"Tuy"
"Tay tuy Tay tuy! Abang anjir!"
"Aa atuy"
"Serah Lo deh nyet, ngapain Lo nyasar kesini?" Tanya yuta bingung menatap sang adik yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.
Raka berjalan kearah yuta lalu ikut berguling disampingnya. "Tadi mami nelpon terus nanya, Aa kamu udah punya pacar belum?, ya gue mana tau makanya gue kesini"
"Lo liat muka gue ada tampang-tampang orang punya pacar ga?" Tanya yuta menatap Raka malas.
"Lebih ke tampang gembel sih"
"Jangan sampai ini bantal jadi alat pembunuhan ya"
Yuta kembali meredamkan wajahnya pada bantal yang mungkin saja akan menjadi alat pembunuhan.
"Gue tau Lo pasti lagi galau kan sama temen hts-an Lo itu"
Yuta kembali menatap Raka yang tiba-tiba mungucapkan hal itu. Baru ingin bicara Raka terlebih dahulu Menyela.
"Udah deh tuy Lo ga usah pake galau, gue tau pasti Lo galau karna kakak cantik blasteran jepang itu kan?"
"Apaan an--"
Raka kembali menyela part 2.
"Sstt! Diem dulu tuy! Siapa itu nama kakaknya? Giselle? Nah iya Giselle! Kak Giselle itu cantik banget anjir terus baik soalnya gue pernah ketemu sama dia bareng Sean sama Yasa. Tapi gue ga srek Lo sama dia"
Mata Yuta melotot. "Lah ngapa?! Katanya dia baik?!"
"Ya karna itu! Kak Giselle itu terlalu sempurna buat Lo yang nauzubillah! Bagusan juga sama gue"
"BOCAH GENDENG! MUSNAH LO ANJIR"
Yuta memukul-mukul Raka menggunakan bantalnya yang ternyata memang menjadi senjata pembunuhan.g.
"ANJIR SAKIT COK! LO PUKUL SEKALI LAGI GUE ADUIN MAMI NIH YA?!"
Tepat setelahnya yuta berhenti lalu kembali duduk dikasurnya. "Dasar bocah pengadu!"
"Tapi gue sama Giselle itu ga ada hubungan apa-apa anjir! Orang dia punya pacar"
"LAH?! TERUS BENTUKAN LO KENAPA KAYA ORANG GALAU ANJIR?!"
"YA KARNA DUIT GUE LO COLONG 200 RIBU GOBLOK!"
"eh? Iya kah? Kok lu tau?"
Dan terjadi lagi adegan percobaan pembunuhan.
beberapa menit bertarung menggunakan bantal yuta dan Raka akhirnya berhenti setelah merasa lelah. Dengan kondisi kamar yang sudah jauh dari kata rapi. Alamat kena amuk si Juna dan Dino mereka. Dino sama Juna roommate-nya yuta, mereka satu kamar bertiga dan yang jelas kamar mereka tuh lebih besar dari kamar penghuni kosan lain makanya muat bertiga.
Bantal dimana-mana dan dua manusia yang berdiam diri sedang menetralkan nafas masing-masing. Raka berguling terlentang dilantai dengan beralaskan bantal dan kakinya yang dinaikkan diatas kasur sang kakak. Yuta yang berguling diatas kasur dengan kaki yang menjuntai kebawah.
Yuta memukul kaki Raka pelan. "Btw Lo ga inget ini hari apa?"
Dahi Raka berkerut bingung. "Lah ini kan hari Jumat? Emang kenapa?"
"Masa Lo lupa?"
"Emang ini hari istimewa gitu?"
Dengan kesal yuta melempar bantal kepada Raka yang tak siap dengan serangan mendadak yuta.
"ANJIR LAH KOK KESEL SIH?!"
"TAU AH MUSNAH LU BOCAH"
dan terjadi lagi adegan percobaan pembunuhan part 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN NEOZONE
HumorApa jadinya jika 25 laki-laki tinggal bersama? Pastinya tempat itu tidak akan pernah sunyi karna penghuninya yang setiap hari berdebat, bertengkar, tertawa dan berisik. Jujur saja mereka terlalu barbar dan liar. Dimohon untuk follow akun ini dulu se...