Bab 43

2.1K 348 272
                                    

Setelah menghabiskan malam yang menyenangkan di mall, Wang Yi dan Zhou Shiyu akhirnya memutuskan untuk pulang. Angin malam yang sejuk berembus ketika mereka berjalan menuju tempat parkir motor. Zhou Shiyu menggenggam helm barunya dengan perasaan bahagia. Sementara Wang Yi mengusap tengkuknya dengan canggung, berusaha mencari momen yang tepat untuk mengatakan sesuatu yang sudah ia simpan sejak lama.

Sepanjang perjalanan dari mall, mereka berbincang santai di atas motor. Wang Yi sengaja mengemudi lebih lambat dari biasanya, menikmati waktu kebersamaan mereka. Sesekali, ia melirik Zhou Shiyu melalui spion, melihat omega itu duduk dengan tenang di belakangnya. Tapi di dalam hati, Wang Yi merasa dadanya hampir meledak karena gugup.

Saat akhirnya mereka tiba di depan rumah Zhou Shiyu, Wang Yi memarkirkan motornya dengan hati-hati. Zhou Shiyu turun dari motor sambil melepas helm barunya. Ia menatap Wang Yi dengan senyuman puas, seolah hari ini adalah salah satu hari terbaik yang pernah ia jalani.

"Terima kasih untuk helmnya," kata Zhou Shiyu dengan nada lembut. "Dan juga, untuk hari ini. Aku rasa aku nggak pernah merasa setenang ini sebelumnya."

Wang Yi tersenyum kecil, meskipun jantungnya berdebar kencang. "Sama-sama. Kalau kamu senang, aku juga senang."

Namun senyuman Wang Yi perlahan menghilang. Ia mengalihkan pandangannya sebentar ke langit malam, mencoba mengumpulkan keberanian. Zhou Shiyu yang melihat perubahan ekspresi Wang Yi menjadi bingung.

"Ada apa?" tanya Zhou Shiyu, memiringkan kepalanya. "Kamu kelihatan aneh."

Wang Yi menatapnya kembali, matanya serius namun penuh kehangatan. "Zhou Shiyu, aku ... aku mau ngomong sesuatu."

Zhou Shiyu terdiam. Hatinya mulai berdegup cepat melihat ekspresi Wang Yi yang tiba-tiba menjadi serius.

"Apa?" Zhou Shiyu bertanya pelan.

Wang Yi menarik napas dalam-dalam, lalu menghela napas panjang. Akhirnya, dengan suara yang sedikit gemetar namun mantap, ia berkata, "Aku suka kamu, Zhou Shiyu."

Zhou Shiyu membelalakkan matanya. Kata-kata itu sederhana, tapi membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Wang Yi menatapnya dengan sorot mata tulus, tanpa ada sedikit pun keraguan.

"Aku nggak tahu sejak kapan," Wang Yi melanjutkan dengan nada lebih pelan. "Tapi semakin lama aku bersamamu, aku sadar kalau aku ingin selalu berada di dekatmu. Aku ingin jadi orang yang bisa kamu andalkan, yang bisa bikin kamu tersenyum setiap hari ... bahkan di saat-saat sulit. Jadi, aku hanya ingin bertanya ... apakah kamu mau menerima perasaanku?"

Wang Yi buru-buru menambahkan, "Aku tahu, aku hanyalah alpha baru yang belum diketahui levelnya, tapi aku memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang aku rasakan di dalam hatiku."

Zhou Shiyu terdiam sejenak. Ia menatap Wang Yi, yang sekarang terlihat seperti anak kecil yang baru saja mengaku mencuri kue dari toples. Tapi alih-alih menjawab, sudut bibir Zhou Shiyu perlahan terangkat, membentuk senyuman kecil yang jahil.

"Wang Yi ...," katanya pelan, membuat Wang Yi menahan napas. "Aku nggak peduli sama gender sekundermu. Kalau aku suka sama seseorang, berarti memang suka. Satu hal lagi, kamu ini nggak romantis sama sekali."

"Apa?" Wang Yi melongo, tidak menyangka dengan respons itu. "Jadi bagaimana? Kamu menerimaku atau menolakku? Jangan membingungkanku."

Zhou Shiyu tertawa kecil, menutup mulutnya dengan tangan. "Kamu serius? Mengungkapkan perasaan di depan rumah seperti ini, tanpa bunga, tanpa persiapan apa pun? Ini bahkan nggak terasa seperti menyatakan cinta, tahu nggak? Kamu cuma seperti ... seperti anak kecil yang mengaku salah sama gurunya."

Wang Yi yang awalnya tegang mulai memerah. "Hei! Aku serius di sini! Jangan mempermalukan aku seperti itu."

Zhou Shiyu masih terkikik, matanya berbinar-binar. "Aku nggak bilang aku nggak senang mendengarnya, kok. Tapi ... aku nggak mau menjawab pernyataan cintamu hari ini. Kamu harus lebih romantis lain kali."

My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang