si culun : 12

1.4K 103 19
                                        

Suara tv yg menayangkan film tengah malam terdengar memasuki indra pendengaran, begitu marsha membuka pintu rumahnya pada jam satu dini hari. marsha melepas kedua sepatunya dan sepatu milik zareev lalu menaruhnya di rak, di bantu oleh christiyan. marsha dan christiyan memapah tubuh zareev ke ruang tengah sambil melepas jaket milik zareev

"aduh, bisa-bisanya gue lupa matiin tv" batin marsha

Marsha berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman, setelah mendapatkan 2 kaleng minuman bersoda. marsha langsung memberikannya pada christiyan, tak lupa juga christiyan berterima kasih kepada marsha

"maaf ngerepotin, zareev boleh ga nginep di sini?" tanya christiyan, marsha sedikit tersentak dengan pertanyaan yg keluar dari mulut christiyan. tetapi dengan cepat ia langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum

"boleh" ucap marsha

"okelah, kalau gitu gue pulang dulu. oh iya kalau dia macam-macam langsung telpon gue" ucap christiyan lalu bangkit dan berjalan meninggalkan marsha yg sedang duduk di sofa bersama zareev

Mau tak mau marsha harus memapah zareev menuju kamar, tubuh zareev yg lumayan besar membuat marsha sedikit kewalahan. marsha menidurkan tubuh zareev di atas kasur miliknya, sepertinya malam ini ia akan satu kasur dengan zareev

Marsha berjalan memasuki toilet untuk menghapus makeup-nya dan memakai skincare malamnya. selesai memakai semuanya marsha langsung naik ke atas tempat tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya, marsha sangat lelah hari ini. ia meregangkan tubuhnya dan matanya tak sengaja menangkap wajah zareev yg sedang tertidur pulas, tercium bau alkohol dari tubuh zareev. marsha yg tak nyaman pun langsung mengganti pakaian zareev. marsha menatap wajah zareev yg ganteng dan cantik secara bersamaan. senyum tipis terukir di wajahnya, lalu marsha mulai menutup matanya

Tetapi malam ini marsha mungkin tidak bisa tidur. dengan gelisah marsha menghadap kanan dan kiri, telentang, tengkurap, berguling, menendang selimut dan berbagai upaya untuk mencari posisi yg nyaman. marsha mengatupkan kelopak matanya, namun tetap. apa yg berputar di pikirannya telah mengusir semua rasa kantuknya.  marsha menyentuh dadanya, dan menyadari bahwa jantungnya berdebar karena memikirkan nama seseorang

"bunda" lagi dan lagi zareev meracau, ia selalu memanggil bunda bunda bunda, hanya kata itu yg keluar dari mulutnya. mendengar racauan zareev, marsha langsung tersadar. ia menatap ke arah zareev sambil sesekali mengelus punggung zareev

"BUNDAA!!" teriak zareev

"BUNDAAAAA!!" teriak zareev, terdengar lebih keras dari yg sebelumnya. marsha mencoba untuk membangunkan zareev, hingga akhirnya zareev tersadar. zareev bangun dengan nafas terengah-engah, keringat mulai mengalir pada pelipisnya. ia berusaha untuk menetralkan detak jantungnya

"zee kenapa" ucap marsha

"sha? marsha" ucap zareev dengan nada yg lumayan gemetar, ia memeluk marsha dengan erat. marsha pun membalas pelukan zareev guna untuk menyalurkan energinya dan mengelus punggung zareev agar tenang dan tidak panik






🦖🦖🦖





Waktu sudah menunjukkan pukul 11.32 siang. matahari cukup panas menembus salah satu sisi cafe, zareev mendorong pintu dengan nafas yg sedikit terengah. rambut yg di ikat half bun, dan pakaiannya yg lumayan tidak rapi seperti saat ia meninggalkan rumah. zareev menemukan cafe itu lumayan sepi, hanya ada seorang penjaga kasir, beberapa pekerja lainnya dan beberapa orang yg duduk berkumpul di bagian sudut cafe, tepat matahari menyiraminya.

"sorry lama" ucap zareev lalu mendudukkan dirinya di kursi yg telah tersedia untuk dirinya, mungkin?

"santai aja kali" ucap reva sambil memainkan handphonenya

si culun || zeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang