Seorang wanita yang terlihat begitu anggun meskipun ia hanya menjedai asal rambutnya.
Pakaiannya sedikit berantakan terkena bahan makanan namun itu tak mengurangi kecantikan dalam dirinya.Tangannya begitu lihai menyusun hasil masakannya pagi ini diatas meja makan sebelum kemudian ia memutuskan untuk mengetuk kamar putranya.
Beberapa kali ia ketuk namun masih tak ada sahutan dari dalam, tak ingin membuang waktu hanya untuk membangunkan sangat buah hati tercinta.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk langsung masuk kedalam kamar anaknya yang memang tak dikunci olehnya.Dilihatnya sang anak yang masih asyik bergelut dengan selimutnya padahal cahaya sang surya sudah memenuhi isi kamarnya.
Menggelengkan kepalanya tak habis fikir, akhirnya ia pun mulai mengguncangkan tubuh putranya.
"Habel... Bangun nak, udah siang nih, nanti kamu telat ke sekolahnya" ucapnya lembut sambil menguncang kan pundak sang anak.
Tak ada respon dari sang anak tak membuat ia menyerah, wanita itu kembali menguncang kan tubuh sang anak sekali lagi.
Dan sama seperti sebelumnya, masih tak ada sahutan dari sang anak yang membuat wanita itu berdecak kesal.
Tak ingin membuang banyak waktu karena dirinya yang juga harus cepat cepat berangkat ke kantor.
Akhirnya tanpa pikir panjang ia langsung menarik selimut sang anak dan membuangnya ke sembarang arah."HABEL BANGUN KAMU, INI SUDAH SIANG KAMU HARUS BERANGKAT KE SEKOLAH!!" ucapnya tepat pada telinga sang anak yang mana langsung membuatnya terkejut bukan main.
"Mama~" rengek nya sambil beralih duduk, ia merengut kesal sambil menatap ke arah sang ibunda.
"aku masih ngantuk...." ucapnya sambil mengucek matanya.
"nggak ada ya, ini tuh sudah hampir siang, nanti kamu telat berangkat ke sekolahnya" ucap sang ibunda sambil berkacak pinggang.
"sana mandi, mama mau siap siap dulu " setelah mngucapkan itu, wanita itu langsung meninggalkan kamar anaknya.
Berdecak kesal, akhirnya Habel pun memutuskan untuk segera pergi ke kamar mandi meskipun disertai dengan decakan kesal dan gerutuan sepanjang ia bersiap siap.
15 menit kemudian......
Habel yang sudah siap dengan seragam sekolah dan tas ransel di punggungnya pun langsung menuju meja makan.
Disana ia harus menunggu ibunya selama kurang lebih sepuluh menit sebelum kemudian mereka memutuskan untuk sarapan bersama.
"buka mulutnya lebar lebar, jangan kecil kayak gitu, nggak muat ini sendoknya" ucap wanita itu sambil mengangsurkan sendok dihadapan mulut sang anak.
Habel yang diperintah seperti itu pun langsung membuka mulutnya, menerima suapan dari sang ibunda tercinta.
Selepas sarapan dengan disuapi oleh ibunya, Habel langsung meminum susu coklat diatas meja.
"mama mau berangkat dulu, kamu nanti hati hati bawa motornya, dan jangan ngebut!" peringat sang ibunda yang dibalas dengan anggukan kepala olehnya.
"mama cium~" ucap Habel manja sambil mendekatkan wajahnya ke arah sang mama.
Sang mama tertawa melihat tingkah putranya yang sangat manja ini.
Tak dapat menahan rasa gemasnya, akhirnya ia pun langsung membubuhkan kecupan di kedua pipi sang anak berulang ulang kali."udah ya, mama berangkat dulu"
"hati hati mama...."
Selepas kepergian sang mama, Habel langsung mengambil motor sport miliknya di garasi.
Setelah memanaskan motornya beberapa saat akhirnya ia pun memutuskan untuk melajukan kendaraan berroda dua itu dengan kecepatan diatas rata rata.
_𝐁𝐨𝐜𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧_
Sementara itu diwaktu yang sama tapi ditempat yang berbeda.
Seorang pria sedang memegang sebuah foto dengan ukuran 4r ditangannya.Dalam foto itu terdapat sepasang suami-istri yang tampak bahagia dengan seorang bayi di gendongannya.
Menghela nafas berat, akhirnya pria itu pun memutuskan untuk keluar dari ruangannya setelah menyimpan foto tersebut didalam laci meja kerjanya.
Pria itu melangkahkan kakinya menuju lift yang terletak di ujung koridor ruang kerjanya.
Sesampainya ia dilantai dasar, ia langsung berjalan menuju ruang makan, tempat dimana para putranya sudah menunggu supaya mereka bisa sarapan bersama.
" Selamat pagi Dad " sapa mereka hampir bersamaan dan dibalas dengan anggukan kepala.
Pagi itu sarapan berjalan dengan keheningan, tak ada yang memulai percakapan karena merasa suasana hati sang ayah sedang tak baik baik saja.
Selepas sarapan, mereka pun langsung pergi satu persatu.
Meninggalkan sang ayah yang masih duduk ditempatnya.Setelah kepergian anak anaknya, ia menghembuskan nafas panjang.
Punggungnya ia sandarkan ke kursi dengan kepala yang mendongak dan mata yang terpejam." Yuvia... Kemana lagi aku harus mencarimu dan anak kita... " gumamnya tanpa ada seorangpun yang mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Boy [ End ]
Roman pour AdolescentsNggak bisa bikin sinopsis, jadi langsung baca aja ya....!!!