Banyak hari yang terlewatkan dan sudah seminggu pula mereka pergi kekediaman Adhitama untuk acara perayaan Amara yang sudah bisa berjalan.Sudah seminggu acara tersebut berlalu sudah seminggu pula Tian tidak berada dikosan tanpa mengabari penghuni kosan.
Semua penghuni kosan bingung, kemana tian pergi? Yang mereka tau Tian hanya pulang kerumahnya yang ada dibandung. Tian juga tidak masuk kuliah membuat mereka semakin dilanda kebingungan.
Malam ini semua anak kosan berkumpul diruang keluarga seperti bisa tapi entah kenapa hanya sunyi yang mengisi ruangan itu.
Walau banyak kegiatan yang mereka lakukan disatu ruangan tetap saja tidak ada yang membuka suara selain bisik-bisik dari para bocil esema kita yang lagi ngerjain PR yang segunung. Sma apa TK tuh?
"Kak ren, kok pada diam ya?" Tanya Shaka berbisik pada renan yang disebelahnya.
Renan berhenti sejenak acara menulisnya. "Ga tau udah kamu kerjain aja pr-nya masih banyak itu"
Shaka menghela nafas lelah. "Iya iya"
"Bang" ucap Raka menyikut lengan Haekal membuat Haekal yang tengah menulis pun tak sengaja mencoret bukunya.
Haekal terdiam melihat bukunya yang sudah memiliki garis panjang diatas tulisannya yang sudah hampir selesai.
"Bang ... Anu ... Hehe maaf" ucap Raka panik tapi dengan suara yang berbisik.
Haekal tetap diam memandangi bukunya yang membuat Raka semakin takut. Takut diamuk bro.
"Bang...jangan diam aja dong...maafin gue ya? Nanti gue janji beliin nasi Padang deh!" Ujar raka.
"Oke deal! 2 bungkus tapi!" Ucap Haekal dengan semangat menatap Raka.
Raka menatap wajah semangat Haekal dengan wajah datarnya. "Gue tempeleng juga lo!"
"Ett berani lu? Gue aduin bang Jojon nih biar lu di tampol?" Ancam Haekal pada Raka.
"Hehe ga Deng gue bercanda doang"
Tiba-tiba jaena yang berada di samping Haekal ikut berbisik. "Si chandra sama Jian mana?"
"Katanya tadi pulang kerumah bentar" jawab Haekal yang diangguki jaena.
"Jen" panggil jaena pada Jendra yang sedang asik dengan tugas fisikanya.
"Hm? Apaan?" Tanya Jendra tanpa mengalihkan perhatiannya.
"Ntar gue nyontek punya Lo ya? Otak gue udah panas"
"Terserah Lo deh na"
"Hehehehe terimakasih kembaran akyuuu" ucap jaena sambil memeluk Jendra dari samping.
Na, kamu kan udah. Sekarang pinjem jendranya, aku juga mau.
"Apalah yang pinternya di biologi doang" ucap Haekal menyindir jaena.
Jaena menatap Haekal sinis. "Yang cuman pinter MTK tapi goblok bahasa inggris diem deh"
"Yang pinter biologi sama MTK bisa diem ga? Nanti bahasa Mandarinnya dapat nol lagi" sahut renan dengan wajah sombongnya.
"Diem lu China!" Ucap jaena dan Haekal bersamaan.
"Oke! Fine! Ga bakal gue contekin lagi lu berdua!" Ucap Renan kembali melanjutkan acara menulisnya.
"Eh ga kok kita ga ngatain Lo China kok! Itu tadi kita kira si Chandra ternyata elo" elak Haekal yang disetujui jaena.
"Pret udah ah! Kerjain noh pr Lo pada!" Ucap renan.
Ngambek sudah.
Dentingan lift terbuka dengan suara teriakan nyaring membuat mereka semua mengalihkan perhatian menatap Chandra yang berlari tergesa-gesa menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN NEOZONE
HumorApa jadinya jika 25 laki-laki tinggal bersama? Pastinya tempat itu tidak akan pernah sunyi karna penghuninya yang setiap hari berdebat, bertengkar, tertawa dan berisik. Jujur saja mereka terlalu barbar dan liar. Dimohon untuk follow akun ini dulu se...