19

374 56 18
                                    

2 orang saling mendorong satu sama lain di depan ruangan Daddy Ziro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 orang saling mendorong satu sama lain di depan ruangan Daddy Ziro.

"Lo duluan masuk mas"

"Nggak mau gue, Lo aja ngalah Napa sih"

"Lo aja si mas kan tua"

"Beda 1 tahun doang dodol, sudah ah masuk barengan saja."

"Masuk."

Baru juga ingin mengetuk pintu, suara Daddy dari dalam sudah terdengar.

"Sini duduk."

Zevin dan Zein duduk dengan rasa deg-degan bahkan jantung mereka berdetak kencang.

"Bagaimana sekolah mas dan Abang hari ini, baik? Apakah pelajaran abang untuk olimpiade lancar, bagaimana dengan tim basket mas?"

"Baik Daddy" keduanya kompak menjawab.

"Siapa itu perempuan yang tadi hampir melukai Zexan." Suara Daddy tak lagi terdengar bercanda, jika serius keduanya akan gemetar.

"Lihat."

Daddy Ziro memperlihatkan foto yang sempat difotonya sebelum menandatangi Zexan.

"Rania." Gumam Zein terlihat marah.

"Tuh cewek songong banget sih, apa maksud dia mendorong Zexan seperti itu." Zevin yang melihat video itu terpancing emosi.

"Teman mu bang?"

"Sekedar sekelas dad, Zein juga tidak ada hubungan dengan dia"

"Besok Daddy mau ke sekolah kalian, meskipun ini sederhana tapi bagi Daddy dan bunda ini masalah serius, tidak perduli itu bang Zein atau mas Zevin Daddy tetap akan membela kalian bahkan jika itu terjadi pada adik-adik kalian Daddy bakal maju paling depan. Perempuan ini dia hampir membuat Zexan kesakitan, jika bunda tahu pasti nangis setia berhubungan dengan Zexan bunda selalu menangis. Bang Zein, Mas Zevin tahu kan kenapa Daddy selalu minta kalian temani Abang disela waktu sibuk kalian karena ini, Abang juga begitu sama Kakak Zeron dan Kakak Zexin untuk selalu bersama dengan adik di sekolah apapun yang terjadi mereka harus bersama begitupun kalian, kan Abang bisa ajak adiknya untuk ikut menemani atau mas bisa mengajak adeknya untuk menonton atau menunggu kalau adiknya sendirian dan terjadi sesuatu bagaimana?"

"Maafin Zein dad." Zein menunduk, jika saja tadi dia lebih bisa keras pada Zexan untuk tetap bersamanya menunggu Daddy datang mungkin kejadian tidak seperti ini.

"Apa Daddy pernah marah setiap kalian gagal menjaga adik kalian, Daddy nggak pernah marah sama sekali nggak lalu kenapa Daddy tegas karena adik kalian masih kecil dibanding kalian yang sedih siapa bunda kan. Kejadian seperti ini bisa kapan saja terjadi bukan cuma hari ini apalagi Daddy yakin pengagum kalian bukan cuma 1 tapi banyak sedangkan adik kalian apa dia bisa mengatasi pengagum kalian, jadi Daddy selalu ingatin kalian boleh kalau memang mau pacaran atau kalian mau pdkt tidak masalah tapi Daddy dan bunda cuma minta 1 baik itu harus. Daddy juga akan melakukan hal yang sama dengan Mas Zefran kok jika dia salah Daddy akan menegurnya begitupun adik-adik kalian, Daddy melakukan itu karena Daddy tahu kalian bisa memperbaiki diri."

Daddy Ziro berdiri lalu duduk di tengah Zein dan Zevin.

"Nggak usah nangis, Daddy seperti ini karena Daddy nggak mau ada yang terluka dari anak-anak Daddy, intinya Daddy besok ke sekolah kalian."

Zein menghapus air matanya lalu memeluk Daddy nya.

"Lihat, kalian masih anak kecil Dimata Daddy."

"Mas Zevin tidak ingin menangis?" Ledek Daddy Ziro mencoba mencairkan suasana.

"Nggak jadi." Daddy Ziro terkekeh tahu bahwa Zevin sudah menangis.

*****

"Sudah selesai nguping nya?"

Sontak keduanya menoleh ke belakang dan nyengir melihat bunda Zia yang tersenyum.

"Kepo sekali kalian ini." Bunda Zia menyentil hidung Zeron dan Zeran.

"Adek yang ajak"

"Bukan adek tapi kakak, kakak bilang mau dengar yang seru tidak tapi daritadi adek nggak dengar apapun" cemberutnya menatap kesal Zeron.

"Jelas kalian tidak bisa mendengar, ruangan Daddy itu kedap suara. Ayo kembali ke kamar."

"Kak Zeron sih bohong"

"Apaan salah gue lagian mana ku tahu tuh ruangan kedap suara."

Bunda Zia menyilangkan tangan menatap 2 anaknya itu yang saling lempar tatapan tajam.

"Sudah saling tatapnya jadi siapa yang menang?"

"Tentu saja adek"

"Mana ada, adek kalah yah."

"Oke yang menang Mas Zefran."

Zefran yang baru saja keluar dari dapur tentu bingung.

"Kenapa Bun?" Zefran bertanya.

"Nggak papa, sudah makan mas?"

"Sudah Bun, kenapa itu anak berdua belum tidur?"

"Biasa mas, naluri kepo nya keluar lagi"

"Kebiasaan bocah." Zefran pergi setelah mengacak rambut Zeron dan Zeran.

"Ayo sudah tatapan nya, ayo tidur."

Keduanya saling menggelayut di lengan bunda Zia menuju kamar.

Disisi lain, Zexan mengganti kompres kepala Zexin. Demam nya sudah mulai turun tapi mungkin besok bakal dilarang ke sekolah.

Zexan berjalan ke meja nya dan duduk lalu membuka salah satu lemari yang dikuncinya.

Dalam lemari itu ada semua yang berhubungan dengan musik bahkan hadiah dari bunda pun kotak musik tapi sekarang benda-benda musik itu hanya bisa dilihat tanpa dimainkan. Zexan harus menghindari sesuatu yang berhubungan dengan musik dan mungkin mimpinya yang dulu dia impikan untuk bisa menjadi pemusik sekarang kandas lalu apa mimpinya?

Kotak musik pun bahkan tak bisa Zexan dengarkan, Zexan lupa kapan terakhir dia mendengarkan musik.

Lagipula sekarang setelah dipikir-pikir buat apa juga dirinya jadi seorang pemusik, tidak ada dalam keluarganya yang jadi pemusik meskipun Daddy dan bunda tidak melarang impian masa depan mereka bertujuh tapi diantara mereka bertujuh bukankah masa depan Zexan yang hancur bahkan tidak bisa kembali.

Zexan menghapus air matanya, apa dulu dia melakukan kebodohan? Tentu tidak, Zexan itu sudah melakukan dengan benar.

Zexan sudah menjadi pahlawan sejak kecil, pahlawan yang akhirnya harus menerima kenyataan bahwa dia tidak sempurna. Tentu saja tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia selalu ada kekurangan tapi dibanding mereka bertujuh entah kenapa Zexan selalu merasa bahwa dialah yang kalah dan sampai kapan pun Zexan tak akan pernah meraih impian itu lalu apa lagi yang harus Zexan lakukan, dia kalah dan tak ada yang bisa dia lakukan...

Itu adalah pikiran Zexan, kenapa dia tidak bertanya pada Daddy dan bunda juga ke saudara nya yang lain..

Zexan.. tutupi mimpimu, sekarang impian mu tak ada...

ARA🤍

Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang