Chapter 18

325 32 0
                                    

Haechan menggeliat membuka matanya karena sinar matahari menyoroti wajahnya dari balkon yang tidak ditutup. Setelah beberapa detik matanya melotot kemudian mendudukkan tubuhnya menatap ke samping dimana Mark sudah tidak ada lagi. Buru buru ia meraih ponselnya untuk melihat sudah jam berapa sekarang, saat ia melihat ponselnya Haechan tertegun sejenak karena hari sudah pukul sembilan pagi.

“ADEK! KAKAK! MAS MARK!” Teriak Haechan saat turun dari tangga.

Saking buru buru Haechan sampai lupa memakai celana tidur, karena yang sedang ia pakai kini hanya celana pendek sepaha dalaman.

“Sayang?”

Deg

Haechan menghentikan langkahnya saat melihat beberapa orang yang tengah duduk di sofa ruang tamu, sementara Mark terkejut mendengar teriakkan Haechan.

“M-mas?”

Mark menghampiri Haechan, “sayang, naik lagi ke atas. Ada murid murid, mas.”

“Ah, iya mas.”

Buru buru Haechan naik lagi ke atas, Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian tersenyum kaku saat kembali ke sofa untuk melanjutkan bimbingannya bersama mahasiswanya.

“Maaf, jadi terganggu.” Ucap Mark

“Gapapa, pak.” ucap salah satu mahasiswa

“Oke kita lanjut lagi.”

—°°—

Haechan menepuk-nepuk pipinya merasa malu karena turun dengan keadaan berantakan dan pakaian yang tidak sopan. Ia terduduk diujung ranjang sembari membuka ponselnya untuk menghubungi anak anak.

Keluarga cemara

Kak chenle? Serena? Adek?
Kalian udah pergi ya?
Maaf banget mommy kesiangan
Mommy ga enak badan
Ga tau kenapa tiba-tiba kesiangan
Kalian sarapan apa?
Maaf ga ngasih bekal

Kakak
Mom? Udah bangun?
Kalo capek istirahat lagi mom
Kakak sarapan tadi, serena yang masak.
Kakak udah beli makanan di minimarket
Buat bekal siang.

Serena
Ngapain minta maaf mom?
Wajar, mommy kecapean kan ngurus kita mulu
Tenang aja mom, Serena udah bawa bekal sendiri

Ya ampun
Ga kerasa Serena udah gede
Udah bisa masak sendiri?
Ga buruh mommy lagi ya?

Serena
Apa sih mom?!
Aku tetep butuh mommy!

Hahah iya iya maaf
Kakak, Zherio di anter ya ke sekolah?

Kakak
Iya udah mom
Dia ga rewel kok.



“Ya ampun, untung aja mereka bisa mandiri. Tapi, mas Mark marah ga karena aku bangun kesiangan?” Gumamnya

Haechan meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian pergi ke kamar mandi untuk mandi, selagi menunggu Mark selesai bimbingan jadi ia beres beres kamar dahulu.

Hampir setengah jam akhirnya Haechan selesai juga, ia sudah pakai pakaian panjang dan celana panjang. Masih duduk di atas ranjang sembari menunggu Mark.

Cklek

Pintu terbuka, Haechan menoleh ternyata Mark baru saja masuk. Mark tersenyum manis kemudian menghampiri dirinya.

MOMMY (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang