7. perasaan Zahra

140 6 2
                                    

"Ra cepetan udah belum" teriak seorang
pria paruh baya dari kejauhan, sudah lama menunggu tapi dia tidak datang datang

"Iya bentar lagi udah kok" balas nya

" Yaudah aku duluan ya" katanya sambil bersalaman kepada teman teman nya

"Iya , cepetan ayah kamu udah nungguin
dari tadi loh " sahut salah satu teman nya

Zahra yang dipanggil oleh ayahnya segera berlari ke arah ayah nya dengan senyuman yang lebar

"Hehehe ayah maaf lama" Zahra menaruh barang barangnya di bagasi mobil dan
segera
masuk kedalam mobil "ih ayah cepetan"

"Udah duduk aja kamu kapan masuknya"
tanya ayah Hanan menggeleng gelengkan kepalanya

Kendaraan beroda empat kini melaju
dengan kecepatan sedang, setelah
menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya berhenti di depan sebuah rumah bercat putih, ayah Hanan menekan tombol telakson mobil, kemudian seorang satpam membukakan pintu gerbang.

"Ra bangun " Rida menepuk nepuk
pundak Zahra dan alhasil Zahra pun
akhirnya bangun

"Ih apaan sih Bun, masih ngantuk juga"

"Bangun sayang, pundak bunda udah
pegel nih"

Zahra meregangkan tubuhnya untuk mengumpulkan kembali jiwa jiwanya dan berjalan menuju kamarnya dengan badan yang lemas

Setibanya di kamar Zahra langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur over size-nya

Tok,tok,tok, suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar  "Zahra udah mandi belum,ntar kebawah ya makan malam " teriak Firadari luar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok,tok,tok, suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar  "Zahra udah mandi belum,
ntar kebawah ya makan malam " teriak Fira
dari luar kamar

"Iya Bun "

Di lantai bawah Hanan baru saja selesai menelpon sahabat lamanya dan berjalan menuju meja makan

"Yah gimana"

"Katanya sih mereka bakal dateng besok malem ba'da isya "

"Tapi gimana kalo Zahra gak mau"

"Ya gimana lagi lagian kita juga gak bisa
maksa dia buat terima, semua keputusan
ada di tangan Zahra "

"AYAH BUNDA" teriak Zahra
yang baru saja datang

"Ih kamu kebiasaan ya gak usah teriak
teriak ini di rumah bukan di hutan "

" Hehehe maaf  yah" cengir Zahra

"Oh ya, tadi Zahra gak sengaja denger
semua keputusan ada di tangan Zahra maksudnya  apa "

"Udah udah makan aja dulu, bunda laper banget nih nungguin kamu lama banget
sampe lumutan " kata Rida bercanda
sambil mengambilkan nasi untuk suami
dan anaknya

Hanya terdengar suara dentingan piring
dan sendok hingga akhirnya Hanan
membuka suara

Selepas dari meja makan mood Zahra langsung turun ia terus saja kepikiran perkataan ayahnya

ZACKIYA Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang