Jika didalam buku sebelumnya kisah Haechan dan Mark hanya dilingkupi dengan jalan yang lurus, maka dibuku ini mereka dan anak anak mereka akan melewati rollercoaster yang terus berputar. Namun, cemara tetaplah cemara. Tak ada kata perpisahan karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan baru saja melakukan operasi Caesar kedua kalinya. Tidak terasa 9 bulan telah ia lewati dengan mengandung anak kedua dari kandungannya. Ada rasa sedih, ada rasa bahagia, ada rasa bersyukur karena bisa sampai dititik ini. Dalam hidupnya, Haechan tak pernah terbayang akan memiliki tiga anak dan mempunyai keluarga kecil. Hanya ada mimpi menjadi pemain basket terkenal didalam hidupnya, tapi takdir tuhan ternyata lebih indah dibandingkan rencananya diawal.
“Mom, are u oke?”
Haechan yang tengah berbaring kini menoleh ke arah samping dimana ada Chenle yang berdiri disampingnya, sedangkan yang lain fokus pada bayi diseberang sana.
“Hm, i' m oke.”
“Mommy! Adek bayi namanya siapa?” Tanya Serena yang tengah berjalan menghampiri Haechan bersama Mark yang tengah menggendong bayi.
Mark memberikan bayi itu pada Haechan, ia baringkan perlahan tubuh mungil itu dipelukan Haechan.
“Mm, belum tau. Mommy bahkan ga kepikiran nama dari dulu, mommy pengen kalian aja yang namainnya.” Ucap Haechan pada Serena
“Kok gitu? Kan mommy yang lahirinnya, jadi mommy berhak namain adek bayinya.” Ucap Serena
Haechan terkekeh pelan, “asal adek tau, yang kasih nama Serena itu kakak loh.”
Serena membulatkan matanya mendengar ucapan sang mommy, kemudian menatap Chenle yang fokus melihat adik bayi.
“Are u sure, mom?” Tanya Serena tak percaya
“Iya, kakak yang namain Serena.” Jawab Mark sembari mengusap surai lembut anaknya itu.
“Jadi... Adek boleh namain adek bayi ga?”
“Mm, boleh.”
Serena nampak diam sejenak sembari berfikir nama apa yang cocok untuk adik bayi. Fyi, anak ketiga Haechan dan Mark yaitu laki laki sesuai dengan tebakan dokter pribadi mereka dulu.
“Mm... Z-zherio?”
“Zherio?” Ucap Mark memastikan
“Iya, bagus ga pa?” Tanya Serena
“Bagus banget, gimana mom?” Tanya Mark pada Haechan
Haechan maupun Chenle tersenyum manis, “bagus, tapi artinya apa?”
“Memangnya butuh arti?” Tanya Serena bingung
“Of course! Nama kamu aja ada artinya.” Ucap Haechan
“Mm, ga ada sih mom. Tapi nama Zherio itu nama karakter mahwa yang Serena baca, dia orang yang keren, baik hati dan penyayang.” Ucap Serena sembari tersenyum.
“Ya sudah nama adik bayi berarti, Zherio.” Final Mark
—°°—
Sudah memasuki bulan kedua setelah lahirnya Zherio putra kedua Haechan dan Mark. Haechan merasa mengurus Zherio tidak sesulit saat mengurus Serena dulu, Zherio cenderung cepat tidur bahkan setelah di beri susu oleh Haechan, anak itu langsung tertidur. Sedangkan Serena sulit tidur dan selalu merengek setiap malam bahkan tengah malam.