Seorang Gus bernama Muhammad Zaky Farzana Al- Azzam yang menikah dengan santrinya sendiri Zahra Nadzkiya Elfaretta atas dasar perjodohan, namun siapa sangka ternyata keduanya memang memiliki perasaan yang sama.
Zaky seorang Gus yang memiliki ident...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya, gimana kabar hari ini? Alhamdulillah kalo baik dan syafakillah atau syafakallah untuk yang sedang sakit
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini para santri sibuk dengan aktivitas masing masing, kegiatan pesantren diliburkan sampai nanti sore, sedangkan kelima gadis penghuni Asrama 1 kamar Khadijah 2 tengah sibuk dengan hafalan Al-Qur'an, bukan karena mereka rajin akan tetapi hukuman satu minggu yang lalu sedang menanti mereka.
"Zahra udah hafal semua?" Resa tampak frustasi dengan hafalannya yang tak kunjung lancar
"Alhamdulillah udah" ucapnya seraya tersenyum, untung saat Zahra tidur di rumah ia sempat ziyadah bersama Zaky yang sedang muraja'ah. Zahra sangat bersyukur bisa mendapatkan suami seperti Zaky, entah amalan apa yang ia lakukan hingga bisa memiliki sosok Gus yang di idamkan semua orang.
"Kalo kamu syif?"
"Tinggal satu halaman lagi" jawab Syifa yang masih fokus pada hafalannya
"Rasanya kepala aku mau pecah Res" Asya menyimpan Al-Qur'an di atas tumpukan kitabnya lalu berbaring dengan nafas berat.
"Al-Qur'an itu kitab suci, jadi ketika menghafalnya juga hati harus bersih dan suci, nggak boleh menghafal Al-Qur'an karna ingin pamer dan disebut sebagai penghafal, apalagi jika disertai dengan maksiat, memang terkadang kita malas untuk menghafalnya apalagi me muraja'ahnya makanya harus dipaksa biar terbiasa"
"Luruskan niat, harus ikhlas karena Allah, coba berdoa supaya dimudahkan dan di lancarkan oleh Allah" sambung Zahra
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan) jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah"
"Do'a ini adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, Asya coba deh pasti bisa" Asya mengangguk, tangannya kembali meraih Al-Qur'an yang baru saja disimpannya, ternyata benar apa kata orang bahwa terkadang sesuatu akan terasa berat jika dilakukan sendirian karna itulah kita membutuhkan teman seperjuangan.
Rezeki tidak hanya berupa uang namun juga berupa kesehatan dan teman yang saling mengingatkan.
"Makasih Zahra, aku bersyukur banget punya temen kayak kalian" kelimanya berpelukan bukan hanya Asya yang bersyukur mendapatkan teman seperti mereka namun satu sama lainnya juga bersyukur di pertemukan dengan sosok teman yang tidak memandang fisik, baik hati serta menerima apa adanya.
Zahra mengakhiri pelukan mereka, entah kenapa tiba tiba ia merasa ingin ke kamar mandi "Aku ke kamar mandi dulu ya"
"Mau aku anter?" Tawar Arina
"Nggak usah, aku sendiri aja" Zahra berjalan menuju kamar mandi yang biasanya digunakan oleh Asrama 1 lantai 2, setelah dari kamar mandi Zahra merasa perutnya lapar padahal tadi pagi sudah diisi, langkahnya berganti ke arah kantin gadis itu mengambil beberapa Snack untuk dimakan bersama teman temannya kebetulan uang yang Zaky berikan cukup banyak.