11. Pergi ke pantai

183 10 2
                                    

Bunda Rida umi Fira dan Zahra tengah memasak untuk para suami tercinta mereka,
saat semua masakan sudah terbaris rapih
di atas meja makan umi Fira berjalan ke
ruang tamu untuk memanggil laki laki yang ada di sana.

saat hendak makan tiba tiba terdengar
suara ketukan pintu dan di buka oleh bi Ima selaku pembantu di sana.

" Assalamualaikum semuanya" ucap wanita yang baru saja datang, ketika zahra mendengar suara yang tak asing baginya menoleh dan alangkah terkejutnya Zahra melihat siapa sosok wanita tersebut dan lari memeluknya.

"KAKAK, kenapa kakak gak dateng pas acara nikahan Zahra" sungguh Zahra sangat merindukan kakaknya, sudah lama sekali
tidak bertemu.

"Waktu itu mas Arfan lagi sibuk makanya
gak bisa dateng " jelas Dinda kakaknya Zahra.

" Keponakan aku mana? " Tanya Zahra yang tidak melihat keponakan tersayangnya itu.

" TATA ARAAA" teriak bocah laki laki
berumur tiga tahun yang baru saja datang
dan di susul oleh Arfan selaku ayahnya Rafi.

"Rafi udah makan?" Tanya Zahra dan hanya dijawab gelengan kepala oleh Rafi.

"Ya udah yuk makan bareng"

Dinda beserta suami dan anaknya menuju meja makan untuk makan bersama,
para istri mengambilkan makanan untuk suami mereka begitupun dengan Rafi yang
diambilkan oleh ibunya.

"Tata suapin "minta Rafi kepada Zahra
namun semua itu tidak lepas dari perhatian Zaky yang membuatnya cemburu.

"Harusnya saya yang disuapin bukan anak kecil itu " batin Zaky.

Makan malam telah selesai mereka membersihkan wadah kotor yang baru saja digunakan, walaupun di rumah mempunyai pembantu tetapi tidak semua pekerjaan dilakukan oleh bi Ima terkadang bunda Fira membantunya walaupun bi Ima menolaknya.

"Tata Afi mau tidur bareng tata "

"Jangan, Rafi tidur bareng bunda aja ya "
bujuk Dinda ia merasa tidak enak secara 
kan Zahra sudah menikah apalagi sekarang masih baru.

"Biarin aja kak Rafi tidur bareng aku "
katanya menggendong Rafi.

"Ih gak enak loh pengantin baru masa diganggu sih siapa tau kan mau produksi " ucapnya sembari menggoda pasutri itu.

"Ih apaan sih kak, jangan mikir yang aneh aneh deh " kesal Zahra.

"Gus bolehkan Rafi tidur bareng kita "

"Iya " jawabnya disertai senyuman yang
sangat tipis.

Zahra yang mendengar jawaban Zaky sangat senang Zahra berjalan menaiki tangga meninggalkan Zaky begitu saja menuju kamarnya.

Setibanya dikamar Zahra membaringkan tubuhnya dan tubuh Rafi di atas kasur
sampai akhirnya Zaky memasuki kamar.

"Tata itu ciapa " tanya Rafi menunjuk Zaky

"Itu suami Tante panggil aja om Zaky "jawab Zahra.

Rafi tidur di tengah tengah antara Zaky dan Zahra, Zahra mendekap tubuh Rafi lalu mengusap usap punggung Rafi sampai
tertidur dan tidak lupa memberikan kecupan selamat malam di kening Rafi.

Hal itu membuat Zaky kesal lantaran tidak pernah diusap usap, dipeluk, bahkan mendapatkan kecupan selamat malam.

.
.
.
.
.
.
.

Zahra sedang bersiap siap lantaran Zaky mengajaknya untuk pergi keluar, setelah  menghabiskan waktu yang cukup lama akhirnya Zahra telah siap.

" Gus ayo " ajak Zahra

ZACKIYA Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang