Chapter 8

3.8K 230 13
                                    

Sesampai nya di tempat teman-teman nya berkumpul.

"Nongol juga tuh anak,"ucap Indra yang melihat kedatangan Kenzi.

"Dari  mana  aja lu njing,  ngilang selama satu minggu lebih, gak tau aja Mamah tirilu marah-marah  sama kita gara-gara anak kesayangan nya hilang,"ucap Cakra menatap sinis ke arah Kenzi.

"Sorry, gue gak bisa jelasin yang sebenar nya sama kalian,"jawab Kenzi dan duduk di dekat  kedua teman nya.

"Gak setia kawan banget si lu, cerita lah sama kita."

"Engga, lain kali aja."

"Gitu lu sama temen sendiri."

"Gue ngajak kumpul bukan mau bahas itu, gue mau bahas hal lain,"ucap Kenzi yang mulai kesal dengan kedua teman nya.

"Mau tanya apa lu?"tanya Cakra.

"Emang ada ya cowok bisa hamil?"tanya Kenzi dengan nada yang begitu penasaran.

"Ngapa lu nanya kaya gitu, hamil lu?"tanya Indra.

"Njing gue cuma nanya, emang salah kalau gue nanya kaya gitu?"

"Ya engga si, tapi aneh aja."

"Ya udah jawab."

"Gue denger-denger si gitu, tapi gak terlalu yakin juga si, emang nya kenapa si."

"Gak papah nanya aja."

"Dih aneh."

Kenzi tak menjawab lagi ucapan kedua teman nya, diri nya memilih membaringkan tubuh nya saja, dengan pikiran yang kemana-mana, mengingat perkataan kedua teman nya.

"Terus kalau gue beneran hamil gimana?, mana mungkin bajingan itu mau tanggung jawab, jadi kesel sendiri gue,"batin Kenzi.

"Gue pulang duluan ya,"ijin Kenzi pada kedua teman nya.

"Bentar amat, baru juga nyampe."

"Gak tau, gue pengen pulang aja."

"Nanti malam masuk kerja gak?"

"Kayanya engga dulu deh, gue mau ketemu calon Papah baru."

"Oke deh, semoga aja calon Papah lu baik."

"Ya moga aja."

Kenzi langsung pergi dari hadapan kedua teman nya.

*

*

*

*

*

Sesampai nya di depan rumah nya.

Kenzi melihat ada satu mobil yang terparkir di depan rumah nya, dirinya berpikir bahwa dia adalah calon Papah tiri nya.

Perlahan Kenzi masuk kedalam rumah itu. Saat sampai di ruang tamu, betapa terkejutnya Kenzi saat melihat Azka yang sedang duduk di depan ruang tamu dan tak lupa di temani oleh Mamah tiri nya.

"Mah Kenzi pulang," ucap Kenzi.

"Kamu udah pulang sayang, sini duduk, kenalin ini Pak Azka, Pak Azka adalah."

Ucap Mamah tirinya langsung di potong oleh Kenzi.

"Mamah mau bilang ini calon Papah baru aku kan?"tanya Kenzi dengan nada sedikit tak suka.

"Sayang dengerin dulu Mamah,"pinta Kinara dengan nada lembut.

"Enggak Mah, Kenzi gak mau punya Papah tiri kaya dia, Mamah boleh nikah lagi tapi gak sama dia Mah."

"Kenzi sayang."

"Apa lagi Mah, Kenzi gak setuju, kalau Mamah tetep mau nikah sama dia, ya udah nikah aja, dan satu lagi, jangan pernah temui Kenzi lagi,"ucap Kenzi dan langsung pergi dari sana tanpa mendengar Kinara yang memanggil nya.

"Maafin anak saya ya Pak Azka, saya jadi tidak enak,"ucap Kinara meminta maaf.

"Tidak masalah, saya bisa memakluminya,"jawab Azka dan tak lupa dengan senyuman nya.

Setelah mereka berdua berbincang, Azka pun berpamitan untuk pulang.

Kembali ke Kenzi.

Kini dirinya sedang berdiri tepat di depan sebuah danau yang sangat luas dan tak lupa dengan air mata yang membasahi kedua pipi nya.

"Kenapa harus dia, gue gak bisa nerima semua ini, gue takut kalau dia nikah sama Mamah bukan karna cinta sama Mamah, tapi cuma mau nyiksa gue doang,"gumam Kenzi dengan air mata yang terus mengalir.

"Hiks Mah Pah hiks Kenzi takut, kenapa Kenzi harus ketemu lagi sama dia Mah Pah?"tanya nya pada diri sendiri.

Saat Kenzi sedang memandang danau itu, tiba-tiba seseorang menghampiri nya dan merangkul bahu nya.

"O-om siapa?"tanya Kenzi sambil melihat ke arah orang yang merangkul nya.

"Kenalin saya Bima calon Papah barumu,"ucap nya dan tak lupa dengan senyuman di bibir nya.

"C-calon Papah?"

"Ia, saya calon Papah barumu."

"Bukan nya Mamah mau nikah sama Om-Om mesum itu ya?"tanya nya pada diri sendiri.

"Kamu salah paham Kenzi, yang mau menikah dengan Mamah mu itu saya, bukan Pak Azka, kenapa kamu gak setuju kalau Mamah kamu menikah dengan Pak Azka, apa jangan-jangan?"

"Om apaansi, enggak ya, Kenzi gak suka sama dia."

"Yang bilang kamu suka sama dia siapa?"

"Om ihk ngeselin, tau ahk, Ken aduin sama Mamah loh nanti."

"Ko ngadu si?"

"Tau ahk, Kenzi marah sama Om,"ucap nya sambil melipatkan kedua tangan nya dan tak lupa dengan bibir yang cemberut.

"Cieee ngambek, Om beliin Ice creem mau gak?, atau Om beliin permen?, atau gak coklat."

"Om Ken bukan anak kecil ihk, tau ahk, Kenzi mau pulang."

"Ya udah maaf, mau Om anter gak pulang nya?"

"Enggak, aku masih ngambek sama Om."

"Jangan dong, kan Om cuma becanda."

"Enggak mau, pokonya Ken ngambek."

Kenzi pergi terlebih dahulu meninggalkan Bima yang menatap diri nya dan tak lupa dengan kekehan kecil karna merasa lucu dengan sipat Kenzi.

Tbc

Jangan lupa tinggalkan vote

Dendam yang salah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang