12

421 43 14
                                    

Karena cerita ini bertema keluarga maka sekolah, percintaan dan yang lainnya bakal dikesampingkan, ada cuma tipis-tipis dan lebih ke khusus family

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena cerita ini bertema keluarga maka sekolah, percintaan dan yang lainnya bakal dikesampingkan, ada cuma tipis-tipis dan lebih ke khusus family.

••••

Sore hari hujan turun dengan deras nya, di gazebo Bunda Zia dan Daddy Ziro ditemani teh dan beberapa cemilan. Beberapa kali keduanya tertawa karena kelakuan si bungsu.

"Kenapa Daddy tertawa!!" Zeron mengatakan garang karena ditarik Zeran yang asik main hujan sehingga Zeron menjadi target keisengan nya.

"Bunda juga tidak setia ternyata." Zeron menggembungkan pipinya.

"Kau juga kenapa malah menarik ku."

"Lalu aku harus menarik siapa, lagian diantara semua Abang yang ada cuma kakak Zeron yang bisa menemani ku, betul kan dad?" Tanya Zeran kencang yang diberi acungan jempol oleh Daddy Ziro.

"Nikmati saja kak hujan nya, jarang-jarang loh ada momen nya" ucap Bunda Zia tersenyum.

Di lantai atas. Zein, Zexan dan Zexin terkekeh melihat kekesalan Zeron pada Zeran.

Diantara mereka bertujuh hanya 4 saja yang bisa bermain hujan Zefran, Zevin, Zeron dan Zeran karena Zefran dan Zevin pergi untuk mengantar berkas Daddy Ziro maka hanya Zeron dan Zeran yang bebas bermain hujan sedangkan Zein dia mudah demam begitu juga Zexin yang imun nya lemah sedangkan Zexan karena dilarang takut mengenai telinganya bahkan mandi pun tidak boleh mengenai telinga nya karena kalau kemasukkan air takut semakin membahayakan..

Byur!!

Zeran bahkan sampai berguling saking menahan gemas karena melihat Zeron terlihat pasrah.

"Moment yang harus diabadikan" ucap Daddy Ziro menatap handphone.

"Bunda bahagia banget masih bisa melihat mereka bahkan menemani mereka beranjak dewasa"

"Saat bunda diberitahu akan sulit memiliki anak, bunda hampir putus asa tapi bunda lupa bunda punya tuhan, semua doa tulus yang umat manusia panjatkan pasti terkabul dan bunda sekarang bahagia memiliki 7 anak yang tidak pernah bunda bayangkan"

"Dulu Daddy juga seperti adek, suka main dan melakukan hal nakal ternyata dia menurun dari Daddy nya" ucap Daddy Ziro terkekeh.

"Selagi nakal nya masih diterima mau mereka melakukan apapun tidak masalah, bunda akan menegur jika mereka salah"

"Karena jiwa mereka masih muda kenakalan remaja mungkin menguasai diri mereka."

Bunda Zia mendongak melambaikan tangan yang dibalas happy Zexin.

"Bocah." Zein tersenyum melihat kedua adiknya itu.

"Namanya masih muda, memangnya bang Zein sudah tua"

"Lah kocak, Lo juga masih muda tapi penyakitan." Ucap Zein tanpa sadar.

Zexan yang menunduk menatap tajam Zein.

"Iya gue penyakitan tapi bisa nggak kalau lagi gue canda gitu jangan bawa penyakit." Zexin menatap marah Zein lalu berlari menuju kamarnya dan Zexan.

"Sumpah xan gue nggak sadar ucapin nya." Zein juga terkejut, dia bukan orang yang suka berbicara asal.

Zexan menghela nafas. "Iya gue tahu selain mas Zevin Lo juga mudah kepancing emosi tapi seharusnya Lo bisa mencegah ucapan Lo sendiri bang Zein, itu menganggu mental Zexin."

*****

"Kakak Zexin, ayo bicara sama bunda."

Zexin memilih menatap dinding daripada menatap bunda Zia.

"Tadi main bercandaan nya gimana sih, bunda mau tahu deh" ucap Bunda Zia.

"Kakak Zexin ingat nggak dibanding yang lain kakak Zexin itu lebih kuat loh. Kakak Zexin, maafin bang Zein yah"

"Bunda kenapa malah belain Bang Zein sih yang tersakiti disini tuh aku" ucap Zexin merajuk.

"Iya bunda tau kok tapi kan bang Zein menyesal mengatakan itu, bang Zein sudah minta maaf loh."

Zexin masih kesal.

"Kata bang Zein kalau Zexin duluan yang ngatain tua jadinya tanpa sadar bang Zein ucapin tuh niatnya bercanda tapi bunda tau perkataan bang Zein salah dan menyakiti hati kakak tapi kakak ingat nggak bunda pernah bilang apa sama kakak Zexin.
Hormati dan sopan kepada yang lebih tua. Kakak ingat nggak, mau beda 1 tahun pun sebagai yang termuda memang harus menghormati yang tua, coba deh dibalik kalau bang Zein yang marah pasti Kakak juga kesal kan."

"Bunda disini loh tapi kenapa yang ditatap dinding, bunda bicara loh kak."

Zexin akhirnya menatap bunda dengan mata memerah ingin menangis.

"Nggak apa bunda tahu bang Zein salah, kakak Zexin juga salah jadi kalian berdua salah dan harus minta maaf dan saling memaafkan."

Zexin menangis dalam pelukan Bunda Zia.

"Kakak mungkin lupa dulu waktu kakak masih bayi saat bunda sibuk sama Kakak Zeron, bang Zein loh yang gendong terus tenangin kakak biar nggak ikutan nangis. Bunda tuh nggak masalah mau seperti apa candaan anak-anak bunda tapi kalau memang ucapan nya sudah saling menyakiti bunda juga sedih, kakak mau bunda sedih?"

Zexin menggeleng..

"Sekarang kita temui bang Zein, terus bilang kalau kakak sudah maafin bang Zein janji tidak mengulangi perkataan nya."

Zexin mengangguk, bunda Zia dengan lembut mengelus rambut Zexin...

***

"Daddy paham kok mau canda niatnya tapi malah nggak ke rem, dulu Daddy juga sering melakukan itu tapi Daddy akhirnya minta maaf deh karena meskipun dia duluan yang ngatain tapi Daddy mengalah karena Daddy lebih tua tapi bukan soal umur disini melainkan cara kedewasaan kita untuk memaafkan orang yang salah, bang Zein kan sudah niat tulus minta maaf dan juga bang Zein bilang terbawa kesal jadi kalau Daddy pikir itu juga tidak termasuk kejahatan meskipun niatnya tidak ada perkataan keluar seperti itu tapi yang terpenting nanti lebih menjaga ucapan lagi kalau yang dibicarakan orang lain mungkin akan lebih parah marah nya."

"Bang Zein benar-benar tidak sengaja mengucapkan itu, makasih dad."

"Bang Zein, Zexin sudah maafin." Ucap Zexin dengan Zein.

"Maafin bang Zein, tadi bang Zein nggak tahu apa yang bakal bang Zein ucapin"

"Seharusnya kakak minta maaf sudah bilang yang tidak sopan sama bang Zein."

Keduanya berpelukan, bunda Zia dan daddy Ziro tersenyum bahagia melihat 2 anaknya menjadi akur lagi, Daddy Ziro merangkul bunda Zia.

"Ih pelukan nggak ajak-ajak." Ujar Zeran berlari dan menabrak tubuh Zein dan Zexin.

"Adik hati-hati nanti malah jatuh loh" ucap Daddy Ziro shock.

"Yeay pelukan." Zeran memeluk keduanya yang malah jadi sesak nafas.

Dari atas balkon, Zexan terkekeh dan tersenyum tipis melihatnya. Semoga saja kedepan nya tidak ada lagi permasalahan sekecil ini meskipun akhirnya harus lewat bunda dan Daddy untuk menyelesaikan....

ARA🤍

Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang