•••
Sekarang aku tahu bahwa rasa cinta
adalah siksaan yang paling menyakiti hati namun juga nikmat dan anugrah yang paling indah~Syifa Azrina Saqeela~
•••
Zahra bersiap siap hendak pergi ke kelas Wustho putri bersamaan dengan santri lain yang pergi ke masjid, biasanya santri yang sedang halangan akan lebih dulu pergi ke kelas dan membaca kembali kitab yang sudah di pelajari sembari menunggu yang lain selesai sholat berjamaah.
"Udah gak sakit lagi?" Tanya Zaky melihat Zahra bersiap siap pergi madin.
"Alhamdulillah udah mendingan" Jawabnya tersenyum, Zaky mengangguk lantas menjulurkan tangannya
Bukannya menerima uluran tangan Zaky, Zahra justru bengong melihat tangan suaminya "Salim"
"O-oh Salim, tapi kan mas udah punya wudhu"
"Gak apa apa nanti bisa wudhu lagi di masjid" Zahra mengangguk lalu menyalami tangan Zakytak lupa mengecup bagian punggung tangannya.
Zaky tersenyum mendapat perlakuan itu, sederhana namun dapat membuatnya bahagia "Berangkat bareng yuk" Ajak Zaky, jarang jarang Zaky mengajaknya lebih dulu karna biasanya Zahra lah yang mengajak Zaky.
Mereka berjalan beriringan, jalan menuju masjid dan kelas tidaklah jauh hanya berjarak beberapa meter.
"Aku duluan ya" Ucap Zahra yang sudah melangkahkan kakinya menuju kelas
"Eh mau kemana, sini dulu"
Cup
Pipi Zahra memanas segera mungkin ia memalingkan wajahnya, sedangkan sang pelaku malah terkekeh
"Kalo-ada yang liat gimana" Ucapnya pura pura ngambek, bukannya takut Zaky justru tertawa di mata laki laki itu tingkah Zahra sangat menggemaskan rasanya ingin Zaky kurung di rumah.
"Yaudah, maaf ya" ucapnya menahan tawa, Zahra mengerucutkan bibirnya kesal
"Tau ah" melenggang pergi ke kelas
Syifa, Arina, Asya, dan Resa sengaja sholat di shaf paling ujung agar lebih mudah keluar katanya.
Syifa sudah berlari menuju kelas Wustho agar duduk di barisan paling awal mengingat jadwal malam ini akan di isi oleh ustadzah Ikha, ustadzah yang sering menghukum mereka, disiplin, tegas, tapi juga asik, dan menenangkan.
Sayangnya tubuh kecil Syifa menabrak tubuh kekar Reza membuat gadis itu terpental ke belakang.
"Aduh"
"Astaghfirullah kurcaci"
Ucap mereka bersamaan
"Kamu lagi kamu lagi, apa gak bosen nabrak saya terus?" Ucapnya dengan nada tak bersahabat
"Lagian gus ini kenapa sih ada di mana mana, kepala saya sakit loh nabrak punggung gusnya terus!" baru saja Reza membuka mulutnya untuk berbicara tapi Syifa sudah menyelanya begitu saja
"Tinggi saya itu 162 bisa bisanya gus bilang saya kurcaci gus nya aja yang ketinggian, makan apa sih gus? Makan tiang listrik ya" ucapnya nyerocos membuat Reza mengelus dada.
Syifa melanjutkan kembali ucapannya saat Reza hendak berbicara
"Udah ah gara gara gus waktu saya jadi kebuang, nanti kalo ustadzah Ikha marah gimana, Gus mau gantiin saya buat di hukum? Nggak kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZACKIYA Cinta Seorang Gus
FanfictionSeorang Gus bernama Muhammad Zaky Farzana Al- Azzam yang menikah dengan santrinya sendiri Zahra Nadzkiya Elfaretta atas dasar perjodohan, namun siapa sangka ternyata keduanya memang memiliki perasaan yang sama. Zaky seorang Gus yang memiliki ident...