Bab 45

1.3K 285 84
                                    

"Papa?" Wang Yi berseru, suaranya mengandung nada keterkejutan yang sulit disembunyikan. Ia berdiri kaku di ambang pintu, masih menggenggam tangan Zhou Shiyu yang langsung menunduk, merasa canggung di bawah tatapan pria yang berdiri di depan mereka.

Ayah Wang Yi memandang putrinya dengan mata yang menyipit, seolah sedang menganalisis situasi di depannya. Wajahnya yang tegas tidak menunjukkan emosi yang jelas, tetapi nada bicaranya santai, hampir seperti sedang menguji.

"Oh, jadi ini pertama kalinya kamu bawa seorang omega ke rumah." Ia berhenti sejenak, mengangkat alis. "Tidak buruk untuk seorang beta seperti kamu. Kamu pintar sekali mendapatkan pacar cantik."

Komentarnya ringan, tetapi langsung terasa seperti sebuah pukulan bagi Wang Yi. Tatapan Wang Yi berubah dingin, genggamannya di tangan Zhou Shiyu mengencang sedikit, seolah memberi omega itu perlindungan tanpa kata-kata. Zhou Shiyu melirik Wang Yi sekilas, mendapati rahangnya mengeras dengan cara yang tak biasa.

"Ayo masuk," kata Wang Yi cepat, suaranya tajam dan singkat. Tanpa memedulikan respons lebih lanjut, ia menarik Zhou Shiyu ke dalam rumah, langkahnya tegas dan penuh maksud.

Ayahnya tetap berdiri di ambang pintu, memperhatikan punggung putrinya yang menjauh. Pria itu hanya menghela napas pelan, matanya menyiratkan sesuatu yang sulit dibaca sebelum ia berbalik dan melangkah pergi dengan mantel panjangnya yang melindunginya dari dinginnya malam.

Di dalam rumah, Zhou Shiyu merasa suasana menjadi lebih berat. Ia mencuri pandang ke arah Wang Yi, yang wajahnya masih tegang dan muram. Meski bibirnya terkatup rapat, Zhou Shiyu tahu, ada badai emosi yang sedang berkecamuk di dalam alpha itu.

"Wang Yi ...." Zhou Shiyu memanggil pelan, mencoba menarik perhatian.

Wang Yi berhenti di tengah ruang tamu, masih menggenggam tangan Zhou Shiyu. Ia melepaskan genggaman itu dengan lembut, lalu memijit pelipisnya, mencoba menenangkan diri. "Dia .... Dia papaku." Wang Yi memulai, tetapi suaranya terdengar dingin. "Dia selalu seperti itu. Berbicara seolah-olah dia tahu segalanya tentang aku. Tapi dia tidak tahu apa-apa. Dia tidak pernah ada untukku."

Zhou Shiyu mengerutkan kening, merasa bahwa ada luka mendalam di balik kata-kata Wang Yi. Ia mendekat, menyentuh lengan Wang Yi dengan lembut, seolah memberi dukungan tanpa perlu berkata banyak. "Wang Yi, mungkin dia tidak bermaksud buruk. Mungkin ... dia hanya tidak tahu bagaimana harus bicara denganmu."

Wang Yi mendengus kecil, lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela. "Tidak tahu? Dia jarang ada di rumah, Zhou Shiyu. Aku seperti yatim piatu yang kehilangan peran orang tua. Siapa yang pergi ke sekolah dan mengantarku ke sekolah saat aku masih anak-anak? Itu Bibi Huang."

"Bahkan sekadar memuji hasil ujianku pun tidak." Wang Yi tertawa, tapi terdengar miris. "Mungkin hanya Bibi Huang yang ada dalam hidupku."

Zhou Shiyu terdiam sejenak, mencoba mencari kata-kata yang tepat. Ia tahu betul bahwa mengomentari hubungan Wang Yi dan ayahnya adalah hal yang rumit. "Tapi ..." katanya pelan, sambil menatap Wang Yi. "Dia memang papamu. Dan kalau dia nggak bisa melihat itu, mungkin kamu perlu memberitahunya dengan pelan-pelan."

"Percuma. Waktu kecil, aku sering memamerkan apa  pun prestasiku di sekolah. Tapi respon dia hanya mengangguk kecil dan pergi bersama pacar-pacarnya," jawab Wang Yi dengan lirih. "Aku selalu memberitahunya sampai lelah. Hingga pada akhirnya ... alasanku berprestasi di sekolah bukan untuk papaku lagi. Tapi membuktikan kepada diri sendiri bahwa aku bisa berprestasi, meskipun aku beta saat itu."

Wang Yi menundukkan kepala dan melanjutkan ceritanya. "Aku tidak tahu alasan papaku membenciku. Apakah karena kematian Mama atau karena aku dilahirkan sebagai beta. Apa pun itu sudah tak penting lagi bagiku."

My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang