Pintu rumah terbuka dan langsung memperlihatkan beberapa isian dari rumah tersebut. ruang tamu, dapur terpampang jelas setelah melewati bagian daerah pintu depan. marsha berjalan masuk begitu saja ke dalam rumah miliknya dan tak lupa ia menarik tangan zareev agar memasuki rumahnya
Di dalam rumah marsha, zareev di izinkan untuk beristirahat sebentar. sekaligus menunggu marsha yg akan mengganti pakaiannya dan mengambil obat p3k untuk mengobati luka yg berada pada wajah zareev. zareev hanya menurut dan mulai merebahkan tubuhnya pada sofa yg berada di ruang tamu itu, dan sesekali memainkan handphonenya guna menghilangkan rasa bosannya
Di atas lantai dua, terlihat marsha sedang menetralkan detak jantungnya, tidak biasanya marsha seperti ini. marsha membasuh wajahnya dengan air mengalir dan tak lupa untuk melihat pantulan wajahnya pada cermin yg berada di depannya
Beberapa menit menunggu, akhirnya marsha turun dengan baju santainya dengan kotak p3k yg berada di tangan kanannya dan beberapa alat tulis yg berada di tangan kanannya
"maaf kalau nunggu lama" ucap marsha menyimpan beberapa peralatan yg ia bawa
"gapapa, santai aja" ucap zareev
Marsha hanya tersenyum dan mulai mengobati luka yg berada di wajah sekaligus dagu zareev. merasa bahwa wajahnya sangat dekat dengan wajah marsha, zareev terlihat begitu gugup dan jantungnya berdegup kencang. tak ingin pingsan karena ada di situasi seperti itu, zareev memilih untuk memejamkan kedua matanya
Beberapa saat kemudian, marsha akhirnya selesai mengobati luka zareev. marsha menatap inci wajah zareev yg sepertinya sudah tertidur sedari tadi, marsha terlihat ingin membuka kacamata milik zareev. tetapi tidak, ia takut akan membangunkan zareev. sepertinya zareev terlihat sangat capek hari ini
Marsha langsung bangkit dan membiarkan zareev tidur dengan nyenyak, tak lupa marsha memperbaiki posisi tidur zareev dan mengambil selimut untuk zareev. marsha berjalan menuju dapur dan berniat ingin memasak sesuatu, karena hari sudah terlihat sore dan sebentar lagi akan berganti menjadi malam. marsha tau zareev belum makan sedari tadi
..
Lama berkutat dengan masakannya, marsha sampai-sampai tak menyadari bahwa zareev sudah bangun dari tidurnya. terlihat zareev begitu memperhatikan marsha yg sedang memasak dengan teliti, tanpa zareev sadari. senyum manis terukir pada bibirnya, marsha memang cocok untuk menjadi kekasihnya
acikiwirrr -author🗿
Zareev bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati marsha dengan perlahan. ia berdiri tepat di samping marsha yg sedang sibuk menggoreng ayam, jantung zareev berdegup kencang saat merasakan bahwa wajahnya dengan wajah marsha sangat dekat. zareev tak henti-hentinya tersenyum dan di dalam pikirannya zareev berangan-angan, bagaimana jika ia menikah dengan marsha nanti? tapi apakah marsha mau menikah dengan dirinya?
"udah bangun?" tanya marsha sambil mematikan kompornya dan menatap ke arah zareev yg sedang tersenyum
"eh udah, oh iya toilet di mana ya sha?" tanya zareev
"tuh belok kiri, terus ada pintu warna coklat" ucap marsha mengarahkan. zareev langsung mengangguk dan segera berlari memasuki toilet
Melihat punggung zareev mulai hilang dari pandangannya, marsha langsung menepuk jidatnya. ia baru tersadar bahwa zareev masih memakai seragam sekolah, dengan cepat marsha berlari menaiki kamarnya dan mengambil kaos hitam miliknya. kalau celana, pakai celana sekolah saja. karena marsha berpikir bahwa celana miliknya pasti tidak cocok dengan zareev
Di dalam toilet zareev membasuh wajahnya dengan air yg mengalir dan bercermin sebentar, ia melepaskan kacamatanya lalu bergaya layaknya artis
"buset, cakep bet dah gua" ucap zareev tersenyum tengil

KAMU SEDANG MEMBACA
si culun || zeesha
Random"kalau kamu ga suka sama aku, aku bakalan nunggu sampai kamu suka sama aku sha" zareev fiksi 100%