Chapter 9

327 30 0
                                    

“Mas, bisa temenin aku belanja bulanan ga?”

Mark yang tengah memangku Zherio kini menoleh ke arah Haechan yang tengah melipat baju baju di ujung ranjang sana.

“Mau jam berapa, sayang?” Tanya Mark

“Kalo bisa selesai beresin baju baju ini, mas.” Jawab Haechan

“Yasudah bisa, sayang.”

“MOMMY!”

Mark dan Haechan menoleh ke arah pintu dimana Serena baru saja pulang dari sekolah.

“Astaga, adek. Kalo pulang jangan teriak teriak, kebiasaan kamu tuh.” Ucap Mark

“Hehe sorry, papa.”

Serena naik ke atas ranjang, ia duduk berhadapan dengan Mark dan Zherio yang berada dipangkuan sang papa. Serena mengecup pipi adiknya itu yang sudah berusia 7 bulan.

“Adek, mommy sama papa mau pergi dulu. Kamu jaga adik bayi ya?” Ucap Haechan pada Serena

“Loh? Adek juga mau ikut, adek ga mau jaga adik bayi. Suruh kakak aja yang jaga.” Tolak Serena cepat

“Cuma mau belanja aja, dek.” Ucap Haechan berusaha membujuknya

“Gapapa adek ga mau pokoknya kalo ditinggal.”

“Sudah sudah, gapapa. Sayang gapapa ajak aja adeknya, mas yang jagain kalo dia riweh.” Potong Mark menengahi keduanya

“Siapa yang riweh?!”

                                        —°°—

Haechan terkekeh pelan melihat tingkah excited putrinya itu saat berjalan ke arah mobil untuk siap pergi belanja bulanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan terkekeh pelan melihat tingkah excited putrinya itu saat berjalan ke arah mobil untuk siap pergi belanja bulanan. Padahal hanya untuk belanja, tapi serasa mau jalan jalan jauh.
Mereka kini sudah berada di dalam mobil, Serena duduk dibelakang sementara Haechan duduk di samping Mark didepan.

“Sayang, mau sekalian perawatan ga? Kamu udah lama ga perawatan semenjak adik bayi lahir.” Tawar Mark pada Haechan

Haechan diam sejenak, kemudian tersenyum manis pada suaminya itu. “emangnya boleh, mas?”

“Boleh, sayang. Mumpung ada waktu sekalian juga ajak Serena perawatannya.”

“Ih, kan awalnya cuma mau belanja kenapa jadi perawatan sih?” Ucap Haechan

Mark tersenyum manis kemudian mengecup pipi Haechan pelan, “ya gapapa. Kamu perawatan juga biar makin cantik aku juga yang seneng liatnya.”

Pipi Haechan memerah mendengar ucapan Mark, memang benar seharusnya ia perawatan lagi. Sudah lama ia tak perawatan itupun terakhir saat ia hamil muda.

“Beneran boleh, mas? Lama loh nunggunya.” Tanya Haechan memastikan

“Udah biasa juga mas nemenin kamu perawatan kok.”

MOMMY (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang