"Nah bagi yang berminat untuk ikut ekskul kita kalian bisa datang langsung keruang latihannya ya! Kalau begitu terimakasih atas perhatiannya saya permisi"Semua orang kembali melanjutkan aktivitasnya yang beragam. Sekarang adalah hari Rabu dan sekarang sikembar Danendra tengah duduk mendengarkan dengan baik pelajaran yang diterangkan oleh gurunya.
"Rio" panggil Shaka pada Mario yang asik menulis bagian penting penjelasan guru tersebut.
"Apa?" Tanya Mario menyudahi acara menulisnya dan menatap sang adik kembar.
"Kayanya gue mau ikut ekskul tadi deh" ucap Shaka dengan wajah serius.
Mario menatap Shaka bingung. "Lah ngapain? Katanya kemarin mau ikut ekskul musik bareng bang jaevan"
Shaka menghela nafas. "Ih! Tapi gue juga pengen ikut ekskul itu!"
"Tapi bunda sama ayah bilang ga usah banyak-banyak ikut ekskul nanti capek, nanti kalau Lo capek pasti jadi malas belajar! Kalau malas belajar nilai Lo pasti jelek! Nanti dimarahin kak renan lho!" Ucap Mario menakut-nakuti Shaka.
"Ih! Lo mah ga asik!" Ucap Shaka dengan wajah cemberutnya.
"Pilih salah satu aja yang mana paling Lo suka" ucap Mario lagi lalu kembali memfokuskan perhatian pada guru yang sedang menerangkan.
.
.
.
.
.
.
."Bang Raka" panggil Shaka pada Raka yang tengah asik dengan baksonya.
"Apwaawan?" Tanya Raka dengan mulut yang penuh oleh bakso.
Jaevan yang duduk disamping Raka mengusap wajah Raka menggunakan tisu. "Telan dulu bego! keselek baru tau rasa Lo!"
"Gwa ak--uhuk uhuk"
"Nah kan ngeyel aja kerjaan lu! Nih minum!" Walau mengomel jaevan tetap memberikan minuman pada Raka yang wajahnya sudah memerah.mampus.g.
"Wah hampir aja mati gue! Jadi kenapa?" Ulang Raka.
"Lo kan murid baru nih bang, ada niatan masuk ekskul ga?" Tanya Shaka dengan wajah penuh harap.
"Ada sih mumpung baru awal semester 1"
"Ikut ekskul apa?!" Tanya Shaka tiba-tiba sambil menggebrak meja yang membuat Chandra tersedak kuah baksonya.
"Cok uhuk t-tolongin a-anjir uhuk" pinta Chandra sambil terbatuk-batuk.
Juan menyodorkan air. "Nih makanya pelan-pelan aja"
Shaka menampilkan cengirannya dan mengangkat jarinyanya membuat tanda peace. "Hehe maaf bang ga sengaja"
Chandra hanya memutar matanya malas lalu melanjutkan acara mukbang baksonya.
"Gue kayanya bakal ikut ekskul basket bareng si Chandra, Sean sama bang Yugo" ucap Raka.Shaka kembali duduk dengan lesu. "Yah kirain tadi Lo mau ikut ke ekskul yang tadi dipromosikan dikelas gue"
"WOIII SETOP OI SETOP!!"
Mereka dikangetkan dengan suara teriakan Haekal yang berlari menghampiri mereka dengan tegesa gesa membuat semua murid menatap bingung pada Haekal dan temannya. Renan yang berada dibelakang rasanya ingin sekali menceburkan diri karna malu.
"Kalian kenapa ga ajak-ajak makan dikantin?!" Tanya Haekal dengan tangan yang berada di pinggang.
Chandra menghela nafas malas. "Udah kita panggil tadi tapi Lo pake acara berak segala"
Haekal menatap langit-langit kantin. "Emang iya ya?"
"Duduk sana! Capek gue liat Lo berdiri mulu" ucap Yugo pada Haekal yang masih berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN NEOZONE
HumorApa jadinya jika 25 laki-laki tinggal bersama? Pastinya tempat itu tidak akan pernah sunyi karna penghuninya yang setiap hari berdebat, bertengkar, tertawa dan berisik. Jujur saja mereka terlalu barbar dan liar. Dimohon untuk follow akun ini dulu se...