Saat Azka akan menggerakan kembali pantatnya, tiba-tiba kamar nya di dobrak oleh seseorang.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun, orang itu langsung menyerek Azka dan juga memukulinya dengan sangat brutal.
"Bajingan lu, gue udah pernah bilang kan sama lu, jangan pernah sakiti anak gue,"ucap Bima dengan nada marah dan masih memukul Azka.
"Dia pantas mendapatkan nya, karna dia orang tua gue mati,"ucap Azka yang tak mah kalah.
"Harus berapa kali si gue bilang, kalau yang bunuh orang tua lu itu bukan dia njing,"ucap Bima yang semakin emosi.
"Terus aja belain anak tiri lu itu,"jawab Azka dan tak lupa dengan kekehan nya.
"Ini bukan masalah anak tirinya, gue cuma gak mau lu nyesel suatu saat nanti, karna udah balas dendam sama orang yang salah."
"Salah apa nya lagi si, udah bener-bener dia yanh bunur orang tua gue."
"Yang bunur orang tua lu itu krmbaran nya Kenzo bukan Kenzi, ini terakhirlu ketemu sama anak gue, jangan harap lu bisa ketemu lagi sama dia,"ucap Bima sebelum menghampiri Kenzi Bima tak lupa memukul muka Azka sekali lagi.
"Ken kamu tahan ya, kita kerumah sakit sekarang,"ucap Bima dengan nada khawatir.
"P-papah hiks sa-sakit,"ucap Kenzi sambil memegangi perutnya yang terasa sakit.
"Tahan ya, kita ketumah sakit sekarang."
"E-enggak Pah, Ken u-udah gak kuat."
"Pokonya Ken harus tahan, kita kerumah sakit."
Tanpa pikir panjang lagi Bima langsung membawa Kenzi kerumah sakit, tapi saat melewati Azka, Bima langsung menendang perut Azka setelahnya baru pergi dari sana.
Kejadian sebelum Bima mengetahui bahwa Kenzi pergi kerumah Azka.
Bima yang sudah sarapan pun langsung pergi ke kantor, saat sudah sampai di kantor, Bima merasa ada yang tertinggal di rumah yang membuat Bima harus kembali lagi kerumah.
"Ken liat berkas yang Papah taro di atas meja ruang tamu gak?"tanya Bima sedikit berteriak saat sudah berada di dalam rumah.
"Ko gak jawab ya, coba gue liat ke kamar nya,"ucap Bima dan berjalan ke arah kamar Kenzi.
"Ken kamu di dalem?"tanya nya tapi masih tidak ada jawab.
Bima yang penasaran pun, perlahan membuka kamar milik Kenzi, dan ternyata di dalam nya kosong tidak ada keberadaan Kenzi.
"Bukan nya ini bekas alat tes kehamilan, terus alatnya mana?"tanya Bima saat tak sengaja menemuka bekas alat kehamilan.
Bima terus mencari alat itu, sampai mata nya tertuju pada tempat sampah yang ada di kamar Kenzi. Karna penasaran Bima pun mendekat dan memeriksa tempat sampah itu.
Saat menemukan benda yang dirinya cari, Bima langsung membelalakan mata nya, tanpa pikir panjang lagi, Bima langsung pergi kerumah Azka, karna Bima merasa jika Kenzi akan pergi ke sana.
Di kediaman kedua teman Kenzi.
Kini Cakra dan juga Indra sedang berada di sebuah jembat, mereka berdua baru saja bolos dan berakhir di atas jembatan.
"Kita ngapain ke sini?"tanya Cakra yang merasa aneh.
"Lah mana gue tau,"jawab Indra.
"Dih aneh."
Lalu mereka kembali berjalan.
Saat sedang pokus dengan dunia nya masing-masing, Indra tak sengaja menabrak seseorang.
"Eh sorry gue gak sengaja,"ucap Indra.
"Santai aja, lagian gue juga salah,"jawab orang itu.
"Tunggu, lu Kenzo kan, kembarannya si Kenzi?"tanya Cakra yang merasa tak asing dengan orang yang di tabrak oleh Indra.
"Ia, pasti lu Cakra kan terus ini Indra?"
"Njing gak nyangka gue ketemu sama lu, lu kemana aja bangsat?"tanya Cakra sambil menepuk bahu Kenzo.
"Gak usah pukul juga njing, lu kira gak sakit apa?"
"Hehe gue masih gak nyangka aja ketemu sama lu di sini,"jawab nya tanpa dosa.
"Tumben gak sama kembaran gue?"tanya Kenzo.
"Sakit dia, udah dua hari gak sekolah,"jawab Indra.
"Sakit apa?"
"Katanya cuma lemes aja."
"Oh iya, dia pindah rumah ya, soal nya tadi gue kerumah lama gue, katanya gak ada udah pada pindah."
"Ia, dia pindah dua bulan yang lalu, kan emak tirinya nikah lagi."
"Oh pantesan, lu pada pasti tau kan rumah barunya?"
"Tau si, mau kesana?"
Kenzo hanya menganggukan kepala nya saja.
Lalu mereka bertiga pun pergi dari sana menuju rumah Kenzi.
Sesampai nya di rumah Bima.
"Ini rumah nya?"tanya Kenzo.
"Ia, tapi ko sepi ya?"
"Coba tanya pak satpam aja."
"Permisi Pak, Kenzi nya ada?"tanya Cakra.
"Den Kenzi sedang di rawat di rumah sakit, baru saja nyonya ke sana."
"Kalau boleh tau rumah sakit mana ya Pak?"
"Rumah sakit *******."
"Kalau gitu makasih ya Pak."
Lalu mereka bertiga pun pergi kerumah sakit yang sudah di kasih tau oleh Pak satpam.
Tbc
Jangan lupa tinggalkan vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam yang salah (End)
Short StoryMencerita seorang kenzi yang harus menanggung kesalahan kembaran nya yang menghilang entah ke mana