Pagi itu, suasana kelas berjalan seperti biasa. Ma Laoshi, guru matematika mereka, tiba-tiba mengumumkan ujian dadakan, membuat seluruh kelas terkejut dan panik. Sebelum ujian dimulai, Ma Laoshi memutuskan untuk mengacak tempat duduk sesuai keinginannya.
Ketika Ma Laoshi mengumumkan bahwa mereka akan pindah tempat, Wang Yi menghela napas panjang, berharap setidaknya dia tidak akan duduk di dekat seseorang yang terlalu mengganggu. Tapi tentu saja, nasib tampaknya tidak berpihak padanya hari ini.
"Zhou Shiyu, duduk di sebelah meja Wang Yi," kata Ma Laoshi dengan santai. "Kalian sama-sama mendapat nilai bagus, jadi laoshi percaya kalian tidak akan saling mencontek."
Jantung Wang Yi langsung berdebar. Setelah kejadian di taman, ia merasa canggung sekali berada di dekat Zhou Shiyu. Di taman itu, tanpa sadar Wang Yi menyebut Zhou Shiyu sebagai pacar saat melindunginya dari para alpha yang mengganggu. Dan sebagai hasilnya, Zhou Shiyu terus-menerus menggodanya sepanjang perjalanan pulang, seolah-olah insiden kecil itu menjadi bahan lelucon seumur hidup. Ya, pada akhirnya Wang Yi bertanggung jawab mengantar Zhou Shiyu pulang dari taman itu.
Sekarang, Zhou Shiyu duduk tepat di sebelah mejanya, dengan senyum kecil yang jelas penuh arti. Wang Yi mengalihkan pandangannya ke depan, mencoba untuk fokus pada soal ujian yang ada di hadapannya.
Ujian dimulai dan ruangan pun hening. Wang Yi berhasil menyelesaikan soal-soalnya lebih cepat dari yang ia perkirakan, tapi ia tetap menunduk, berpura-pura masih sibuk. Sebenarnya, dia hanya ingin menghindari tatapan Zhou Shiyu. Wajahnya masih terasa panas setiap kali ia teringat bagaimana Zhou Shiyu tersenyum dan menatapnya sepanjang jalan pulang kemarin.
Namun keheningan itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, secarik kertas kecil meluncur dari arah Zhou Shiyu dan berhenti di sudut meja Wang Yi. Wang Yi meliriknya, dan kertas itu bertuliskan:
"Hei, pacarku. Masih fokus sama soal ujian, atau kamu mikirin aku?"
Wajah Wang Yi langsung memerah. Dia menggenggam kertas itu erat-erat, berusaha menahan diri agar tidak memelototi Zhou Shiyu. Ia tahu, kalau dia menatap Zhou Shiyu sekarang, omega itu pasti akan menatap balik dengan senyum yang sama liciknya. Dengan napas panjang, Wang Yi mengambil pena dan membalas dengan tulisan yang penuh kemarahan:
"Jangan panggil aku pacarmu! Dan fokus sama ujianmu!"
Ia melemparkan kertas itu ke arah Zhou Shiyu tanpa menoleh. Beberapa detik kemudian, kertas itu kembali ke mejanya. Kali ini dengan tulisan dari Zhou Shiyu:
"Hahaha, serius amat. Di taman itu, kamu yang bilang aku pacarmu, ingat?"
Wang Yi menggerutu dalam hati, mengingat ucapan refleksnya di taman. Ia menulis balasan lagi, kali ini huruf-hurufnya tampak lebih ditekan, menandakan kekesalannya:
"Itu cuma refleks karena situasinya mendesak! Jangan salah paham!"
Zhou Shiyu menahan tawa kecil, membuat beberapa siswa di sekitar mereka melirik, tapi ia segera pura-pura batuk untuk mengalihkan perhatian. Dengan cekatan, ia menulis balasan dan mengembalikan kertas itu ke Wang Yi:
"Oh, jadi kalau aku diganggu lagi, kamu bakal ngaku pacarku lagi? Biar mereka pergi? Menarik sekali, aku jadi ingin diganggu oleh orang lain lagi biar diakui sebagai pacar sama kamu."
Wang Yi hampir tersedak udara saat membaca itu. Wajahnya merah padam dan ia bisa merasakan Zhou Shiyu mengintip reaksi dari sudut matanya. Dengan gemetar, Wang Yi menulis lagi:
"Kenapa kamu terus godain aku? Sana fokus sama kertas ujianmu!"
Beberapa detik kemudian, balasan Zhou Shiyu kembali datang:
"Pertama, aku sudah selesai mengerjakan semua soal ujian. Kedua, karena kamu lucu kalau lagi kesal kayak gini. Kamu tau nggak, kemarin kamu keren banget pas nyelamatin aku. Yah, pokoknya kamu ini keren banget! Terima kasih ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABO
RomanceWang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantikan dan kecerdasannya. Setiap hari mereka berdebat sampai seluruh sekolah mengetahui rivalitas mereka...