22

378 42 4
                                    

Suasana pagi hari ini kembali dibuat pusing ditambah sang bungsu sembuh cepat, heran juga sih itu bunda dan Daddy kok bisa sakit cuma sebentar habis itu aktif lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pagi hari ini kembali dibuat pusing ditambah sang bungsu sembuh cepat, heran juga sih itu bunda dan Daddy kok bisa sakit cuma sebentar habis itu aktif lagi.

"3L drama nya sudah berakhir wan-kawan" ucap Zevin tak bersemangat.

"Apaan tuh 3L" cetus Zein menyahuti.

"Lesu, Letih dan lelah."

Plak!

"Hahahaha.. lucu, makin lawak aja mas." Sahut Zexin dengan santai memukul lengan Zevin dan melewatinya.

"Ada apa dengan anak itu, aneh kali dia" ujar Zein heran.

"Nggak salah lagi sih, kerakusan itu anak"

"Haa?! Kerakusan. Kerasukan oy, sejak kapan jadi kerakusan." Zein lalu pergi menuju meja makan.

Semuanya makan dengan tenang, seperti biasa setiap pagi rutinitas Bunda Zia dan Daddy Ziro selalu memastikan mengantar anak-anak sampai sekolah dengan aman kecuali Zefran lalu keduanya bisa bekerja.

****

Zexan menatap aneh loker nya, ada kotak kecil di dalam nya. Darimana orang itu membuka loker nya padahal masih terkunci, jika pun membobolnya pasti sudah terbuka.

Zexan membuka kotak itu di tempat sepi, dia tak ingin orang lain tahu mungkin karena kotak itu juga rahasia.

Gue malu untuk bilang terima kasih sama Lo, kemarin ucapan Lo ada benarnya dan sekarang gue bisa menerima diri gue sendiri. Gue memutuskan untuk keluar dari rumah, tidak apa meski gue akhirnya jadi tak punya teman dan gue siap diejek.

Terima kasih, berkat Lo gue sadar bahwa yang selama ini gue lakukan hanya menyiksa diri gue sendiri, gue selalu memakai topeng dan berusaha menahan nya tapi kemarin Lo datang dengan tulus.

Gue memutuskan untuk izin sekolah sampai gue menerima diri gue sendiri, belajar dari kesalahan yang gue lakukan.

Zexan... Terima kasih, gue cuma bisa berikan gantungan ini sebagai tanda terima kasih gue, semoga kita bertemu lain kali jika gue tidak memutuskan untuk mundur dari sekolah.

Zexan meremas surat itu, memasang gantung kunci di tas nya.

*****

"Bagaimana keadaan mu sekarang, sudah sehat?"

"Sudah dong, kalau belum gue nggak sekolah" jawab Zeran dengan cengiran nya.

"Nanti sore Lo bisa ke tambang bapak gue nggak, bapak gue punya tempat pemancingan ikan nah yang bisa nangkap ikan bisa bawa ikan nya pulang" jelas Aril.

"Wah beneran itu boleh" ucap Zeran berbinar.

"Iya dong buktinya Reon selalu mampir tapi cuma dapat 1 doang" sindir Deya.

"Dih.. sewot amat neng, yang penting dapat 1 lagian ikan nya tuh gengsi paling sama gue karena ketampanan gue"

"Justru diantara kita dia nolak Lo yah karena Lo itu buluk, jelek makanya ikan pun ogah" sahut Aren.

"Gula aren sumpah yah ayo gelud."

"Boleh gue ajak Abang gue nggak, Abang gue tuh suka banget loh memancing meskipun juga tidak berhasil"

"Boleh kok Lo mau ajak sekeluarga juga boleh"

"Oke deal nanti gue datang ke rumah Lo tapi kok Lo bilang gue, nggak takut ikan di pemancingan Lo habis"

"Nggak bakal habis ran, bapak nya dia juragan ikan paling kaya" ujar Reon seolah bangga dengan nada menyindir.

"Soalnya bunda Lo baik juga sama gue ran, setiap kita ke rumah Lo pasti pulangnya dapat gift kan enak" cengengesan nya.

Aren mentor Riel. "Gue kirain nggak enak ternyata, CK."

"Aelah santai aja kali, gift itu juga menumpuk di rumah lagipula kalaupun dijual kan sudah ada tuh nah gitf itu khusus bunda gue dan yang kalian dapat itu limited edition bahkan tidak pernah ada produksinya*

"Wah keren sekali, boleh angkat gue jadi saudara Lo nggak ran" ucap Deya merasa iri.

"Nggak boleh iri dengan sesuatu yang bukan milik kita Dey, lagian gue juga nggak pernah membanggakan kekayaan Daddy dan bunda." Zeran menasehati membuat mereka heran, anak seperti Zeran ternyata bisa jadi serius.

××××

Sejak masuk sampai istirahat kedua, Zein belum bisa bertemu Zexan karena olimpiade nya itu akan dilaksanakan beberapa Minggu lagi jadi Zein harus fokus dan begitupun Zevin dengan tim basket nya. Keduanya akan mengadakan lomba secara bersamaan di beda tempat. Keduanya sudah merundingkan pada Daddy dan bunda.

Bunda Zia memutuskan untuk mendukung Zein dan Daddy Ziro mendukung Zevin, keduanya berusaha untuk selalu mendukung anak-anaknya meski harus beda tempat keduanya masih bisa menemani meski tak datang bersamaan.

Zein tak punya waktu untuk keluar dari kelas, dia sibuk mempelajari soal dan Zevin pun pasti sibuk di lapangan lalu bagaimana dengan Zexin, seharusnya Zein tak menerima olimpiade ini jika hatinya tak tenang memikirkan Zexan..

Disisi lain, orang yang Zein khawatirkan sedang berada di kelas dan menulis catatan.

Emang anaknya saja yang penuh kekhawatiran padahal si Zexan anteng saja di kelas.

••••••

Seseorang sedang membaca buku di tangan nya di taman, mendengar musik dengan tenang tanpa perduli dengan keributan di taman itu karena memang taman sekolah tidak pernah sepi.

Seseorang mendekatinya membawa sebuah minuman, orang itu dipaksa untuk memberikan minum pada Zeron.

"Zeron, in--ini ada yang mau gue berikan." Seseorang menyodorkan minuman pada orang yang dipanggilnya, Zeron.

"Gue alergi minuman itu, Lo mau tanggung jawab kalau gue masuk rumah sakit" jawabnya dengan nada tajam tetap menatap buku.

Perempuan itu beringsut ketakutan tapi jika tak diberikan dia bisa dibully.

"Ada yang ingin Lo bicarakan lagi?"

"Lo bisa terima aja nggak, seterah Lo mau buang pun nggak papa" ucapnya pelan.

"Daripada Lo berikan gue terus dibuang bukannya mubazir yah, ngapain Lo beli kalau gue yang buang itu. CK!" Dia berdiri, matanya menatap perempuan yang menunduk itu.

"Asal Lo tahu gue bukan Zeron, kita bahkan tidak sekedar. Apa gue semirip itu sama Zeron, Lo orang pertama yang bodoh gue rasa karena jelas gue dan dia beda identik, CK. Mendingan Lo hapalin nama orang deh daripada salah beri nama yang ada Lo malu karena salah. Lo anak pintar tapi kayak bodoh."

Zexin menjauh, lagipula sejak kapan Zeron menyukai membaca buku mungkin dunia bakal musnah, ialah.. Zeron, Zevin terutama Zeran tidak ada bedanya, kayaknya ketiganya itu bukan keturunan dari bunda atau Daddy deh, anak pungut kali yah.

Zexin menghela nafas setelah otaknya berbicara, jika Zeron anak pungut dia juga dong kan mereka kembar meski tak identik...

ARA🤍


Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang