Pagi itu, sinar matahari menembus jendela kamar Wang Yi, namun suara alarm di ponselnya sudah berbunyi berkali-kali. Wang Yi menggeliat malas di atas ranjangnya, baru menyadari bahwa hari sudah mulai terang. Ketika ia akhirnya membuka mata dan melirik jam dinding, matanya membulat.
"Aiyaaaa, aku bisa terlambat!" serunya sambil melompat turun dari tempat tidur.
Tanpa membuang waktu, Wang Yi segera mandi kilat, mengenakan seragam sekolah dengan terburu-buru, dan mengambil tasnya. Ia bahkan tidak sempat sarapan, hanya menggigit sepotong roti sebelum mengendarai motor berwarna silver miliknya. Dalam hati, dia terus menyalahkan dirinya sendiri.
Kenapa aku harus bangun kesiangan hari ini?!
Namun di balik kepanikannya, ada rasa bahagia yang tak bisa ia hilangkan sejak semalam. Malam itu, Wang Yi merasa seperti pahlawan. Ia berhasil memenangkan balap motor melawan Lin Yan, meluruskan kesalahpahaman lama, dan mengantar Zhou Shiyu pulang ke rumah dengan aman. Bahkan, Zhou Shiyu mengecup pipinya sebelum berpisah—momen yang membuat seluruh perjuangannya terasa sangat berharga.
Sesampainya di sekolah, Wang Yi hampir kehabisan napas saat ia akhirnya tiba di kelas tepat sebelum bel berbunyi. Nyaris saja. Dengan napas yang masih tersengal, ia berjalan menuju bangkunya di deretan belakang, namun sesuatu menarik perhatiannya.
Zhou Shiyu, yang biasanya dikelilingi oleh alpha dan beta yang mencoba menarik perhatiannya, terlihat duduk sendirian di bangkunya. Omega itu menatap ke depan dengan pandangan kosong, sikunya bertumpu di atas meja, sementara dagunya disangga oleh telapak tangannya. Ekspresinya berbeda dari biasanya—tidak ada senyum jahil atau candaan yang sering membuat suasana kelas lebih hidup.
Wang Yi mengerutkan kening, merasa aneh. Zhou Shiyu biasanya menjadi pusat perhatian, tetapi pagi ini tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya. Rasa penasaran mulai merayap di benaknya. Apa yang terjadi dengannya?
Wang Yi menepuk bahu Su Shanshan, sahabatnya yang duduk di depannya. "Su Shanshan, kamu tahu kenapa Zhou Shiyu terlihat murung hari ini?" bisiknya pelan agar tidak menarik perhatian.
Su Shanshan menoleh dengan ekspresi bingung. "Aku juga nggak tahu. Tapi tadi pagi aku melihat dia menolak para alpha dan beta yang biasanya mengerubunginya. Dia mengusir mereka dengan halus, tapi tetap saja ... itu nggak seperti Zhou Shiyu."
Wang Yi mengangguk, merasa semakin penasaran. Zhou Shiyu yang dikenalnya adalah seseorang yang ramah dan ceria, bahkan kepada orang yang jelas-jelas hanya mendekatinya karena statusnya sebagai omega populer di sekolah. Tapi hari ini, dia berbeda.
Apa yang terjadi padanya?
Wang Yi melirik Zhou Shiyu lagi dari kejauhan. Omega itu menundukkan kepalanya, seolah-olah ada sesuatu yang membebani pikirannya. Sayangnya, Wang Yi tak bisa melihat ekspresi wajah Zhou Shiyu dari tempat duduknya.
Kemarin malam dia kelihatan bahagia ... lalu kenapa pagi ini dia seperti ini? Wang Yi mencoba mengingat kembali kejadian semalam. Apakah ada sesuatu yang dia lewatkan?
Su Shanshan, yang memperhatikan ekspresi berpikir keras Wang Yi, tiba-tiba menunjuk sudut bibir Wang Yi. "Eh, Wang Yi! Itu di bibirmu, kok ada bekas luka? Kamu berkelahi dengan siapa?"
Wang Yi tersentak, lalu refleks menyentuh sudut bibirnya yang masih sedikit sakit. Ia lupa bahwa pukulan dari Lin Yan semalam meninggalkan bekas memar di wajahnya yang putih. Dia segera mengalihkan pandangannya, mencoba menyembunyikan wajahnya dari Su Shanshan.
"Bukan apa-apa," jawab Wang Yi singkat, berharap Su Shanshan tidak akan bertanya lebih jauh.
Namun Su Shanshan tidak menyerah. "Bukan apa-apa bagaimana? Itu jelas bekas pukulan! Siapa yang berani memukulmu? Jangan-jangan Wei Xia? Kenapa dia tidak pernah menyerah menerormu setelah dihukum oleh guru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABO
RomansaWang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantikan dan kecerdasannya. Setiap hari mereka berdebat sampai seluruh sekolah mengetahui rivalitas mereka...