Sesampai nya di rumah sakit.
Kenzo dan dua teman Kenzi kini sudah berada di depan ruangan Kenzi.
"Mamah,"panggil Kenzo.
"Kenzo sayang kamu kemana aja selama ini, Mamah sama adik kamu salalu nyariin kamu?"tanya Kinara sambil memeluk Kenzo dengan sangat erat.
"Kenzo ada ko Mah, sekarang Ken gimana?"
"Belum tau, dia masih di tangani oleh Dokter."
Setelah melepas pelukan kedua nya, Kenzo menatap tak suka ke arah Bima yang berdiri di samping Mamah nya.
"Pasti gara-gara lu kan?, adik gue jadi masuk rumah sakit!", tuduh Kenzo dengan nada tidak suka.
"Dia masuk rumah sakit karna kesalahan mu,"jawab Bima dingin karna tak terima di salahkan oleh Kenzo.
"Ngapa jadi gue. yang selalu sama adik gue itu lu, jadi pasti lu kan?"
"Kenzo udah, ini bukan salah Papah, kamu gak boleh nyalahin Papah kaya gitu."
"Oh jadi dia Papah baru nya, jadi Papah ko gak becus."
"Kenzo,"tegur Kinara.
"Apa lagi si Mah, coba kalau dia bisa jadi Papah yang bener, mungkin ken gak bakalan kaya gini."
"Udah sayang gak papah. malu loh ini di rumah sakit, dan kamu Kenzo, ikut saya,"ucap Bima sambil menarik tangan Kenzo.
Kini Kenzo dan juga Bima berada di taman rumah sakit, dengan Kenzo yang masih menatap tak suka pada Bima.
"Kamu tau Kenzo, kesalahan apa yang kamu buat sampai membuat adik kamu masuk rumah sakit?"tanya Bima dengan nada santai.
"Apa?, perasaan gue gak bikin ke salahan, kenapa lu malah nuduh gue atas semua ini, lu juga liatkan kalau gue itu baru dateng?"tanya balik Kenzo dengan nada kesal.
"Ya saya tau kamu baru saja sampai, tapi kejadian ini ada kaitan nya dengan kesalahan yang kamu buat dua tahun yang lalu."
"Kesalahan dua tahun yang lalu?"
"Ia, apa kamu merasa pernah membunuh seseorang?"
"Gak tuh, gue gak pernah ngerasa pernah ngebunuh orang."
"Tidak usah berpura-pura Kenzo, saya tau kamu ingat."
"Ya gue emang pernah ngebunuh orang, tapi itu gak sengaja."
"Kamu bilang itu gak sengaja, tapi liat sekarang, akibat ketidak sengajaan mu adik mu menjadi korban nya."
"Chk sekarang bilang sama gue, siapa orang yang telah membuat adik gue jadi kaya gini?"
"Dia adalah anak yang kamu bunuh orang tua nya."
"Tinggal kasih tau nama sama alamat nya aja susah banget."
"Cari tau saja sendiri, karna ini kesalahan mu."
Setelah mengatakan hal itu, Bima langsung pergi dari hadapan Kenzo, Kenzo yang melihat kepergian Bima hanya bisa diam saja, dan terus memikirkan anak yang Bima maksud itu.
Karna tak mau ambil pusing, Kenzo memilih kembali keruangan Kenzi saja.
Sesampai nya Kenzo di sana dan bertepatan dengan Dokter yang menangani Kenzi keluar.
"Bagaimana Dok keadaan anak saya?"tanya Kinara dengan nada khawatir.
"Untuk saat ini keadaan nya masih kritis,"jawab Dokter.
"Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kandungan nya?"tanya Bima.
Pertanyaan Bima membuat semua yang ada di sana terkejut.
"Kenzi hamil, ko bisa Mas?"tanya Kinara yang tak mengerti.
"Nanti kita bicara kan hal ini sayang, sekarang kita dengan dulu apa kata Dokter nya."
"Maaf, untuk bayi nya tidak bisa kami selamat kan."
"jadi adik saya keguguran?"tanya Kenzo.
"Ia, sekali lagi saya minta maaf."
"Baik Dok terimakasih."
Dokter itu hanya menganggukan kepala nya, dan setelah nya pergi dari hadapan mereka.
Seketika di depan ruangan Kenzi menjadi hening, mereka sibuk dengan pikiran nya masing-masing.
Tbc
Jangan lupa tinggalkan vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam yang salah (End)
Short StoryMencerita seorang kenzi yang harus menanggung kesalahan kembaran nya yang menghilang entah ke mana