5. perjodohan

118 6 2
                                    


Karena merasa bosan Zahra pun
memutuskan untuk pergi jalan jalan mengelilingi pesantren kebetulan sekitar pesantren sedang sepi jadi
ia bisa leluasa dan cuaca juga tidak terlalu panas,

Tiba tiba ada dua orang anak yang sedang bermain kejar kejaran salah satu dari
mereka melihat kebelakang dan tak sengaja menabrak Zahra, seketika Zahra pun kehilangan keseimbangan nya dan saat hendak terjatuh tiba tiba ada tangan yang menarik lengan Zahra sehingga kembali
stabil untungnya tangan mereka terhalang oleh baju jadi tidak bersentuhan langsung

Saat Zahra hendak mengucapkan
terimakasih kepada seseorang yang telah menolongnya betapa kagetnya dia saat mengetahui bahwa yang orang yang telah menolongnya adalah Zaky

Tanpa mereka sadari keduanya tersenyum
saat netranya bertemu satu sama lain

Beberapa detik kemudian Zaky
menundukan kepalanya dan beristigfar
di dalam hati memohon ampunan kepada Allah SWT karena sudah bertatapan
dengan seseorang yang bukan mahram
nya, begitupun Zahra yang melakukan hal sama seperti Gus zaky

"Maaf kak maaf aku gak sengaja nabrak Kakak.......badan kakak ada yang sakit gak " kata anak kecil yang tadi menabrak Zahra, wajah anak kecil itu terlihat sangat
khawatir, sepertinya anak kecil itu adalah salah satu keluarga santri yang sedang menjenguk.

"Enggak kok ngak apa apa" jawab Zahra di sertai dengan senyuman

"Lain kali kalian jangan lari lari karena bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, contohnya seperti tadi, untung saja kak
Zahra gak kenapa kenapa "

Zahra yang mendengar Gus Zaky
mengatakan  kak Zahra entah kenapa tiba
tiba tersenyum tipis

" Iya kak, kami gak akan mengulangi hal
yang seperti tadi " kata anak kecil yang menabrak Zahra

"Kalo gitu kami permisi kak, assalamualaikum" kata anak kecil yang satunya lagi.

"Waalaikumsalam" Jawab Zahra dan
Gus Zaky bersamaan.

                                 ###

"Assalamualaikum"  kata Gus Zaky yang memasuki ndalem

"Waalaikumsalam" kata Fira kepada
anaknya

"Eh Abang udah pulang " tanya Fira
basa basi

", Iya Aby mana umi" tanya Zaky sambil menoleh ke kanan dan kekiri

"Ada di taman belakang tuh " jawab Fira sambil menolehkan kepala nya ke arah
taman belakang ndalem

Ya , ndalem memang punya taman belakang biasanya di pakai untuk menjemur pakaian menanam tanaman seperti bawang daun,
jahe dan rempah rempah lainnya serta tempat untuk istirahat atau tempat santai
gitu.

Pintu ke taman belakang ndalem itu dari
arah dapur ya guys terus di sana juga ada
meja dan dua kursi di atas lantai jadi kalo hujan gak bakal kehujanan soalnya ke
teduhan genteng.

Terlihat disana ada sosok pria sedang duduk
di sebuah kursi yang tak lain adalah ibrahim selaku pemimpin dari pondok pesantren Miftahul Jannah

"Assalamualaikum Aby  " Gus Zaky kemudian
Menyalami tangan kyai ibrahim

"Waalaikumussalam warahmatullah" jawab ibrahim.

"Duduk nak, ada yang mau Aby bicarakan sama kamu" perintah ibrahim sambil menaruh gelas kopi yang tadi beliau minum

Kemudian Zaky menarik kursi yang ada dihadapan sang Aby untuk ia duduk, jadi
Posisi mereka berhadapan ya.

"Umur kamu sekarang berapa nak"

"23 tahun Aby " Gus Zaky mulai merasa aneh dengan pertanyaan Aby nya

"Apakah kamu sudah mempunyai calon?"

"Untuk sekarang belum Aby " jawab Gus
Zaky dengan perasaan deg degan tapi ia
berusaha untuk terlihat biasa saja di depan Aby nya.

"Jika kamu Aby jodohkan dengan anak
teman Aby apakah kamu mau?"

Pertanyaan ibrahim membuat Zaky kaget, sudah ia duga pertanyaan Aby nya
pasti akan sampai itu, kini Zaky hanya
bisa diam dan menundukkan kepalanya ke bawah.

Hening..., Itulah yang dirasakan, tidak ada jawaban sama sekali dari Zaky.

"Jika kamu tidak mau tidak apa apa Aby
tidak akan memaksa" raut wajah
Ibrahim tapak kecewa.

"In sya allah Zaky siap Aby " Zaky mulai mengangkat kepalanya menghadap Ibrahim

"Alhamdulillah jika kamu mau" Ibrahim tampak bahagia ketika anak sukungnya itu menerima perjodohan tersebut.

" Kalau boleh tahu siapa wanita yang akan
di jodohkan dengan Zaky aby " Zaky sangat penasaran siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak

"Nanti juga kamu akan tahu" jawab kyai Ibrahim.

ZACKIYA Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang