Seorang gadis berlari dengan cepat
menyusuri jalan kecil sesekali ia melihat kebelakang memastikan tidak ada yang mengikutinya,ia sampai di depan sebuah gubuk kecil, tempat itu sangat sepi tidak
ada rumah disana kecuali gubuk itu,
perlahan ia masuk kedalamnya dengan tersenyum." Kaakkk " teriak tiga anak kecil
berhamburan memeluknya.Gadis itu Syafa ia tinggal di gubuk
bersama tiga anak kecil , dulu saat Syafa berumur 10 tahun ia tinggal di panti
namun setelah satu Minggu ia tinggal
disana panti tempat ia tinggal hangus
terbakar, entah apa penyebabnya bahkan polisi pun tidak bisa memastikan secara
pasti apa penyebab utama kebakaran,
banyak korban jiwa dalam peristiwa itu bahkan Syafa hampir saja menjadi salah
satu dari mereka untungnya malam itu
Syafa masih terjaga kamar yang dekat
dengan pintu keluar memudahkannya
untuk keluar dengan selamat.Api berkobar dengan terangnya di
kegelapan malam udara yang semula
dingin berubah menjadi hawa panas,
kejadian itu terpampang jelas di mata
Syafa dari kejauhan ia memandangi
bangunan yang mulai hangus dimakan
api, air matanya luruh seketika setelah
kehilangan keluarga apakah ia juga
harus kehilangan teman temannya?
Mengapa dunia begitu kejam di usianya
yang masih membutuhkan sebuah pelukan, suara guntur menggelar pertanda hujan
akan segera turunp tetesan air mulai berjatuhan bangunan yang penuh
dengan kobaran api kini mulai lenyap
dibasahi air hujan.Paginya Syafa berjalan kesana kemari
untuk mencari makanan, cacing di
perutnya sudah pdemo ingin diberi
makan hingga akhirnya ia menjadi
tukang angkut barang di pasar dan
upahnya ia gunakan untuk mengisi
perutnya yang lapar, kadang ia mengumpulkan botol bekas untuk
dijual di tempat yang tak jauh dari
pasar tempat ia mengangkut barang.Pekerjaannya sebagai pemulung mempertemukan Syafa dengan Tina
dan Raka dua anak yang bernasib
sama sepertinya, sejak itu mereka mulai
saling kenal dan akrab, mereka tinggal di gubuk kecil yang jauh dari yang namanya keramaian.Kini Syafa berada dihadapan ketiga anak
yang selalu membuatnya semangat dan
tidak putus asa untuk terus menjalani
hidup, kehadiran mereka mewarnai kehidupan Syafa" Coba tebak kakak bawa
apa " ucapnya dengan menyembunyikan tangan kebelakang" Makanan " ucap Kara gadis yang Syafa
temui dua tahun lalu saat umurnya masih
5 tahun, dulu Syafa menemukannya di
pinggir jalan seorang diri tanpa siapapun disampingnya," Kalian pasti laper kan " ucapnya dengan mengeluarkan tiga bungkus roti
" Eummm ewnak banget kak makawsih "
ucap Kara tidak jelas mulutnya penuh
dengan remah rotiSedangkan Tina anak itu hanya
memandangi roti yang Syafa bawa
tanpa berniat untuk memakannya
" Tina kenapa gak dimakan? Gak
suka? " Tanya saya dengan lembut" Kakak nyuri lagi kan? " Tanya Tina memastikan bahwa dugaannya benar,
gadis berumur 10 tahun itu menatap lekat mata Syafa seolah mengintrogasi" Hehe maaf, lain kali enggak lagi deh
serius " ucapnya dengan mengangkat dua
jari keatas" Kakak gak boleh nyuri lagi, dosa!! Tina
gak mau makan rotinya itu makanan
haram!! " Ucapnya pelan namun penuh dengan penekananJleb
Kata kata Tina menusuk hati Syafa, ia
merasa bersalah akan tetapi jika tidak
mencuri dari mana ia mendapatkan
makanan untuk anak anak, bukannya
Syafa tidak percaya dengan rezeki yang
sudah di atur oleh Allah Syafa sangat
percaya hanya saja waktu itu ia sudah kehabisan cara untuk mencari uang
sedangkan anak anak belum makan dari kemarin" Iya kakak minta maaf ya, Tina tau dari
mana tentang hal itu? "" Tina denger waktu lewat masjid "

KAMU SEDANG MEMBACA
ZACKIYA Cinta Seorang Gus
FanficSeorang Gus bernama Muhammad Zaky Farzana Al- Azzam yang menikah dengan santrinya sendiri Zahra Nadzkiya Elfaretta atas dasar perjodohan, namun siapa sangka ternyata keduanya memang memiliki perasaan yang sama. Zaky seorang Gus yang memiliki ident...