Zexan membuka pintu yang terus berbunyi.
"Maaf dek, ini benar alamatnya Alvarez Family'z kan? Saya mau mengantar atas nama Zein?"
Zexan menatap tukang paket yang menunjukkan beberapa pesanan.
"Tunggu bentar pak."
Zexan berjalan menuju kamarnya untuk membangunkan Zein.
"Bang bangun ada tukang paket depan cariin"
"Apaan sih xan, gue masih ngantuk lagian gue nggak ada pesan online"
"Mendingan ke depan kasihan itu Abang nya menunggu belum lagi mengantar paket lainnya" ucap Zexan mencoba sabar.
"Iya ini gue bangun."
Zein keluar dari kamar setelah mengucek matanya.
"Maaf pak tapi kayaknya bapak salah alamat deh, saya tidak memesan apapun"
"Tapi tadi adek satunya bilang iya kok benar, ini ada namanya?" Zein terbelalak.
"Sebanyak ini pak, em--- berapa totalnya?"
"1 juta 650 ribu dan ongkir nya 55 ribu dek."
Zein mendadak jadi patung, selama hidupnya nih belum pernah Zein menghabiskan sebanyak itu paling mentok 200 ribu itu pun keperluan nya doang.
"Maaf dek ini tidak bisa di cancel"
"Iya pak, saya ambil uang nya dulu."
Zein kembali dalam beberapa menit, merelakan duitnya sebanyak itu hilang hanya untuk 5 paket.
"Paket ku datang!!" Seruan ketiga bocah yang langsung merebut paket mereka.
Zein memegang pinggang nya menatap kelakuan 3 bocah bak setan ini.
"Kenapa tidak bilang Abang lebih dulu"
"Lah kan Abang yang bilang mau traktir kita terus kenapa marah" balas Zeran tanpa melihat Zein karena asik membuka paket.
"Maksud Abang, Abang traktir nanti pas sekalian kita jalan kenapa malah pesan paket"
"Dalam kamus Zeron, traktir itu berbagai macam jenis nah salah satunya yah ini pesan online ngapain capek-capek keluar"
"Bang Zein sayang nggak sih sama adeknya, masa segini doang marah memangnya lebih sayang uang apa ha." Zexin berbicara kesal.
"Marahi saja bang Zein itu, adek mau buka di kamar saja"
"Ikut." Ketiganya menuju kamar si bungsu.
"Seharusnya gue yang marah kenapa jadi mereka bertiga yang marah mana galak lagi." Zein mencibir.
Seseorang mengelus punggung Zein dengan menahan tawa.
"Tawa Lo" sembur Zein pada Zevin.
"Masih mending, Lo totalan sama gue deh banyakan mana, satu nya aja sudah habis 1 juta lebih apalagi tuh bertiga curut, Lo masih mending mereka masih beli yang murah."
"Nggak apa, beliin adek nya sesekali itu yang penting mereka senang." Zefran menyahut karena ingin masak untuk sarapan.
"Mau bantuin?" Tanya Zefran saat Zexan muncul dari balik pintu.
Zexan menggeleng tersenyum membuat Zefran ikut tersenyum.
"Sini duduk, lihat mas masak daripada disana nanti nggak baik demi kesehatan kamu."
Di ruang tamu Zein dan Zevin akhirnya menenangkan diri dengan bermain game. Zein akhirnya berdamai dengan diri sendiri, apa benar dirinya terlalu pelit tapi kan itu bukan pelit sebenarnya tapi menabung untuk masa depan, buat siapa juga kalau bukan untuk 4 adiknya itu padahal yang mengajarinya Mas Zefran.
****
"Kalian pada nggak ada yang mau keluar?" Tanya Mas Zefran.
"Keluar juga ngapain" jawab Zevin.
"Kencan atau pdkt"
"Mas Zevin kan jomblo" ledek Zeron tertawa pelan sih soalnya ada Zexan.
"Gue tuh bukan jomblo yah, memang belum mau saja lagian banyak kok yang mau sama gue" ucapnya dengan sombong.
"Palingan juga terakhir kalau disandingkan dengan mas Zefran, bang Zein sama bang Zexan" sindir Zexin.
"Nyambung aje Lo bocah."
Soal isengin sang kakak si kembar emang jago banget tapi diatas level si kembar masih ada di bungsu, Zeran yang masih memiliki tahta tertinggi.
"Mas, bunda kapan pulang" rengek Zeran merindukan bunda nya.
"Bentar lagi cil, nggak sabaran banget sih" jawab Zein ketus.
"Mas tidak tahu, mungkin macet di jalanan tapi sebentar lagi pulang kok" kata Zefran lembut beda dengan Zein yang sudah kesal itu.
"Iya sebentar nya itu kapan mas"
"Aelah bocah tantrum aja Lo tuh, Lo kagak bisa apa sehari aja tanpa bunda ha lagian biarin bunda dan Daddy menghabiskan waktu berduaan karena di rumah ada Lo jadi setan nya" sembur Zein.
"Bang Zein kenapa sih hari ini dari pagi marah-marah Mulu dengarnya, pms yah" kesal Zexin jadinya.
"Coba Lo bertiga anteng gue juga nggak bakal marah"
"Aelah masih marah gara-gara uang paket, nanti adek ganti deh semuanya biar bang Zein nggak marah lagi" ucap Zeran dengan wajah sendunya.
"Zein, kan kamu yang iyain mereka untuk belanja terus kenapa sekarang kamu kesal lagian kalau memang kamu niat traktir dari niat itu seharusnya kamu sudah ikhlas, masalahnya kan sudah selesai di pagi hari masa sampai sore seperti ini dibawa sih nanti kalau bunda dan Daddy datang terus kalian buat bunda malah sedih bagaimana. Menyenangi adiknya tidak masalah sesekali, mas itu melarang kamu boros jika membeli hal yang tidak diperlukan tapi kan kamu niat tuh untuk traktir adiknya jadi yah sudah niat itu harus dilaksanakan, jangan cuma Karena mereka pesan harganya mahal kamu langsung marah pada ketiganya." Zefran menasehati dengan lembut.
Jujur saja Zefran dulu saat masih sekolah di kelas yang sama dengan Zevin juga marah karena diam-diam Zevin yang masih SMP memesan paket karena Zefran pernah bilang akan mentraktir nya tapi Zefran terlalu sibuk hingga lupa dan bunda nya yang mengatakan itu jadi Zefran mengulang perkataan bundanya. Zefran selalu ingin menjadi kakak terbaik untuk 6 adiknya, Zefran itu tidak pelit kok, apapun yang keenam adiknya mau dia pasti turutin asalkan barang itu memang diperlukan karena jika membeli barang yang akhirnya tidak kepakai bukankah percuma saja...
Diluar rumah, Bunda Zia dan Daddy Ziro tersenyum. Sang anak sulung berhasil mendamaikan adik-adiknya lalu juga berhasil menjadi yang paling diandalkan, tadinya saat melihat ucapan Zexin keduanya ingin masuk tapi ternyata sang sulung bisa membuat keadaan menjadi hangat lagi..
Bunda Zia dan Daddy Ziro bersyukur karena Zefran terlahir sebagai anak pertama, anak sulung yang selalu menjadi pelindung adik-adiknya, tak membedakan mereka satu sama lain dan selalu membuat mereka berenam merasa aman meskipun terkadang Zein dan Zevin kesal..
ARA🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. Enhypen
HumorTentang cerita keseharian keluarga Daddy Ziro, Bunda Zia dan 7 anak bujang nya. Apakah ada keluarga Cemara bahagia, ada dong. Yuk kepoin keluarga Alvarez Family'z. FAMILYZ ALVAREZ BROTHERSHIP Start: 090924 End: - 1. Let Time Answer { Selesai ✅ } 2...