3.🌱

702 59 2
                                        

"Astagfirullah--HENRY HAEKAL KALIAN NGAPAIN HEH?!"

Dino berteriak kaget saat melihat Henry dan Haekal yang sedang berjongkok dihalaman belakang kosan yang cukup luas. Niat hati ingin duduk santai diayunan tapi malah bertemu dengan duo sengklek.

"Ngagetin lu bang!" Ucap Henry kesal.

Dino ikut berjongkok disebelah Haekal. "Ya kalian ngapain sih?! Bikin kuburan begitu?!"

"Kita ini lagi nguburin almarhumah Caca"

Mendengar jawaban Haekal, dahi Dino mengkerut bingung. "Caca siapa? Perasaan kaga ada yang namanya Caca disini"

"Caca itu capung yang ditangkap Henry tadi terus mati karena Henry nangkepnya pake kekuatan dalam jadi si Caca metong"

"Terserah kalian dah, cape gue! Masuk sana sebentar lagi anak baru Dateng kita harus nyambut mereka"

Dino pergi dari sana meninggalkan Henry dan Haekal yang berdoa untuk Caca supaya tenang didalam sana.










"TENDRA KUCING GOSONG LU GANGGUIN GUE MULU!"

"HEH JENGLOT KERING! KUCING GUE GA GOSONG YA!"

Tendra menghampiri Theo yang diganggu oleh kucingnya. "Enak aja ngatain kucing mahal gue! Sini Louis kita main sama Leon"

Louis a.k.a kucing gosong a.k.a kucing tendra berjalan dengan patuh menghampiri tendra, lalu mereka pergi meninggalkan Theo yang menghela nafas lega.

baru ingin menikmati hidup sambil menonton finding Nemo Theo dikejutkan dengan gonggongan anjing.

Guk guk guk

"YAELAH BARU JUGA LEPAS DARI KUCING MALAH ANJING YANG DATANG! SAMUEL INI ANJING LO DIKANDANGIN NAPA?!"

"ini kosan apa tempat penitipan hewan sih sebenarnya?!"












"Bang ini stok es krim kita udah habis?"

Tendra menoleh. "Iya, lagi dibeli si Jepri sama Mark"

Jendra mengangguk mengerti dan menutup kembali kulkas khusus yang berisi makanan ringan dan minuman lalu berjalan mendekati jaena yang sibuk mengaduk adonan kue.

"Cobain"

Jendra menurut mencicipi sedikit adonan kue yang jaena buat. "Udah enak"

"Bang sam sama bang winan kemana?" Tanya Jendra menatap sekelilingnya, perasaan tadi ia melihat winan dan Samuel yang dimarahi tendra.

"Udah diusir bang Ten tadi"

Tendra menghela nafas kasar. "Ga guna mereka disini, bikin oksigen habis doang"

"EH GUE DENGER YA!"

"SIAPA?!"

"GUE LAH!"

"YANG NANYA?! HAHAHAHA—uhuk"

"MAMPUS LU BHAHAHAHA"

"Sinting"














"Bang ini kita beli yang mana?"

"Ambil aja semua"

Mark menoleh dan langsung menatap sinis Jeffrey. "Gue sih gapapa nih ya, tapi ntar kalo renan sama bang tendra ngamuk mau lu?!"

Pasalnya walaupun renan lebih muda dari pada Mark dan Jeffrey mereka tetap sedikit takut saat melihat renan marah, Yeah walaupun renan tidak terlihat menyeramkan saat marah. Sama halnya dengan tendra yang jika marah akan menjadi gorila mengamuk. Seramnya mereka saat mengamuk lebih menakutkan dari pada Bu Irene yang marah saat pot bunga mawarnya pecah oleh Haekal karena menendang bola terlalu kencang.

KOSAN NEOZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang