BAGIAN 2- BAB 1

52 5 0
                                    

Nikmati ceritanya-
Sebelum komentar buruk menerpa, biar aku jelaskan bagian 2 ini dua genre bercampur horor dan thriller.
Jadi kalau ada komentar, "Loh kok jadi ada psikopat-nya?" Gak usah nanya-nanya lagi karena sudah aku jelaskan yaaaa!

Happy reading..

****

"PEMBUNUH!" "PEMBUNUH!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PEMBUNUH!"
"PEMBUNUH!"

"KAU PEMBUNUH"

Suara cukup keras itu mengganggu telinga Ghisela. Berulangkali ia coba untuk bisa memejamkan mata dan tertidur lelap, namun kenyataannya selalu saja di ganggu oleh makhluk-makhluk yang datang padanya entah darimana.

Ghisela akhirnya membuka mata, ia benar-benar tidak bisa tidur sekarang.

"Kenapa?" Ghisela menggeleng tidak berani mengutaran apa yang ia rasakan. Percuma saja, Elang tidak akan percaya dengan hal-hal di luar logika manusia pada umumnya.

Elang mendekat, mencium kening Ghisela lalu memeluknya. Ia berfikir mungkin Ghisela habis mimpi buruk.

"Mimpi buruk lagi, hm?"

"Aku gak mimpi, mereka beneran dateng ke aku. Elang, kamu sebenernya habis bunuh siapa? Aku takut." ucap Ghisela gemetaran.

"Tidur lagi, ya?" Elang mencoba menenangkan gadis itu. Tidak ada penolakan, Ghisela menerima pelukannya.

Elang mengusap sayang puncak kepala wanitanya.

Kelulusan SMA menjadi malapetaka untuk Ghisela. Ia berpisah dari Raka dan keluarga-nya, karena Elang yang berhasil merebut yang menurutnya adalah miliknya.

Entah bagaimana keadaan Raka dan kedua orangtua angkat-nya, karena kejadian itu telah berlalu 2 tahun yang lalu.

Bahkan sampai detik ini, mereka tidak menemukan Ghisela.

"KEMBALIKAN KEPALAKU,"

"KEMBALIKAN KEUTUHAN TUBUHKU!!"

Ghisela berkata demikian dengan mata terpejam. Elang yang mendengar itu, lantas membangunkan Ghisela kembali.

"Kenapa? Tadi nyuruh tidur, sekarang kamu bangunin aku?" ucap Ghisela pelan, masih mengantuk.

"Tidur lagi," Elang mengusap kembali punggung Ghisela.

Selama bersama Elang, jelas Ghisela tahu bagaimana pria itu banyak memakan korban. Sudah ke-empat kalinya Ghisela di bawa pindah dari kota ke kota, karena Elang selalu jadi buronan. Meskipun demikian, Elang tidak pernah berlaku kasar terhadap Ghisela. Ia sangat menyayangi wanitanya, wanita yang sudah menjadi miliknya.

SESAT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang