Bab 10

1.9K 299 68
                                    

Kembali ke kelas setelah istirahat siang, Wang Yi benar-benar kesulitan untuk fokus. Jam pelajaran berikutnya adalah fisika dan biasanya dia tidak punya masalah untuk berkonsentrasi. Namun kali ini, pikirannya terus-menerus berputar pada satu kejadian yang tidak bisa ia hapus dari ingatan: ciuman di pipinya dari Zhou Shiyu tadi.

Dia duduk di bangkunya, pena di tangan, tapi bukannya mencatat rumus-rumus di papan tulis, pikirannya malah berkelana. Tatapannya tersangkut di buku catatannya yang kosong, tidak ada satu pun angka yang tertulis. Hatinya berdegup lebih cepat dari biasanya, membuatnya semakin tidak nyaman.

Dia mencoba mengatur napasnya dan menggoyangkan kepalanya pelan, seolah itu bisa membantu membuang pikiran tentang Zhou Shiyu. Namun perasaan aneh yang muncul setelah ciuman itu terus menghantuinya. Ia menoleh tanpa sadar ke arah bangku Zhou Shiyu yang berada di bagian tengah kelas, lebih dekat ke depan. Zhou Shiyu terlihat seperti biasa—tenang, anggun, dan sama sekali tidak terganggu dengan insiden yang terjadi di kafetaria. Tatapannya sedang fokus pada papan tulis, atau setidaknya berpura-pura begitu.

Sial, kenapa Zhou Shiyu kelihatan sangat santai?

Pipinya tiba-tiba memanas lagi dan Wang Yi cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Ia kembali fokus pada buku catatannya, tapi pikirannya masih tidak bisa lepas dari apa yang terjadi sebelumnya.

Dia mendengus keras, menundukkan kepalanya, berusaha keras untuk kembali fokus. "Aku marah, jelas marah," bisik Wang Yi, seolah ia harus mengingatkan dirinya sendiri. "Aku benci omega."

Aku benci Zhou Shiyu. Pikirnya.

Seiring berjalannya waktu, Wang Yi semakin frustrasi karena dia benar-benar tidak bisa fokus. Semua rumus yang dia coba pahami seolah melayang begitu saja di depan matanya tanpa masuk ke otaknya. Sesekali, ia melirik ke arah Zhou Shiyu, yang masih duduk tenang di mejanya, tampak begitu tidak peduli pada dunia di sekitarnya.

Kenapa dia bisa terlihat begitu tenang setelah apa yang dia lakukan?

Wang Yi menggigit bibir bawahnya lagi, kali ini lebih keras, berusaha menahan kekesalannya. Bukannya kekesalan itu ditujukan pada Zhou Shiyu, tapi lebih kepada dirinya sendiri. Kenapa dia tidak bisa marah tadi? Ia benar-benar membiarkan Zhou Shiyu menang?

Sialan. Pikirnya.

Wang Yi merasakan panas kembali menjalar ke pipinya, membuatnya semakin gelisah. Dia memutuskan untuk tidak melihat ke arah Zhou Shiyu lagi, tapi tatapan matanya seolah punya pikiran sendiri, selalu tertarik ke omega yang duduk beberapa meja di depannya.

Sialan. Kenapa aku terus memikirkan ciuman itu?

__________

Pelajaran fisika selesai dengan Wang Yi tidak mencatat apa pun yang penting. Ketika bel berbunyi, dia langsung mengemasi bukunya dengan cepat, ingin segera keluar dari kelas dan melupakan hari yang melelahkan ini.

Namun sebelum ia sempat pergi, Su Shanshan datang menghampirinya dengan wajah ceria.

"Wang Yi! Ayo mabar Wángzhě Róngyào(*) nanti malam," ajak Su Shanshan sambil meraih lengan Wang Yi seperti biasanya. "Bagaimana?"

Wang Yi mendesah, meraih tasnya dengan gerakan malas. "Su Shanshan, aku udah cukup pusing hari ini. Besok saja."

Namun sebelum mereka sempat melangkah keluar kelas, Wang Yi mendengar suara langkah kaki yang mendekat dari belakang. Ketika dia menoleh, matanya langsung bertemu dengan mata Zhou Shiyu. Omega itu mendekat dengan senyum kecil yang membuat Wang Yi kesal.

"Wang Yi," kata Zhou Shiyu dengan nada yang lembut tapi terdengar menggoda. "Aku belum sempat minta maaf soal tadi."

Wang Yi merasa darahnya langsung naik ke wajah. "M-maaf?" balasnya gagap. "Untuk apa?! Lupakan saja!" katanya dengan nada jutek.

My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang