si culun : 15

1.4K 95 13
                                        

Zareev duduk di halte bus sendirian sambil memainkan handphonenya. zareev sepertinya sedang melakukan sesuatu menggunakan handphone, ah sudah lupakan. zareev menyimpan handphonenya ke dalam saku celana, lalu ia duduk bersandar pada halte itu dan menikmati angin sejuk. sedikit memejamkan matanya, terdengar suara kendaraan-kendaraan yg berlari ke sana kemari. tetapi itu tidak membuat kenyamanan zareev hilang

Hingga terdengar langkah kaki seseorang yg sedang mendekatinya. zareev membuka matanya dan menatap ke arah orang tersebut 'marsha?' yap, nama itu langsung terlintas pada benak zareev. zareev tak peduli dengan marsha yg duduk di ujung bangku halte bus itu, walaupun sedikit khawatir. tak biasanya marsha pulang naik bus, apa yg terjadi pada marsha? ah sudah zareev kau harus cuek pada marsha untuk sementara, kau tidak boleh bersikap berkebihan pada marsha. ingat marsha sudah memiliki pasangan, bisa jadi marsha akan risih pada dirinya nanti. zareev kembali memejamkan matanya menunggu kedatangan bus yg biasa ia tumpangi

Terdengar suara bus berhenti tepat di depan halte itu, zareev langsung membuka matanya dan mulai menaiki bus berwarna biru itu. di ikuti oleh marsha, zareev melihat hanya ada satu bangku kosong. zareev memikirkan marsha, terpaksa zareev berdiri di belakang bangku itu dengan tatapan ke arah lain. enggan untuk menatap marsha, melihat zareev yg berdiri sambil menatap ke arah lain dan satu bangku kosong di dekat zareev membuat marsha tersenyum. marsha melangkahkan kakinya menuju bangku itu dan mulai mendudukan dirinya

Supir bus mulai menancap gas, dan bus mulai melaju. zareev melihat banyak sekali laki-laki yg berada di dalam bus itu, dan sangat minim wanita. tetapi zareev berusaha menghilangkan pikiran buruknya tentang beberapa lelaki yg memakai jas maupun pakaian bebas

Marsha terlihat beberapa kali menarik ujung roknya dan berusaha menutupi pahanya yg terekspor, melihat tatapan dari beberapa lelaki di dalam bus itu membuat marsha takut dan menunduk. marsha hanya bisa memperbaiki posisi roknya dan tidak berani menegur beberapa pria itu. zareev melihat arah pandangan laki-laki itu ke mana, zareev berdecih kecil. ia membuka tasnya lalu mengambil jaket berwarna hitam yg berada di dalam tas itu. sedikit memajukan posisinya, zareev langsung meletakkan jaketnya di atas paha marsha. sedikit kaget dengan perilaku zareev, tetapi marsha langsung menerima jaket itu dan tersenyum dalam diam

Zareev jadi tak tega untuk turun duluan dari bis ini, bisa-bisa nanti akan ada lelaki yg nekat mendekati marsha dan berbuat cabul. hingga zareev rela menaiki bus itu beberapa jam agar bisa melihat marsha turun dari bus itu dengan selamat. dan barulah zareev pulang ke rumahnya dengan tenang



..




"aku pulang" ucap zareev memasuki rumah. zareev menyimpan tasnya pada sofa yg berada di ruangan tengah. tidak ada jawaban yg zareev dengar, bahkan zareev tidak mendengar suara christiyan dari atas. biasanya jam segini christiyan akan berisik ataupun berteriak karena game yg dimainkannya

"TOYA" teriak zareev memenuhi seisi rumah, suaranya menggema di seluruh ruangan

bruk

Satu lemparan vas bunga hampir saja mengenai wajah zareev. jika saja zareev tidak menghindar, ia pasti akan terkena vas itu dan langsung tidak sadarkan diri

"jangan berteriak dasar bajingan" ucap seseorang dari atas tangga. zareev memejamkan matanya, ia menghela nafasnya. zareev menatap ke arah orang yg berani melempar vas itu pada dirinya, anin. yap sang ibu tiri itu berdiri di atas tangga dengan nafas yg terengah-engah. sepertinya dia sedang emosi

Zareev menghiraukan ucapan anin, lalu berjalan menaiki tangga. tepat saat berpapasan dengan anin, tangan zareev langsung di tarik oleh anin. zareev tak memberontak akan hal itu, ia membiarkan dirinya di bawa oleh anin sang ibu tirinya itu. zareev tidak berani melawan, ia takut sean akan marah padanya jika ia berbuat kasar pada sang ibu

si culun || zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang