Wang Yi melaju dengan cepat, hati berdebar-debar. Perasaan tidak enak terus menggelayuti pikirannya sejak dia menerima kabar dari Paman Lin tentang hilangnya Zhou Shiyu. Meski ia berusaha terlihat tidak peduli, kenyataannya ia merasa cemas.
Oke, Wang Yi akan mengklarifikasinya: meskipun Zhou Shiyu adalah rivalnya, dia tetap teman sekelasnya, okey? Jadi wajar kan kalau dia sedikit bersimpati kepadanya? Tolong setujui ini.
Tangan kanannya mengepal erat di pegangan sepeda motor, memikirkan kemungkinan yang tak terbayangkan sebelumnya—apakah Zhou Shiyu memang menghilang begitu saja? Atau ada sesuatu yang lebih buruk? Bisa saja Wei Xia menculiknya.
Membayangkannya, membuat Wang Yi merinding. Akhir-akhir ini tindakan kriminal tak melihat usia. Ada anak usia di bawah umur sudah melecehkan temannya secara seksual, ada yang membunuh, dan tindakan kriminal lainnya yang di luar nalar. Semoga saja tidak terjadi apa-apa pada omega itu. Wang Yi hanya berharap Zhou Shiyu baik-baik saja.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Wang Yi memutuskan untuk berbelok dan kembali masuk ke sekolah. Tujuannya jelas: mencari petunjuk lebih lanjut tentang keberadaan Zhou Shiyu. Namun baru saja ia memasuki halaman sekolah, pandangannya tertuju pada alpha laki-laki yang pernah mengejar cintanya—Jian Mo.
Jian Mo adalah alpha level A, kapten basket yang cukup populer. Alpha laki-laki itu sekarang mengganti targetnya ke arah Zhou Shiyu. Karena bagaimana pun, secara alami, alpha lebih tertarik pada omega.
Jian Mo berdiri di dekat pintu masuk sekolah, seolah menunggu sesuatu. Matanya menyipit tajam saat melihat motor Wang Yi yang melaju mendekat, dan senyuman sinis terukir di wajahnya. Wang Yi merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Eh, Wang Yi! Kemarilah!" Jian Mo memanggil dengan suara santai, meski ada ketegangan di dalam nada suaranya. "Kamu lagi cari siapa? Zhou Shiyu ya?"
Wang Yi mengerutkan dahi, merasa jantungnya berdegup kencang. Ia menghentikan motornya. "Kamu lagi ngapain di sini, Jian Mo? Apa urusanmu sama Zhou Shiyu?"
Jian Mo melangkah maju dengan ekspresi tidak sabar. "Ah, kamu cemas juga ya? Sopirnya sudah bilang, kan? Zhou Shiyu hilang sejak sore tadi."
Wang Yi menahan napas. "Jadi, kamu tahu soal itu?"
"Cuma kebetulan aku dengar," jawab Jian Mo sambil mendengus. "Dan kebetulan juga aku sedang menunggu kamu. Kalian berdua ini lucu sekali, ya. Kalian bilang tidak ada hubungan spesial, tetapi ada pemahaman diam-diam antara kamu dengannya. Jadi ... status rival abadi itu hanya kedok untuk menyembunyikan hubungan asli kalian kan?"
Wang Yi menatap Jian Mo dengan tajam. "Jangan berasumsi macam-macam. Aku cuma ... hanya peduli dengan Zhou Shiyu sebagai teman. Lagipula, kenapa kamu jadi tiba-tiba peduli? Bukankah aku sudah bilang, aku tidak tertarik denganmu?"
"Ya, karena ternyata kamu tidak menyukai alpha sepertiku. Kau lebih suka omega, kan? Wanita cantik lebih tertarik dengan wanita cantik lainnya?" sahut Jian Mo. "Tapi kamu cukup berani. Seorang beta yang berani mengencani omega dengan level tinggi. Zhou Shiyu adalah omega level A+, hubungan kalian akan sulit ke depannya karena dia tidak ditandai oleh alpha. Hati-hati kalau dia berselingkuh di masa depan."
"Apa maksudmu? Aku tidak tertarik dengan omega juga," kata Wang Yi dengan ketus.
Jian Mo tertawa kecil, seolah tidak peduli apa yang dikatakan Wang Yi. "Ah, ada sesuatu yang harus kamu tahu, Wang Yi. Meskipun aku sudah menyerah mendapatkan cintamu atau cinta Zhou Shiyu, aku ingin memperingatkanmu tentang hal penting. Dan kenyataannya, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui tentang Zhou Shiyu."
Wang Yi merasa semakin tidak nyaman dengan sikap Jian Mo. "Apa maksudmu? Apakah kamu tahu sesuatu tentang dia?"
Namun Jian Mo malah tersenyum sinis, lalu melangkah lebih dekat lagi. "Sebenarnya, aku tahu masa lalu Zhou Shiyu dari teman lamaku. Aku di sini cuma ingin memberi tahu kamu bahwa mungkin Zhou Shiyu bukanlah sosok yang sebersih yang kamu kira."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABO
RomanceWang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantikan dan kecerdasannya. Setiap hari mereka berdebat sampai seluruh sekolah mengetahui rivalitas mereka...