Zareev berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit yg sepi, hanya terdengar suara langkah kaki miliknya dan teman-temannya yg terdengar. malam itu terasa begitu sunyi dari biasanya, sepertinya malam pun ikut berduka atas kejadian yg menimpa pada zareev dan christiyan. hati zareev berdegup kencang, dan terasa berat di setiap detaknya. seolah tau bahwa di ujung jalan ini ada kenyataan yg harus zareev hadapi
Sampai di depan pintu ruangan ICU, zareev terdiam. zareev menatap ke dalam pada celah pintu kaca, matanya tak berkedip sedikitpun. di dalam sana, zareev bisa melihat sang ayah yg sedang terbaring lemah. padahal tadi siang, ia baru saja membaca pesan singkat dari sang ayah
Sang ayah yg selalu penuh dengan semangat dan senyuman yg tak pernah luntur dari wajahnya, kini terlihat rapuh dan lemah. alat-alat medis memenuhi sekeliling ranjang, bunyi mesin monitor jantung yg berdenyut pelan. membuat zareev semakin takut dan tak bisa berbuat apa apa lagi
Zareev hanya bisa memperhatikan sang ayah dari kejauhan, tangannya menempel pada di kaca. berharap bisa meraih dan menyentuh sang ayah
"ayah, bangun ayah" lirik zareev. matanya mulai memerah, kakinya sudah sangat lemas dan tak mampu menopang tubuhnya lagi
"duduk dulu zoy" ucap kathrina memegang bahu zareev. tetapi zareev malah menggelengkan kepalanya dan mencoba untuk tersenyum
Melihat senyum kecut yg terukir pada bibir zareev, membuat teman-temannya merasakan sakit yg amat dalam di dadanya. hati teman-temannya begitu hancur, mereka ingin sekali mengulang waktu. tetapi mereka hanya bisa menangis dalam diam
Dari arah yg tidak jauh, terlihat chika yg sedang membopong tubuh christiyan. terlihat christiyan sangat lemas, bahkan matanya sudah lebam dan penampilannya begitu acak acakan. teman-temannya yg melihat kondisi christiyan seperti itu sangat merasa iba, melihat temannya yg sudah mereka anggap sebagai saudara begitu terpukul atas kejadian ini
Dengan langkah pelan, christiyan mendekati zareev yg sedang berdiri di depan pintu ruang ICU. christiyan meletakkan tangannya dengan lembut di bahu zareev
"zoya.." panggil christiyan. tetapi zareev sama sekali tidak menoleh, christiyan menghela nafasnya berat. matanya berkaca-kaca, ia menatap zareev dengan penuh kesedihan. berusaha untuk menyampaikan kabar dengan perlahan
"ayo ikut aku sebentar zoya, ada yg mau aku tunjukin" ucap christiyan. mendengar ucapan christiyan, teman-temannya langsung memasang ekspresi kagetnya. mereka semua menatap ke arah chika yg sedang berdiri sambil menunduk di samping christiyan, sepertinya mereka meminta penjelasan
"ikut kita" ucap chika yg paham arti tatapan teman-teman zareev
Zareev menoleh ke belakang, tanpa basa basi christiyan langsung memeluknya erat. mencoba untuk menyalurkan kekuatannya pada zareev
"ayo ikut aku" ucap christiyan menarik tangan zareev. zareev hanya pasrah dan membiarkan tangannya di tarik oleh christiyan, entahlah christiyan akan membawanya kemana
Ruangan demi ruangan mereka lewati, hingga christiyan memberhentikan langkahnya tepat di sebuah ruangan yg begitu gelap. di atas pintu ruangan tersebut zareev bisa melihat ada tulisan 'kamar mayat'
deg
Jantung zareev berdegup kencang, lidahnya kelu bahkan tidak mampu untuk mengeluarkan satu kata pun. ia mencoba untuk tetap tersenyum dan tenang, walaupun ada rasa takut yg menjalar pada seluruh tubuhnya
"kita ngapain ke sini?" tanya marsha akhirnya mengeluarkan suara
"ayo masuk" ucap christiyan sambil menatap satu persatu teman-temannya, sedangkan teman-temannya hanya menampakkan ekspresi tidak percayanya
KAMU SEDANG MEMBACA
si culun || zeesha
Aléatoire"kalau kamu ga suka sama aku, aku bakalan nunggu sampai kamu suka sama aku sha" zareev fiksi 100%