Tentang cerita keseharian keluarga Daddy Ziro, Bunda Zia dan 7 anak bujang nya.
Apakah ada keluarga Cemara bahagia, ada dong. Yuk kepoin keluarga Alvarez Family'z.
FAMILYZ ALVAREZ
BROTHERSHIP
Start: 090924
End: -
1. Let Time Answer { Selesai ✅ }
2...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada rencana mau ganti cover nya biar lebih cantik dan rapi dilihat tapi pemeran nya tetap sama kok 👍
****
Zeran menghela nafas setelah bermain game 2 kali putaran, dia bosan dan tidak tahu harus mau ngapain sekarang.
Abang Zein baru saja terpilih untuk mewakili sekolah olimpiade, Kakak Zeron sedang kerja kelompok di taman belakang, Kakak Zexin kerja kelompok diluar yah alasannya karena Zexin tidak mau memperlihatkan rumah nya bukan karena sombong tapi pasti bakal jadi tempat nongki kan percuma saja karena Zexin pasti tidak punya alasan untuk keluar jadi kerkom di luar itu kesempatan Zexin, Bang Zexan terlambat pulang karena menunggu taksi yang biasanya Daddy pesan, kepercayaan Daddy. Mas Zevin kebiasaan tidur, Mas Zefran kuliahnya masih lama kelar sedangkan orang tua nya bertemu teman lama.
Zeran benar-benar dilanda kebosanan sekarang.
"Mas Zevin." Zeran akhirnya berniat menganggu tidur Zevin, siapa tahu dia bisa keluar.
"Mas Zevin bangun ih, ayo jalan"
"Berisik dek, Abang ngantuk"
"Sudah sore bang nggak boleh tidur." Zeran terus menarik selimut Zevin yang tak kalah menariknya.
"Pergi sana dek, Abang ngantuk ih." Zevin kembali menutup wajahnya dengan selimut.
Zeran menatap kesal Zevin lalu berjalan ke belakang untuk melihat Zeron.
"Sudah lah main sebelum bunda keluar tidak masalah, kan." Zeran mengambil jaket lalu keluar rumah, kapan lagi dia bebas sembari terkekeh.
"Mau kemana?"
Seperti orang habis maling, baru saja ingin kabur tapi suara seseorang lebih dulu menghentikan kakinya yang bahkan terangkat satu.
"Eh bang Zexan sudah pulang, masuk bang." Zeran cengengesan lalu menuntun Zexan untuk masuk.
"Mau kemana?"
"Zeran bosan bang, tidak ada yang mau main sama Zeran." Ambeknya dengan mulut monyong.
"Yah sudah Abang temanin, ke taman gimana?"
Zeran mengangguk setuju, lalu menarik Zexan yang bahkan belum mengganti pakaian sekolah nya.
"Nanti kalau Abang dibolehkan naik mobil, kita jalan keluar tapi sekarang main di taman dulu yah lagipula Abang juga belum dibolehkan terlalu jauh dari rumah"
"Oke bang, di taman pun Zeran senang."
Zexan lalu duduk di kursi panjang, Zeran seperti orang yang baru pindah nyatanya dia memang tidak pernah keluar selain sama abangnya atau orang tua nya.
****
"Zeran!!!"
Zevin yang bangun akhirnya menyadari kebodohannya beberapa jam lalu.
