ENDING!

45 6 1
                                    

10 tahun kemudian...

Kana memperlihatkan gambar yang ia buat pada sang mama. Anak gadis berusia 9 tahun ini mempunyai hobi menggambar, namun gambaran yang ia lukis bukan gambar biasa.

"Apa ini Kana?" tanya Ghisela.

Gambar yang Kana buat seorang wanita cantik menangis hebat saat dimana seorang pria mengambil bayi laki-lakinya.

Kana melihat masalalu itu, dan menggambarnya. Lalu di lembaran berikutnya, ia menggambar seorang anak laki-laki yang sedang di latih pistol oleh pria yang menjadi sosok ayah-nya.

"Siapa anak itu?" tanya Kana.

Apa dia Zio?

"Mama?" Kana kembali bertanya.

"Nanti kamu akan mengerti. Tapi itu hanya masalalu mama. Kenapa kamu menggambar masa itu?"

"Aku hanya menggambar apa yang ada di dalam fikiranku saja ma." setelahnya Kana pergi membawa gambarannya ke dalam kamar.

Kana memang memiliki kemampuan khusus. Anak itu bisa melihat masalalu, dan masa yang akan datang. Namun semuanya mengalir sesuai porsi-nya, bukan atas kemauan Kana sendiri.

Jika dulu Ghisela terkejut saat pertamakali melihat makhluk gaib, berbeda dengan Kana yang justru tidak sama sekali kelihatan takut, malah mengajak mereka berkomunikasi, dan menawarkan apa yang bisa Kana bantu.

Padahal usia Kana baru 9 tahun, tetapi anak itu sudah memiliki keberanian yang patut di acungkan jempol.

Di rumah kediaman mereka, Kana mengenal sosok Kuntilanak. Sosok itu Kana sebut si centil karena prilakunya yang memang agak genit, apalagi pada Raka- ayah Kana sendiri. Namun sayangnya sosok itu tidak bisa menganggu ayahnya, katanya hanya sekedar mengagumi.

"Hai Kana? Hihihiii.." Kuntilanak itu datang, berdiri di samping Kana yang sedang duduk santai sambil bermain game online di ponselnya.

"Kana, kamu cantik sekali. Nanti kalau sudah dewasa kamu harus punya banyak teman laki-laki, supaya bisa di ajak ke rumah dan aku bisa menggoda mereka. Duh rasanya aku gak sabar nunggu kamu dewasa."

Kana memutar bola matanya malas. Si Centil memang suka berekspestasi terlalu tinggi. Padahal sudah tahu kalau Kana tipekal perempuan yang jutek, dan tidak mungkin punya banyak teman laki-laki.

"Kana, kok kamu diem aja sih? Kamu gak lagi ambeyen kan?"

"Gak."

"Hm, Kana kamu nanti harus sekolah di tempat yang isinya banyak cowok ganteng ya? Nanti kenalkan padaku."

Kana rasanya ingin tertawa, manusia mana yang mau berkenalan dengan hantu apalagi sejenis kuntilanak. Ada-ada saja saran konyol si centil.

Kana menyimpan ponselnya ke atas soffa. Ia memperhatikan gambar yang ia buat.

Gambar sosok anak laki-laki yang memegang pistol di tangannya. Namun, entah mengapa kepala Kana mendadak pusing, dan Kana berada di tempat lain.

Tempat yang sama percis seperti apa yang ia gambar, dan disana juga ada anak laki-laki itu. Kana memperhatikan dirinya yang nampak sudah dewasa, laki-laki di hadapannya-pun nampak seusia-nya.

Pistol itu mengarah pada Kana. Ekspresi pria di hadapannya-pun nampak penuh rasa emosional.

"A-ada apa? Apa maksudnya?" Kana bertanya demikian namun bukannya di jawab, malah pistol itu berhasil mengeluarkan peluru.

Ketika hampir terbunuh oleh peluru, Kana terbangun dari kesadarannya.

Nafasnya terengah, bahkan si centil kebingungan dengan apa yang Kana rasakan.

"Apa kamu melihat sesuatu? Kalau ada setan jahat yang coba menganggumu, tenang saja Kana, ada aku! Aku ini dulu-nya sekolah jurusan hukum, jadi aku bisa memberi hukuman pada sesama setan. Memangnya setan yang mana yang mau menganggu-mu?"

Kana terdiam. Energinya melemah, ia memilih berbaring di atas tempat tidur.

Batin-nya terus bertanya-tanya, siapa pria itu? Mengapa nampak ingin mengicarnya, bahkan sorotan mata-nya penuh dengan perasaan dendam.

Ada apa dengan masalalu mama-nya?

Itu yang kian jadi pertanyaan dalam hati Kana.

Namun cerita yang berjudul SESAT TELAH BERAKHIR.

Maka rasa penasaran Kana-pun tidak berlanjut😁

Terimakasih untuk pembaca setia. Semoga rezeki kalian selalu mengalir deras untuk beli kuota dan baca cerita yang aku buat. Aamiin.

Thankyu and i love you.




Pesan singkat dari cerita ini, jangan tambahkan
noda hitam pada kain putihmu, karena kain putih yang kamu pakai akan terlihat kotor. Yang artinya, jangan rusak fikiranmu dengan keserakahan atau keinginan yang tidak seharusnya kamu miliki, sehingga kamu akan hancur dengan hal yang bukan di takdirkan untukmu.

SESAT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang