si culun : 19

1.3K 102 21
                                        

Beberapa bulan berlalu dengan begitu cepat, waktu begitu tak terasa. makin lama zareev mulai menjauhi marsha, saat bertemu dengan marsha zareev bahkan tidak pernah lagi untuk menyapa marsha. begitupun dengan marsha, walau sedikit merasa tidak nyaman karena zareev terus menghindar dari dirinya. marsha tetap mencoba untuk biasa saja, ada rasa hampa yg tertanam pada hati marsha. apalagi masalahnya dengan rasya, semenjak kejadian beberapa bulan yg lalu marsha sudah tak ingin memaafkan rasya. walaupun rasya terus meminta maaf kepadanya dengan berbagai cara, seperti mendatangi rumahnya, menelponnya dan melakukan berbagai cara agar marsha bisa memaafkan rasya. tetapi itu semua sia-sia, marsha tetap dengan pendiriannya. marsha masih belum bisa memaafkan rasya

Hari ini hujan turun dengan begitu deras menyambut marsha yg baru saja keluar dari cafe, melihat percikan air hujan mulai mengenai tubuhnya. membuat marsha terpaksa harus mundur beberapa langkah untuk menghindari air hujan yg akan mengenai tubuhnya. baru saja turun, hujan turun dengan lumayan lebat. setelah mendung yg terjadi sejak beberapa jam yg lalu, mungkin hujan ini tidak akan reda dalam waktu dekat

Marsha mendekap dan mengusap kedua lengannya, guna memberikan sedikit kehangatan pada tubuhnya. dingin, sekarang marsha menyesal karena tidak memakai pakaian yg lebih tebal dari pakaiannya yg sekarang. marsha lupa bahwa di indonesia bisa se-ekstrim ini, tadi siang begitu panas. tiba-tiba berubah menjadi sedingin ini, demi apapun. tidak adakah taksi atau apapun yg lewat sini? marsha sangat butuh kendaraan untuk pulang, ia tak mampu untuk menahan dingin ini dalam waktu yg berlama-lama lagi

Hingga tak lama kemudian, sesuatu yg hangat menyentuh pundaknya. wangi parfum itu sangat familiar tetapi marsha tidak begitu ingat siapa pemilik parfum itu, seseorang itu memakaikan marsha jaket miliknya. tak ingin berlama-lama seseorang itu berlari ke parkiran untuk mengambil mobilnya, tak lama berhenti sebuah mobil berwarna hitam tepat di hadapan marsha. seseorang itu menurunkan kaca mobil miliknya lalu menatap ke arah marsha

"ayo masuk" ucapnya

"aku bisa naik taksi" tolak marsha sambil menatap ke sana kemari, marsha mendengus sebal saat tak menemukan adanya taksi yg lewat

Seseorang itu tidak menginjak gas mobilnya sedikitpun, ia menurunkan kaca jendela lebih rendah lagi

"masuk, gada taxi jam segini" ucapnya

Lama berdebat akhirnya marsha mengalah dan saat ini marsha sudah duduk di kursi penumpang, sementara seseorang tadi memfokuskan pandangannya ke arah jalanan. mereka tidak saling berbicara, tidak tahu apa yg telah terjadi. marsha berpikir, bagaimana bisa ia harus berada dalam situasi seperti ini. marsha tidak merasa nyaman berada dalam satu mobil dengan seseorang yg selalu ia tolak, seseorang yg masih berperilaku baik dan hangat padanya meski marsha selalu memandangnya sebelah mata dan berperilaku tidak baik terhadap seseorang itu, bahkan akhir-akhir ini mereka tidak saling berbicara. meskipun begitu marsha masih bisa melihat ketulusan yg terpancar pada sepasang bola mata seseorang itu

Seseorang itu berusaha mengabaikan marsha, seseorang itu telah berjanji. seseorang itu sedang mencoba. namun, di luar itu hujan deras dan marsha hanya sendirian di pinggir cafe itu. seseorang itu hanya tak tega meninggalkan marsha sendiri begitu saja?

Hanya karena hujan, atau?? ya begitulah, seseorang itu mencoba untuk meyakinkan dirinya sepanjang perjalanan mengantar marsha pulang

Orang masih mencoba untuk meyakinkan dirinya, bahwa ia tidak memiliki perasaan pada marsha, tetapi saat melihat wajah marsha orang itu bahkan tak bisa mengubur perasaannya sendiri, sangat sulit rasanya untuk menghilangkan perasaannya

"terimakasih, zareev." ucap marsha










..










si culun || zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang