Chapter 3🔞

7.6K 335 24
                                    

Mengandung kekerasan harap bijak dalam membaca.

Dosa tanggung sendiri.


"Kau menangis?,"tanya nya dan tak lupa dengan sedikit kekehan yang Kenzi dengar.

Kenzi tak menjawab, diri nya hanya diam dengan air mata yang terus mengalir dengan lubang nya yang semakin terasa sakit.

Sekitar 5 menit bermain dengan lubang Kenzi menggunakan jari nya, orang itu langsung mengeluarkan kedua jari nya, lalu membuka seluruh pakaian yang diri nya kenakan.

Posisi orang itu di belakang Kenzi, jadi Kenzi tidak bisa melihat apa yang akan orang itu lakukan pada nya, bahkan penis orang itu pun Kenzi tak bisa melihat nya.

Baru saja Kenzi menghela nafas nya, tiba-tiba sebuah benda dengan berukuran yang lumayan besar mencoba masuk kedalam lubang anus nya yang sangat kecil.

Kenzi yang tidak bisa berbuat apa-apa diri nya hanya memegang erat rantai yang mengikat tangan nya, bahkan pergelangan tangan nya sudah lecet akibat diri nya yang memberontak.

"Sakit bangsat, keluarin penis sialan lu dari lubang gue njing,"ucap Kenzi dengan nada yang sangat tinggi.

"Saya tidak mau, lubang mu sangat nikmat, pasti semua orang yang merasakan lubang ini akan merasakan nikmat juga,"ucap nya dan tak lupa memperdalam penis nya.

"Aahh gue mohon stop, itu sakit njing."

"Hahaha kamu bilang ini sakit?"tanya nya dan semakin memperdalam penis nya.

Kenzi tak menjawab pertanyaan dari orang itu, diri nya hanya diam dan sesekali terisak.

Ini kali pertama Kenzi menangis setelah di tinggalkan kedua orang tua nya, bahkan saat kembaran nya pergi entah kemana pun, Kenzi tidak menangis, tapi kali ini Kenzi menangis hanya karna lubang nya di masukan penis.

"Bagaimana apa ini nikmat, aahhh kenapa saya tidak menculik mu dari dulu, mungkin rasa nikmat ini akan selalu saya rasakan."

"Jawan Kenzi bukan kah ini nikmat?"tanya orang itu sambil menjambak rambut Kenzi dan mendongakan nya ke atas.

"S...Sakit hiks."

Hanya kata sakit yang Kenzi keluarkan dari mulut nya, Kenzi tidak kuat untuk berkata selain kata sakit.

"Sakit kau bilang?, bagaimana dengan ku?, apa aku juga tidak sakit saat kau dengan tega nya membunuh kedua orang tua ku."

Kenzi yang mendengar perkataan dari orang itu hanya diam karna diri nya tidak merasa pernah membunuh orang lain.

"Udah berapa banyak cowok yang kau puaskan hah, pasti penghasilan mu banyak bukan dalam satu malam?"

"G-gue gak se-serendah yang lu kira."

"Lalu apa yang kau lakukan di bar setiap hari jika bukan ngejalang?"

"Stop njing, lu boleh perkos* gue, tapi stop bahas kalau gue jalang."

Sungguh hati Kenzi sangat sakit, diri nya bekerja di bar hanya seorang pelayan yang mengantar minuman, bukan menyerahkan tubuh nya untuk di nikmati om-om cabul.

"Kenapa?, kamu tidak terima saya panggil jalang?, itu kenyataan nya Kenzi, kalau kamu itu seorang jalang."

Sudah Kenzi tidak kuat lagi mendengar nya, diri nya hanya menangis dengan lubang dan juga hati nya yang terasa sakit.

Orang itu yang melihat keterdiaman Kenzi hanya terkekeh, dan kembali menggerakan pantat nya dengan sangat brutal, membuat Kenzi semakin kesakitan.

Sekitar 3 jam bermain dengan posisi berdiri, orang itu langsung melepaskan rantai yang mengikat kedua tangan dan juga kaki Kenzi.

Kenzi yang sudah lemas pun, langsung terjatuh ke atas lantai yang sangat dingin.

Kenzi kira penyiksaan nya selesai sampai di sini, tapi semua itu hanya keinginan Kenzi saja, nyatanya orang itu langsung mengangkat tubuh Kenzi, dan melemparkan nya ke atas ranjang dengan sangat kasar.

Baru saja Kenzi akan bangun, orang itu langsung menindihnya, membuat Kenzi tidak bisa kemana-mana.

Tanpa merasa kesian sedikit pun, orang itu langsung memasukan kembali penis milik nya, dan langsung menggerakan nya.

"Malam ini kita akan bersenang-senang sampai pagi baby,"ucap orang itu dan tak lupa dengan seringai di bibir nya.

"Stop.....hiks...l-lepasin gue,"pinta Kenzi yang sudah tidak kuat lagi.

"Kau terlalu bermimpi Kenzi,"ucap nya sambil menepuk-nepuk pipi Kenzi.

Kenzi kira orang itu hanya akan memperk*sa nya saja, tapi saat melihat orang itu memegang cambuk nya kembali, membuat Kenzi membelalakan mata nya.

"Ini rasa sakit yang sebenar nya Baby,"ucap orang itu sambil mengangat tangan yang memegang cambuk itu.

Kini bukan hanya lubang dan hati nya saja yang sakit, bahkan tubuh nya pun terasa sangat sakit dan juga perih.

Kenzi yang sudah tak kuat lagi pun, akhirnya pingsan di saat orang itu masih memperk*sa dan juga mencambuki nya.

"Chk lemah, selamat beristirahat, kita akan kembali bermain setelah dirimu sadar, karna aku tak mau bermain kalau mainanku tak sadarkan diri,"ucap nya dan mencabut penis nya dari lubang Kenzi, lalu pergi begitu saja dengan keadaan Kenzi yang telanjang.

*

*

*

*

*

*

Di dalam kamar milik nya.

Kini orang itu sedang duduk di balkon kamar nya, dengan satu batang rokok di tangan nya yang masih menyala.

Saat sedang menikmati angin malam, tiba-tiba hp nya berdering membuat diri nya kesal dan mengangkat tlpon itu.

"Ada apa kau menlponku malam-malam?"tanya nya dengan nada dingin.

"Ada hal penting yang ingin ku sampai kan, ini menyangkut bocah yang kau tahan itu."

"Cepat katakan."

"Apakah kau tidak bisa menemuiku saja?"

"Kenapa aku harus menemuimu, kau tinggak bilang saja lewat tlpon."

"Tapi aku ingin aku yang datang ke rumahku."

"Aku tidak mau."

"Terserah, jikakau tidak mau, kau akan menyesal nanti nya."

Orang itu langsung mematikan tlpon nya dengan cara sepihak karna merasa kesal dengan teman nya yang menlpon nya malam-malam.

Dia bernama Azka dan orang yang menlpon nya bernama Bima.

Tbc

Jangan lupa tinggalkan vote

Dendam yang salah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang