"Gue nggak akan mau liburan lagi, mendingan habisin untuk tidur saja." Zevin berbicara dengan kesal, dia tak akan mau diajak liburan dengan kertas itu lagi.
"Setuju gue, mana kodok nya makin banyak lagi" lanjut Zeron merinding setiap menanam sayuran di sawah.
"Badan gue pun sakit." Zein serasa encok di usia muda.
Ketiganya kelelahan, entah berapa banyak mereka minum sepertinya di perut ketiganya penuh air saking hausnya, selama bekerja tanpa minum sedikitpun karena sang Daddy lupa bawa minum, menyebalkan yang disengaja.
"Bunda pulang, loh dimana Daddy kalian?" Bunda Zia menahan tawa melihat 3 putranya itu.
"Noh dalam kamar tepar padahal yang kerja kita dan yang seharusnya tidur tuh kita tapi kenapa jadi pak tua itu" kesal Zevin.
"Abang Zexan sana gih ke kamar, mandi terus istrahat tadi badannya anget loh"
"Iya bunda." Zexan berjalan menaiki tangga, bisa sih naik lift tapi Zexan tuh lebih suka berjalan sekalian olahraga.
"Coba ceritain sama bunda apa yang kalian lakukan di kebun?" Bunda Zia duduk di sebelah Zeron yang sepertinya sudah tidur.
"Cepat mas ceritakan" ujar Zeran kepo, dengan cepat bahkan duduk di dekat Zevin menggeser posisi Zein jadi ke pinggir.
"Bang Zein saja yang cerita Bun kalau mas yang cerita nanti malah emosi"
"Bilang saja mas malas ceritain karena mungkin saja ada kejadian yang tak mengenakan" tebak Zexin yang mungkin saja benar.
"Benar sekali." Zeron buka mata lalu ingin memeluk bunda nya tapi dilarang.
"Bunda belum mandi kakak nanti saja yah, diluar itu banyak kuman lagipula kakak sudah mandi kan?"
"Sudah, bunda. Zeron tidak mau lagi sama Daddy" adu Zeron cemberut.
"Coba Zeron saja yang ceritakan, mas mau dengar" kata Zefran yang buka suara dan terdengar lembut.
"Tadi tuh awalnya Zeron sudah excited untuk berkebun tapi ternyata kenyataan nya malah buyar, Daddy menghancurkan bayangan-bayangan kakak di dalam mobil."
Bunda Zia terkekeh, anak ketiganya itu sepertinya benar-benar memiliki kekesalan pada suaminya, Bunda Zia tidak tahu sejujurnya apa yang suaminya lakukan pada ketiga anaknya itu.
"Abang Zein mau cerita?"
Zein menggeleng. "Sudah cukup Bun, Zein tak mau lagi cerita hal memalukan itu."
"Sebenarnya apa yang terjadi sih, kenapa lambat sekali kalian ceritanya adik kepo ini loh." Zeran malah jadi kesal membuat Zeron, Zevin dan Zein bingung. Bukankah yang seharusnya kesal mereka bertiga kenapa jadi si bungsu, memang benar ternyata kalau sifat si bungsu itu tak bisa ditebak.
"Jadi kan kakak fikir kita bakal menanam di halaman luas kayak kebun bunda di belakang itu tapi ternyata kita malah disuruh masuk ke dalam sawah, disuruh nyabut rumput yang tebal dan becek bikin semua tubuh kita kotor Bun."
"Selamat aku yang tidak ikut berkebun." Zexin tadinya sih takut kalau berkebun lebih mudah ternyata kebalikan nya tim berkebun jauh lebih sulit apalagi mereka harus turun ke sawah, mencabut lalu menanam lagi bibit yang memang tumbuh di persawahan.
"Sudah hampir setengah tiba-tiba boom!" Zeron membuat seolah mereka terkejut dengan ceritanya tapi tak ada yang terkejut.
Krik! Krik!
"Lanjut deh, kodok muncul---"
"Mas, Abang sama kakak takut dengan kodok yang segenggam tangan doang" ejek Zeran remeh.
"Eh bocah kau diam saja, masalahnya jika 1 tidak masalah tapi dia bawa rombongan sekampung ya kali kita bertiga tidak takut apalagi salah satunya masuk di baju Mas Zevin" jelas Zein yang melirik Zevin.
"Benar banget itu mas langsung trauma, mana geli banget lagi waktu gerak dalam baju."
Yang lain tertawa meledek mendengar cerita ketiganya.
"Nanti bunda nasehati Daddy kalian, mungkin dia melakukan itu untuk didik kalian tapi cara dia salah, yah sudah bunda mau mandi dulu nanti kalian bertiga juga mandi yah jangan lupa."
Bunda Zia berdiri dari sofa, meninggalkan 6 anaknya.
"Kalian di kebun ngapain saja, bersihkan kandang?" Tanya Zeron.
"Jadi model dong ya kali seganteng gue bersihin kandang" jawab Zeran melipat tangan nya.
"Maksud adek, kita jadi model photoshoot untuk keperluan bunda gitu loh photo sama hewan-hewan di kebun binatang" jelas Zefran.
"Apa! Tidak adil. Kenapa di kalian bagian nya enak sekali sedangkan kita malah tidak enak sama sekali" ucap Zevin kesal sembari berdiri.
"Lah situ yang sial kok kita yang disalahin." Zexin menyindir lalu pergi untuk mandi.
"Terima nasib saja mas, hehehe." Zeran berlari menghindari amukan ketiga kakak nya itu.
"Sudah lah kalian bertiga jangan terlihat lebay begitu, Daddy melakukan itu bukan tanpa sebab lagipula kalian bisa mengambil pelajaran dari apa yang kalian lakukan hari ini, tidak usah marah begitu." Zefran menatap ketiga adiknya.
"Kalau kalian seperti ini lagi bagaimana jika sebenarnya Daddy sedih, kalian tak pernah melihat keseriusan Daddy melatih kalian bertiga, sudahlah masalah ini pun dah selesai kalau kalian tidak mau lagi yah sudah berhenti mengungkit masalah ini." Zefran lalu meninggalkan ketiganya.
Ketiganya saling pandang, mungkin Zefran ada benarnya. Yah, tidur mungkin sebuah alasan untuk tidak kecewa dan memperlihatkan kesedihan karena dicuekin ketiga anaknya..
"Kamu tuh sama Mas Zefran jahilnya itu sama loh" ucap Bunda Zia kesal menatap Daddy Ziro dari cermin.
"Bisa-bisanya loh kamu kerjain anakmu sendiri"
"Bukannya mengerjai Bun tapi memberikan mereka pembelajaran lagipula mereka itu anak cowok masa masuk sawah saja tidak mau lagipula Daddy mengajari mereka untuk tidak takut kotor lagipula diantara yang lain pengecualian Abang Zexan dan Kakak Zexin yang senang bersih mereka bertiga itu harus berani menunjukkan kalau mereka itu lelaki sejati yang tidak takut kotor"
"Bunda itu paham maksud Daddy niatnya mau buat mereka memahami pekerjaan orang lain tapi lihat sekarang mereka ngambek sama Daddy terus kalau dicuekin lama gimana?"
"Palingan besok bakal minta maaf Bun mungkin juga malam ini selama ada anak pertama kita semua bakal aman"
Bunda Zia menggelengkan kepala. "Kamu yang buat masalah anak kamu yang disuruh selesaikan."
Daddy Ziro menyengir. "Tidak apalah Bun, mas Zefran kan juga yang punya ide ini untuk mereka bertiga, tidak apa."
Bunda Zia menggelengkan kepala, sudah berumur pun masih saja bisa mengerjai anaknya....
ARA🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. Enhypen
HumorTentang cerita keseharian keluarga Daddy Ziro, Bunda Zia dan 7 anak bujang nya. Apakah ada keluarga Cemara bahagia, ada dong. Yuk kepoin keluarga Alvarez Family'z. FAMILYZ ALVAREZ BROTHERSHIP Start: 090924 End: - 1. Let Time Answer { Selesai ✅ } 2...