Chapter 7

4.3K 251 12
                                    

Kini Kenzi dan juga Kinara sedang makan bersama.

Selama makan berlangsung gidak ada percakapan di antara kedua nya, menbuat Kenzi sedikit takut pada Mamah tirinya.

Selesai makan.

Kinara langsung pergi begitu saja tanpa membereskan bekas makanan nya terlebih dahulu, alhasil Kenzi lah yang membereskan semua nya.

"Mamah kemana ya."tanya Kenzi pada diri sendiri setelah selesai mencuci piring.

Kenzi mencoba mencari keberadaan Mamah tiri nya, bahkan sampai kebelakang rumah, tapi masih tak menemukan keberadaan Kinara.

Kenzi yang tidak tau harus ngapain lagi pun, dirinya memilih untuk rebahan saja di atas sopa yang ada di ruang tamu.

"Kira-kira kalau cowok di perk*sa hamil gak ya?"tanya nya pada diri sendiri.

"Dih mana ada cowok hamil, ngaco aja lu Ken,"ucap nya lagi bahkan sampai memukul kepala nya sendiri.

"Tapi kalau gue beneran hamil gimana?, terus si bajingan itu gak mau tanggung jawab?"

"Dih gak mungkin juga gue hamil kan."

Kenzi terus saja berucap sendirian, sampai tak terasa dirinya tertidur di sana.

*

*

*

*

*

Malam hari pun tiba.

Kini Kenzi sedang memandangi  Handphone nya yang menampilkan dua kontak teman nya, Kenzi ingin menghubungi mereka, tapi dirinya sedikit males jika harus menjawab pertanyaan kedua teman nya yang pasti akan menanyakan kemana dirinya pergi selama ini.

"Sayang,"panggil Kinara membuat Kenzi mengalihkan pandangannya ke arah sang Mamah.

"I-iya Mah kenapa?"tanya Kenzi.

"Mamah mau bicara serius sama kamu,"ucap nya dan duduk di samping Kenzi.

"Mamah mau bicara apa, kaya serius banget Mah."

"Jawab jujur Kenzi, selama ini kamu kemana?"

Kenzi yang di tanya seperti itu oleh Mamah tirinya tidak tau harus menjawab apa, apakah dirinya harus jujur saja.

"E-eh itu m-mah anu,"jawab Kenzi gugup.

"Bicara yang benar Kenzi, Mamah tidak suka kamu berbohong, bahkan kamu sudah banyak membohongi Mamah, kamu bilang kamu sudah tidak bekerja lagi di bar sana, tapi masih juga bekerja di sana, ya Mamah tau kamu kerja di sana cuma seorang pelayan, tapi gak di bar juga Kenzi."

"Maaf Mah, Kenzi cuma gak mau nyusahin Mamah aja."

"Sekarang jujur sama Mamah, sudah berapa kali kamu melakukan nya?".

"Melakukan apa Mamah?"tanya Kenzi yang pura-pura tidak mengerti.

"Kenzi jangan bikin Mamah marah, jawab cepat."

"D-dua kali m-mah,"jawab nya sambil menundukan kepala nya.

"Lalu apa yang kamu dapatkan dari semua itu?"

"Kenzi ngambil kartu ATM nya."

"Kamu tau Kenzi, sekarang laki-laki bisa hamil itu sudah tidak aneh lagi, jika hal itu terjadi padamu, jangan cari Mamah, maka carilah orang yang telah membuat nya."

"Tapi Mah."

"Udah Mamah kecewa sama kamu."

"Mamah tunggu, itu semua bukan kemauan Kenzi Mah, dia yang paksa Kenzi bahkan dia juga nyiksa Kenzi."

"Mamah gak mau denger lagi, dua hari lagi Mamah mau nikah, kamu harus belajar sopan santun sama calon Mamah."

"Ko gak di kenalin dulu ke Kenzi si Mah?"

"Itu salah kamu sendiri yang ngilang bukan salah Mamah, pokonya kamu harus setuju sama pilihan  Mamah."

"Ia Mah."

Lalu Kinara pun pergi dari kamar Kenzi menuju kamar milik nya, sedngkan Kenzi, dirinya masih merasa penasaran dengan laki-laki yang akan Mamah nya nikahi.

*

*

*

*

*

Ke esokan hari nya.

Kini Kenzi sedang aarapan bersama Kinara.

"Mamah,"panggil Kenzi takut-takut.

"Hm,"jawab nya.

"Nanti siang Kenzi pergi main ya sama temen-temen."

"Jangan pulang sore atau pun nginep di rumah temen kamu."

"Baik Mah."

Setelah selesai sarapan, Kenzi langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan kedua teman nya, yang sudah lama tidak dirinya kunjungi.

"Kenapasi gue harus lemah di depan Mamah tiri gue, padahal dia cuma Mamah tiri, tapi gue tetep takut sama dia,"gumam nya sambil mengambil Handphone milik nya, dan langsung pergi menuju tempat teman-teman kenunggunya.

Tbc

Jangan lupa tinggalkan vote

Dendam yang salah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang