KEDUA PULUH DUA

147 11 2
                                    

:
°
:
°
:
°

Suho mulai mendekati Junmyeon yang terlihat masih betah memandangi Joohyun yang tidak sadarkan diri. "Setelah ini apa lagi?" tanyanya dengan nada mengejek, tapi Junmyeon memilih untuk tetap bungkam.

Tanpa memperdulikan sosok Suho, Junmyeon mengambil handphone milik Joohyun yang tergeletak di sampingnya lalu dengan cepat memotret dokumen yang tadi ditunjukkan wanita itu padanya, memastikan semua halaman dokumen tersebut tersimpan dengan baik di ponsel yang dia miliki.

Setelah selesai, dia kembali menatap Joohyun sejenak sebelum melangkahkan kaki menuju toilet yang ada di kamarnya.

"YA!! JUNMYEON!!" Suho memanggilnya dengan nada tinggi sembari mengikuti langkah si pria Kim hingga masuk ke dalam toilet.

"Apa yang akan kau lakukan dengan ponsel itu? Apa yang sebenarnya kau rencanakan?"

Plung!

Suho sangat terkejut melihat adegan yang baru saja dilakukan Junmyeon, dia bahkan sampai membelalakkan mata dan menutup mulutnya sendiri karena tidak percaya pria itu bisa dengan sangat santai membuang handphone Joohyun ke dalam kloset yang ada di toiletnya.

Junmyeon masih berdiri diam menatap ponsel sang wanita yang kini sudah tergeletak di dalamnya dan sebentar lagi siap untuk dilenyapkan.

"Kau....kau benar-benar membuangnya di dalam sana?!" Suho berkata dengan nada yang dibuat-buat, seolah-olah dia baru saja menyaksikan sesuatu yang tragis. Dan dengan begitu dramatisnya pula Suho mengangkat kedua tangannya ke atas kepala seakan-akan dia tidak percaya pada apa yang baru saja dilakukan Junmyeon.

"Kau sudah membiusnya dengan suntikan! Itu pasti sangat menyakitkan untuk Joohyun! Dan sekarang kau malah melenyapkan handphonenya dengan cara seperti ini! Kau kejam! Sangat kejam! Apa kau benar-benar ingin menjadi seorang penjahat seperti di dalam drama dan film-film? Yang benar saja, Junmyeon!"

Suho yang memang terkenal sebagai drama king itu kini benar-benar mendapatkan panggung untuk mengembangkan bakatnya. Dia menatap Junmyeon dengan ekspresi yang berlebihan, lalu marah dan berteriak-teriak seperti orang kurang waras, dia juga mengatakan pria itu mirip penjahat di sebuah film. Tujuan Suho melakukan hal-hal seperti itu adalah agar Junmyeon angkat bicara mengenai tindakan yang baru saja dilakukannya.

Junmyeon menoleh pada Suho, lalu menatapnya sejenak, kemudian menekan tombol flush dan menutup kembali kloset tersebut dengan sangat tenang setelah handphone Joohyun lenyap di dalam sana, seolah-olah apa yang baru saja dia lakukan adalah hal paling wajar di dunia.

Tanpa menghiraukan ekspresi kaget alter-ego nya itu, Junmyeon berjalan keluar dari toilet dan kembali ke ruang tamu, tempat di mana Joohyun masih terbaring pingsan. Dia duduk di hadapan sang wanita, wajahnya tidak menunjukkan sedikitpun keraguan.

"Kenapa masih berdiri? Duduklah di sana," perintah Junmyeon, akhirnya dia mengeluarkan suaranya yang tegas itu. "Aku akan menjelaskannya."

Meskipun masih diliputi rasa bingung dan shock, Suho tetap mengikuti perintah Junmyeon dengan malas dan setengah hati, dia duduk di seberang keduanya, siap mendengar penjelasan yang kali ini entah akan membawa mereka ke mana.

"Handphone itu berbahaya......seseorang telah meretasnya. Tidak hanya itu, dia juga memasang pelacak di sana," jelas Junmyeon, suaranya tetap tenang.

Suho semakin terkejut saja mendengar hal yang baru saja dia ketahui, "Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" tanya Suho yang masih kebingungan dan merasa tidak percaya.

Chill In Love Fool Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang