Begitu mereka selesai beristirahat sebentar di kafe itu, Zhou Shiyu langsung melesat ke sebuah toko pakaian alpha mewah yang terletak di pojok. Wang Yi, yang berjalan di belakang dengan langkah berat, hanya bisa pasrah mengikuti omega yang penuh semangat itu. Zhou Shiyu hanya memegang beberapa kantong belanjaan kecil di tangannya, sementara Wang Yi memegang banyak kantong belanja—semuanya milik Zhou Shiyu. Entah mengapa, Wang Yi sudah mulai curiga bahwa ini tidak akan berakhir dengan baik.
"Kita masuk ke sini dulu," kata Zhou Shiyu, suaranya terdengar sangat antusias. Dia melirik Wang Yi dengan senyum penuh arti, sebelum melangkah masuk ke dalam toko.
Wang Yi menahan napas. "Kenapa kita harus masuk ke toko pakaian alpha? Siapa yang ingin kamu belikan pakaian? Ah ... apa jangan-jangan kamu diam-diam suka mengoleksi pakaian alpha?"
Zhou Shiyu menyipitkan matanya. "Jangan menuduhku dengan sesuatu yang nggak masuk akal." Ia berhenti sejenak dan menatap Wang Yi dengan mata yang berkilat nakal. "Ohyooo ..., aku sudah selesai belanja untuk diriku sendiri. Tapi kamu belum."
"Apa maksudmu, aku belum?" tanya Wang Yi dengan kening berkerut, tidak suka dengan arah pembicaraan ini yang membingungkannya.
Zhou Shiyu tersenyum licik dan menarik tangan Wang Yi masuk ke dalam toko. "Bukankah aku sudah berjanji untuk membelikanmu pakaian. Sepertinya kamu melupakannya begitu saja. Tapi tenang, aku tidak mengingkari janjiku."
"Tapi aku bukan alpha!" protes Wang Yi. Tetapi rupanya Zhou Shiyu tidak peduli, ia tetap menyeret Wang Yi hingga masuk ke toko pakaian alpha.
"Kamu memang beta, tapi tidak ada salahnya membeli pakaian alpha, kan? Toh, beta adalah gender paling netral; bisa berpakaian ala alpha atau omega," sahut Zhou Shiyu. "Ngomong-ngomong, penampilanmu hari ini, Wang Yi .... Baju tidur yang ditutup jaket kulit hitam yang lusuh dan membawa banyak kantong belanja. Kamu kelihatan seperti ... yah, lebih mirip asistenku hari ini."
Wang Yi menoleh, berusaha menahan tawa yang hampir pecah dari perkataan Zhou Shiyu. "Asistenmu? Kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku tak akan mengantarmu ke sini!"
Zhou Shiyu hanya tertawa kecil, tapi Wang Yi merasakan udara dingin AC mall semakin mencekam.
"Tunggu dulu," Wang Yi berkata, mencoba mundur, tapi Zhou Shiyu sudah menariknya lebih dalam ke toko. Sebuah meja panjang berisi tumpukan kemeja, jaket, dan celana jeans keren menanti mereka. Zhou Shiyu langsung mulai memilah-milah dengan teliti, memilih beberapa pakaian yang terlihat lebih mahal dari yang biasanya Wang Yi kenakan.
Zhou Shiyu mengeluarkan sebuah kemeja putih dari rak dan mengangkatnya di depan Wang Yi. "Ini bagus. Putih cocok buat kamu, Wang Yi. Warnanya bisa menunjukkan sisi innocent-mu."
Wang Yi mengernyit, menatap kemeja itu dengan skeptis. "Innocent? Aku kelihatan kayak bocah kalau pakai yang kayak gitu."
Zhou Shiyu tersenyum lebar. "Justru itu maksudnya. Kamu kan imut, aku tidak mau menghilangkan sisi imutmu itu," katanya dengan nada bercanda, sambil memamerkan ekspresi jahil yang membuat Wang Yi semakin jengkel.
Wang Yi mendengus. "Aku tidak suka kata imut. Jangan memanggilku imut lagi!"
Zhou Shiyu menundukkan kepala sedikit, menahan tawa. "Baiklah, baiklah. Kalau gitu, coba yang ini," kata Zhou Shiyu, kali ini menarik sebuah jaket kulit hitam yang terlihat sangat mencolok. "Kamu suka tampil keren? Jaketmu yang kamu kenakan saat ini bagus, tapi udah ketinggalan zaman. Yang ini lebih cocok buat kamu. Pasti kamu kelihatan kayak aktor film laga dengan memakai jaket ini."
Wang Yi menatap jaket kulit itu dengan kening berkerut. "Kamu serius? Jaket kulit ini kayak yang dipakai aktor buat balapan motor ilegal di film-film."
Zhou Shiyu mengangkat bahu. "Atau buat nakut-nakutin preman, siapa tahu. Atau kamu bisa pakai ini kalau lagi ngelawan Wei Xia," godanya, sebelum mendorong jaket itu ke dada Wang Yi. "Kamu pasti terlihat keren saat melawan Wei Xia dengan memakai jaket ini," tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Omega [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABO
Storie d'amoreWang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantikan dan kecerdasannya. Setiap hari mereka berdebat sampai seluruh sekolah mengetahui rivalitas mereka...