End

440 76 16
                                    

Saat sudah dekat, Bima langsung menunhukan sesuatu pada mereka, yang membuat mereka terkejut.

"Adek/Kenzi!"ucap Kinara dan Kenzo secara bersamaan.

Bagaimana mereka tidak terkejut, mereka melihat Kenzi yang sudah tergeletak di bawah balkon nya, yang berarti Kenzi loncat dari lantai dua.

Semua nya kembali ke lantai satu, dan berjalan ke samping rumah.

Kini mereka sudah berada di samping rumah berdiri tepat di mana kamar Kenzi berada, dan tak lupa dengan Kenzi yang tak sadarkan diri, entah itu pingsan atau pun mati.

"Hiks Dek bangun, hiks jangan tinggalin Abang,"ucap Kenzo sambil memeluk tubuh Kenzi.

"Kita bawa dia kerumah sakit,"ucap Bima.

Tanpa pikir panjang lagi, mereka pun membawa Kenzi kerumah sakit.

Sepanjang perjalanan, Kenzo dan juga Kinara terus saja menangis, karna masih tak menyangka dengan semua yang mereka lihat saat ini.

Sesampai nya di rumah sakit.

Kenzi langsung di tangani oleh pihak rumah sakit, sedang kan yang lain nya menunggu di luar ruangan Kenzi di tangani.

"Mas Kenzi,"ucap Kinara yang berada di pelukan Bima.

"Kamu harus tenang sayang, Ken pasti baik-baik saja, dia kan anak kuat,"ucap Bima menenangkan sang istri.

"Hiks ini semua salah Kenzo, kalau saja Kenzo gak nabrak orang tua Om Azka, pasti Adek gak bakalan kaya gini, Aku emang Abang yang gak guna,"ucap Kenzo menyalahkan diri sendiri.

"Enggak sayang, ini bukan salah kamu, kamu jangan menyalahkan diri sendiri,"ucap Kinara sambil memeluk Kenzo.

"Enggak Mah, ini salah Kenzo, Kenzo yang buat Adek jadi gini."

"Udah ya, Adek pasti baik-baik saja, kita berdo'a saja."

Kenzo hanya menganggukan kepala nya.

Tak berselang lama Dokter yang menangani Kenzi pun keluar, mereka yang melihat nya langsung menghampiri sang Dokter.

"Bagaimana Dok?, anak saya haik-baik saja kan?"tanya Kinara dengan nada khawatir.

"Sebelum nya kami minta maaf terlebih dahulu,  pasien tidak bisa kami selamatkan, kami benar-benar minta maaf,"ucap Dokter itu.

"Enggak Dokter pasti bohong, Adik saya gak mungkin ninggalin saya,"ucap Kenzo dan langsung masuk kedalam ruangan Kenzi begitu saja.

"Adik saya belum mati, jangan lepas alat nya,"ucap Kenzo pada suster yang sedang melepaskan alat yang ada di tubuh Kenzi.

"Sayang kamu harus ihklas, Adik kamu sudah tenang,"ucap Dirga.

"Adik gue masih hidup, dia gak mungkin ninggalin gue, dia udah janji gak bakalan ninggalin gue, Dek bangun Abang mohon,"ucap Kenzo sambil menggoyangkan tubuh dingin sang Adik.

"Kenzo biarkan suster membawa Adik mu."

"Enggak, Adik gue gak bakalan kemana-mana, dia masih hidup."

"Kenzo," bentak Dirga.

"Apa, ini semua salah lu, gara-gara lu culik gue, sekarang Adik gue ninggalin gue, gue benci sama lu, gue bakal susul Adik gue,"ucap Kenzo dengan nada tinggi dan tak lupa dengan air mata yang mengalir.

"Cukup Kenzo, saya tau saya salah, tapi berhenti seperti itu, biarkan Adik mu di bawah oleh suster, dia harus di tangani dengan cepat,"ucap Dirga mencoba tak membentak dan berbicara dengan lembut.

"Gak bakalan, Adik gue masih hidup."

Dirga yang tak punya pilihan lain pun, langsung memeluktubuh kenzo dengan sangat erat, dan membiarkan Suster membawa Kenzo.

"Hiks lepasin gue, jangan hiks bawa hiks adek gue,"ucap Kenzo sambil memberontak dari pelukan Dirga.

Kenzo terus saja berteriak dan juga menangis, sedangkan Kinara, dia pingsan karna masih terkejut dengan kenyataan yang baru saja diri nya dengar.










































Harì pemakaman pun di laksanakan.

Banyak yang datang kepemakaman Kenzi, bahkan kedua teman nya pun datang.

"Hiks kenapa Adek tinggalin Abang secepat ini?"tanya Kenzo yang masih tak mengihklaskan sang Adik.

"Abang mohon kembali lah sama Abang, Abang janji, Abang tidak akan marah dan juga membentak mu lagi."

"Kenzo ayok kita pulang sayang, kamu belum makan,"pinta Kinara dengan nada sedih.

"Aku gak mau pulang, Aku masih mau di sini, Aku bakalan nunggu sampai Adek kembali lagi sama Aku Mah."

"Pulang ya sayang, ihklaskan Adik mu, dia sudah tenang, kalau dia tau Abang tersayang nya menangis, dia akan sedih, jadi ayok kita pulang."

"Tapi Kenzo masih mau di sini Mah."

"Lain kali kita bisa ke sini lagi, sekarang pulang terus makan, kamu harus istirahat."

Kenzo tak menjawab, diri nya malah menatap gundukan tanah yang ada di hadapan nya, dengan air mata yang terus mengalir.

Setelah nya mereka pun pergi dari sana.

"Ken lu jahat sama gue, kenapa lu ninggali kita secepat ini Ken, mana janji lu yang bakalan terus sama kita, balik gak lu njing,"ucap Cakra sambil menangis dan menggenggam erat batu nisan nya.

"Lu ingkar janji Ken, padahal kita masih mau main sama lu, tapi lu malah ninggalin kita duluan,"ucap Indra.

"Semoga lu tenang di sana, dan lu bisa ketemu sama kedua orang tua lu,"ucap kedua nya, setelah nya pergi dari makam Kenzi.

Tak lama dari mereka berdua yang pergi, tiba-tiba seseorang datang, dengan buket bunga di tangan nya, dan tak lupa dengan air mata yang mengalir.

"Jadi ini yang kamu bilang tidak akan menemui saya lagi?"tanya orang itu yang tak lain adalah Azka.

"Saya mohon jangan hukum saya seperti ini, ini lebih sakit dari pada kehilangan kedua orang tua saya,"ucap nya lagi.

"Saya berhapar ini hanya mimpi, dan saya bisa kembali melihatmu, walau pun saya tau semua yang saya lakukan itu salah."

"Selamat ber istirahat."

Sebelum pergi dari sana, Azka menyempatkan diri untuk mencium batu nisan nya, setelah nya baru pergi meninggalkan makam Kenzi.





TAMAT.

MAAF YA KALAU END NYA TIDAK SESUAI DENGAN APA YANG KALIAN INGIN KAN, KARNA HANYA INI YANG ADA DI PIKIRAN SAYA, SEKALI LAGI SAYA MINTA MAAF.

SEE YOU.

JANGAN LUPA BACA CERITA KU YANG LAIN NYA.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE.

Dendam yang salah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang