22. Hantu Ganteng

76 5 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya

Gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah kalo sehat dan semoga cepat sembuh buat yang sakit,

Jujur pas di " bab 21.Marah? " Aku bener bener seneng karna bisa up date lagi, terus baru aja di publish eh udah ada yang baca, secepet itu? Waw, makasih loh padahal aku up date tengah malam.

Makasih ya udah mau baca, aku gak tau siapa aja yang udah baca tapi aku bener bener makasih banget sama kalian, walaupun vote dan komen kalian dikit, aku tetep seneng karya ku bisa di baca beberapa orang.

Oh ya, kalian jangan sering gadang ya, gak baik buat kesehatan, author sayang sama kalian loh.

Oh ya, kalian jangan sering gadang ya, gak baik buat kesehatan, author sayang sama kalian loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


..........

Mata Zahra terbuka, ia melihat dirinya berada di dalam kamar, bukankah tadi Zahra tertidur di ruang tengah? Zahra merubah posisinya duduk, pergerakan itu membuat Zaky yang baru saja memejamkan matanya terbangun

Mata Zahra memanas melihat Zaky kini berada di sampingnya.

"Kenapa Hm?" Suara serak itu terdengar dari mulut Zaky

"Mas..." Zahra menjada ucapannya sebentar "M-maafin aku, a-ku janji gak kabur la-gi" ucapnya terisak, Zahra takut Zaky benar benar marah padanya, buktinya sekarang Zaky menatap Zahra datar.

Tidak ada balasan apapun dari Zaky, dan hal itu semakin membuat hati Zahra merasa sakit "Mas, kamu boleh hu-kum aku, kamu boleh pukul aku, T-tapi jangan diemin a-ku kayak gini, hiks" Zahra paling tidak bisa di diamkan ataupun di acuhkan oleh orang yang ia sayangi, itu terlalu sakit untuk hati kecilnya.

"Kenapa wajah kalian lebam lebam saat pulang dari pasar malam?" Tanya Zaky dengan wajah datar dan suara yang dingin, ia harus tau penyebab itu semua, dan ini adalah saat yang tepat untuk memaksa istrinya menjawab pertanyaan itu.

"Jawab pertanyaan saya Zahra!"

Deg

Suara yang sedikit meninggi itu membuat Zahra tersentak, kenapa ini terasa sakit?

Bagaimana ini? Mana mungkin Zahra mengatakan hal yang sebenarnya, ia sudah terlanjur janji kepada Syifa untuk tidak mengatakan yang sebenarnya, namun saat ini tidak ada pilihan lain lagi, Zahra harus juj, r! Masalah Syifa biar ia pikirkan lain waktu

"T-tapi mas jangan marah ya"  ucapnya pelan

"Hm"

Zahra menceritakan semuanya, saat mereka memasuki wilayah pasar malam sampai akhirnya sekelompok pria bertopeng menghadang mereka, Zahra juga mengatakan bahwa Syifa sempat akan di culik.

Mendengar penjelasan Zahra, sontak mata Zaky membulat, sungguh tidak terpikirkan oleh Zaky bisa sampai sejauh ini, Zaky jadi merasa bersalah karna tidak bisa menjaga istrinya dengan baik, namun itu juga karna kesalahan Zahra yang melanggar aturan.

ZACKIYA Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang