ZACKIYA Cinta Seorang Gus

10. Pukulan Zahra

" Hanan kami pulang dulu " pamit kyai Ibrahim kepada ayah Hanan dan bunda Rida.

"Nggak nginep aja disini" ajak ayah Hanan

"Nggak kami pulang saja"

"Tapi diluar hujannya deres banget, nginep
aja "

"Bener kata Rida ujan nya deres banget kita nginep aja ya " pinta umi Fira

Sedangkan di lantai atas di kamar Zahra
Sepasang suami istri hanya diam membisu tidak ada percakapan apapun.

"Gus"

"Iya ada apa "

"Soal masalah hak ...." Zahra tidak
melanjutkan ucapannya.

"Saya tidak akan memintanya sebelum
kamu siap"

Setelah itu hening tidak ada percakapan
sama sekali.

"Gus Zahra boleh buka kado " tunjuk Zahra kepada tumpukan kado.

Gus Zaky hanya menganggukkan kepalanya
Setelah mendapatkan izin dari sang suami zahra berjalan menuju tumpukan kado dan membukanya satu persatu.

"Aaaa lucu banget " Zahra membeberkan
baju bayi.

"Dari siapa?"

"Gus Reza"

"Tapi Zahra nggak punya bayi " celetuknya membuat Gus Zaky menoleh.

"Kamu pengen punya bayi" dan hanya
dijawab dengan anggukan oleh Zahra.

"Tunggu setelah lulus"

Kemudian zahra membuka kotak yang
sangat kecil membuat Zahra penasaran
hadiah apa di dalamnya Pasti sangat kecil pikirnya.

"Gus ini apa kok kaya berminyak gitu "

Gus Zaky melongo melihat apa yang pegang oleh Zahra membuat Zaky berjalan ke arah Zahra dan merebutnya dari
zahra lalu membuangnya.

" kok dibuang sih "

" Itu barang bahaya" jawabnya singkat
" pasti dari anak-anak " batin Gus Zaky.

Zahra membuka kado selanjutnya yaitu
sebuah paperbag

"Wah baju, tapi kok bolong bolong sih terus pendek lagi " heran Zahra melihat baju berwarna hitam yang sangat seksi, kain seperti jaring dan sedikit transparan, sangat
dilarang untuk dipakai karena bisa menghasilkan dosa bisa bisa Gus Zaky menghukumnya jiga dipakai pikirnya.

"Buang aja kali ya " Zahra berjalan ke arah tempat sampah hendak membuangnya.

" Jangan dibuang simpan saja " ucap Zaky santai sambil meminum air putih dengan netra yang masih fokus pada benda pipih ditangannya.

"Gus kalo coba pake boleh gak "

Mendengar hal itu Zaky tersedak seketika, gak tau aja kalo itu baju haram.

" Ayo tidur sudah malam " ajak Gus Zaky daripada terjadi hal hal aneh pikirnya.

Saat Zaky hendak berbaring tiba tiba sebuah suara menghentikannya.

"Loh kok Gus tidur disini inikan kamar
Zahra " kayaknya Zahra amnesia nih.

"Zahra saya ini kan suami kamu otomatis kamar kamu adalah kamar saya juga " jelas Zaky

"O-oh iya ya Zahra lupa hehe, maaf Gus
" Zahra menggaruk kepalanya yang tidak
gatal.

Hari sudah malam tapi Zahra tak kunjung tidur, zahra hanya balik kanan balik kiri
saja membuat tidur Zaky terganggu,
tiba tiba tangan kekar merangkul pinggang Zahra dan masuk kedalam dekapannya membuat Zahra berhenti bergerak dan akhirnya tertidur pulas.

•••

Kini jam menunjukan pukul empat pagi dimana semua orang sudah bersiap siap
untuk melaksanakan sholat subuh.

Zahra yang baru saja bangun dikagetkan dengan seorang lelaki yang merangkul pinggangnya," Aaaaaa" Zahra yang
terlonjak kaget segera menendang tubuh
lelaki tersebut sampai tersungkur ke bawah.

Tidak hanya sampai disitu Zahra kemudian memukulinya, bukan dengan bantal atau guling tetapi dengan tangannya yang di kepalkan.

"Dasar Lo ya berani beraninya masuk ke kamar cewe" bugh satu pukulan melesat di pipi kanan Zaky.

Bugh

Bugh

Bugh

" dasar laki laki mesum ya Lo " satu pukulan melesat di pipi kiri Zaky.

Umi Fira dan bunda Rida yang mendengar kegaduhan tersebut segera menghampiri kamar Zahra dan membukanya, alangkah terkejutnya saat mereka disajikan dengan sebuah pemandangan yang tidak
mengenakan.

Zahra yang memegang baju Zaky dan
hendak memukulnya lagi sedangkan Zaky hanya diam tak berdaya, ya kali istri sendiri dilawan mana bangun tidur udah dapat pukulan.

Bugh

" laki laki kurang ajar, bajingan"
satu pukulan mendarat di sudut bibir Zaky sampai membuatnya berdarah.

"Zahra kamu kena....... astagfirullah Zahra itu suami kamu loh " bunda Rida menghampiri Zahra dan melepaskan kepalan tangan yang memegang baju Zaky.

"Astaghfirullah Gus " Zahra yang tersadar
akan tindakannya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Awst" ringis Zaky memegang sudut
bibirnya yang berdarah sembari berdiri dan duduk di tepi kasur.

" Maaf Gus Zahra kira" sesal Zahra dan
melihat seberapa parah luka lebam di wajah Zaky.

" Iya tidak apa apa saya tahu kamu tidak sengaja "

"Fira kayaknya kita harus pergi nih " bisik bunda Rida di telinga umi Fira dan
merekapun keluar dari kamar.

"Gus kenapa gak ngehindar ayu bales aja sedangan Zahra kan Gus jago beladiri "
tanya Zahra, Zaky memang bisa beladiri bahkan terkadang Zaky lah yang menjadi
mengajarkan para santri untuk belajar beladiri.

"Saya tidak mungkin melawan istri yang
saya cintai" blush pipi Zahra terasa panas
dan memerah bak kepiting rebus tapi ia usahakan agar terlihat biasa sebisa mungkin.

Zahra mengompres luka lebam di wajah
Zaky menggunakan air hangat yang baru
saja dibawa dari dapur.

Zahra mengompresnya dengan pelan
pelan walaupun terkadang Zaky meringis
karena memang sakit terkadang juga
Zaky meminta Zahra agar meniup luka
di sudut bibirnya, sebenarnya luka
seperti itu tidak ada apa apanya bagi Zaky hanya saja karena sedang bersama sang
istri jadi dilebih lebihkan, gak papa lah
kalo manja sama istri sendiri asal bukan
sama istri orang hehe.

Setelah itu Zaky turun ke bawah
menghampiri kyai Ibrahim dan ayah Hanan untuk sholat berjamaah di masjid.

"Loh Zaky itu kenapa wajah kamu kok lebam lebam gitu? Abis di keroyok warga kamu "
Tanya kyai Ibrahim yang melihat wajah putranya lebam lebam.

" Di pukul Zahra Aby bangun tidur udah ditendang terus di tonjok tuh mukanya"
sahut umi Fira yang baru saja datang
bersama bunda Rida.

" gak bapak gak anak senasib " ucap kyai Ibrahim turut prihatin.

"Dulu juga Aby digituin sama umi kamu
cuman lebih parah aja, udah ditendang di tonjok di banting lagi" kyai Ibrahim buru
buru keluar setelah melihat wajah istrinya yang mulai memerah menahan marah ditambah senyuman paksa yang
membuatnya terlihat lebih menyeramkan
di mata kyai Ibrahim.

24 Juni 2023