." Zein melotot ke arah Zexan.

"Oalah bang Zein, tadi bilang nggak mau ternyata mau." Zeran menatap kesal Zein.

Zein menghela nafas. "Maaf dek, sini Abang ambilkan lagi deh."

"Nggak perlu, biar Abang dimarahi bunda saja." Zeran berlalu menjauhi ruang tamu dengan ngambek.

"Zexan kenapa diberitahu"

"Anaknya sudah pundung lagian gue nggak mau bohong. Bang, emang sih niatnya jahilin tapi kan tetap saja dia adikmu."

Zefran menggelengkan kepala. Jika bukan Zevin pasti Zein, heran saja keduanya itu nggak pernah absen menggoda adik-adiknya.

"Lo kampret jadi gue yang tertuduh." Zevin menatap tajam Zein.

"Yayaya.. gue minta maaf sekarang, biasa aja dong tatapan nya."

"Sampai dimaafin yah atau kita semua kena masalah." ucap Zeron

****

"Bunda kenapa gelisah begitu sih, ada apa cerita sama Daddy?"

"Bunda tuh khawatir banget ninggalin anak-anak di rumah"

"Sama sih Daddy juga tapi untung saja ada mas Zefran yang menemani mereka, tidak apa bunda kan besok kita pulang lagian nggak enak juga loh sudah dapat undangan tapi nggak datang dan sudah jauh juga kita ini jalan nya"

"Bunda chat dulu deh anak-anak, mereka lagi apa"

"Bunda nggak seperti dulu yah, sebelum ada anak"

"Bedalah Daddy, sekarang kan kita punya 7 anak dewasa apapun mereka bagi bunda tuh mereka tetap anak kecil"

"Nggak perlu chat bunda, biarkan saja anak-anak kita dulu lagipula mereka juga nantinya harus terbiasa tanpa kita, umur tidak ada yang tahu bunda lagian ada mas Zefran jagain mereka tenang saja bunda."

Daddy Ziro dan Bunda Zia sedang dalam perjalanan dan menghabiskan satu hari mungkin mereka juga akan sampai besok siang apalagi yang mengundang masih seorang kenalan, tidak enak saja jika tak datang..

Disisi lain Zein masih berusaha untuk membuat Zeran tak marah lagi dengan membujuk akan membelikan apa yang Zeran mau dan berhasil tapi Zein harus menerima nasib untuk mentraktir si kembar juga.

"Rasain Lo, uang Lo juga sekarat" ledek Zevin karena biasanya uang nya lah yang menipis.

"Diam Lo."

Demi ketiga adiknya tidak apa lah Zein mengalah lagipula uang nya juga tidak dia pakai jadi nggak masalah...

"Mau makan apa untuk makan malam nanti?" Tanya Mas Zefran melirik jam setengah 8, biasanya mereka akan makan bersama jam 8 keatas setelah Daddy Ziro pulang jika tak diluar kota.

"Apa saja yang ada di kulkas" balas Zexan yang membuat Zefran mengacak rambutnya.

"Mau daging iga" ucap Zeran.

"Nasi goreng mas" sahut Zexin dengan cengiran.

"Ayam geprek" celetuk Zeron.

"Oke-oke, mas masak yang kalian mau." Zefran berdiri lalu menuju dapur.

"Oy Lo berdua (menunjuk Zevin&Zein) ayo ikut gue." Keduanya saling melirik.

"Dia saja mas, aku mana bisa masak" tolak Zein.

"Kan bisa bantu selain masak, cepat sini nggak ada bantahan."

"Mas kok cuma nanya menu ke mereka tapi kita nggak?" Tanya Zevin kesal.

"Sadar diri seharusnya, cepat!"

"Sungguh kau jahat padaku" nyanyi Zein asal.

"Lebih jahat lagi nanti setelah makan kalian berdua cuci piring sekalian mau tidur di sofa." Zefran menatap tajam keduanya yang menggeleng.

"Kasihan sekali, mau dibantuin" ledek Zeran.

"Bocah Lo."

Zeran menjulurkan lidah nya, ketiganya lalu pergi.

"Yes!"

Zeran lalu kompak tangan pada Zexan, Zexin dan Zeron.

Mereka berempat sebenarnya sih dari awal sudah mengerjai Zevin dan Zein bahkan saat cemilan nya Zeran diambil sebenarnya Zeran menahan tawanya.

Itu rencana mereka sih soalnya Kalau bukan Zevin yah pasti Zein dan mereka berhasil malakin Zein dengan rencana sempurna tentunya.

"Coba saja mas Zevin sudah gajian dari Daddy pasti kita bakal plorotin mas Zevin" ucap Zexin merasa kasihan pada Abang Zein.

"Heem setuju banget tapi nggak apa kok sekali-kali isengin Abang sendiri nggak apa" celetuk Zeron terkekeh.

"Lagian daripada mas Zevin mendingan bang Zein tahu, marahnya itu masih baik dibanding mas Zevin yang bakal ngomel sepanjang hari."

"Zexin benar, kuping gue bahkan serasa panas." Zeron tertawa pelan tentunya karena ada Zexan.

Mereka berempat berhasil kan membuat seorang Zein Alvarez mengeluarkan uang demi adiknya karena kesalahan kecil padahal dia tidak tahu semua itu sudah direncanakan....

TAMAT Yeayyy !!!

.
.
.

Tapi Boong 🤭

ARA🤍

Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang