Seperti biasa guys skipp
Haechan pasrah saat Mark mengecupi punggung belakangnya, handuk yang tadinya terpasang rapi di badan Haechan kini melorot akibat Mark yang gencar menciumi badannya.
“Nghh, mas! Udah ah!”
Sejak sepuluh menit yang lalu Haechan berpegangan pada sandaran sofa sembari berdiri dan dibelakangnya Mark yang sibuk mengecupi punggungnya.
“Tubuh kamu kok bisa masih secantik ini?”
“Kan perawatan.”
Cup!
Mark mencium bibir Haechan dari belakang sehingga membuat Haechan kesusahan karena posisi mereka masih membelakangi Mark.
“Hmphh eungg”
Mark melepaskan ciumannya, bibir Haechan bengkak karena sejak tadi diciumi oleh Mark tanpa henti.
“Mas, aku capek. Kalo mau main ayo cepetan ke kasur. Kaki aku lemes berdiri dari tadi.” Ucap Haechan
“Kita main disini aja.”
Haechan menghela nafas pelan, pasrah menuruti kemauan sang suami. Lagi pula kasihan sudah hampir 2 bulan ia tak melayani Mark secara biologis.
“Yaudah ayo.”
Mark melepaskan boksernya, kini ia telanjang bulat. Kemudian ia singkapkan handuk Haechan sebatas pinggang dan menarik pinggul Haechan agar semakin dekat dengan selangkangannya.
“Shhh, mas lepasin aja handuknya risih banget.” Ucap Haechan sembari ingin melepaskan handuknya namun ditahan oleh Mark.
“Gapapa kayak gini aja, jangan telanjang. Kamu sexi kalo setengah telanjang.” Ucap Mark dengan suara beratnya
Entah kenapa saat mantan duda anak satu ini memang bisa membuat Haechan basah hanya dengan dirty talknya.
Mark mulai mengocok batang penisnya hingga berdiri tegak sempurna, Haechan dapat mendengar geraman geraman sexi dibelakangnya saat suaminya itu tengah mengocok penisnya sendiri.
“Nghh! Ah!”
Haechan memekik pelan saat Mark memasukan penisnya kedalam lubang basah Haechan, untung saja lengan Mark berada di perutnya hingga ia tak terjatuh karena lemas.
“Mas, kayaknya kamu ga usah gym lagi.”
“Memangnya kenapa?”
“Nghh kayaknya kontol kamu tambah gede, mas.”
Mark terkekeh pelan, ia kecup pelan punggung Haechan. “Iya kah? Bagus dong, jadi enak mas ngewein kamunya.”
Plok plok plok
Mark menggerakkan pinggulnya dengan kecepatan sedang, ia ingin menikmati dahulu rasa rasa kenikmatan sebelum mengeluarkan semua cairan cintanya.
“Ah! Ah! Mashh! Mashh ah!” Desah Haechan bersahutan dengan suara bokong dan selangkangan Mark.
“Ouhh shh, ya tuhan enak banget” Racau Mark yang sibuk menggenjot lubang Haechan.
Selain Penis Mark yang memuaskan bagi Haechan, lubang Haechan juga memuaskan karena sempit dan hangat. Rasa pijatan di area penisnya terus di remas membuat Mark keenakan.
Tubuh putih mulus itu terpantul pantul kedepan karen gerakan Mark yang sangat agresif di belakangnya. Haechan mengigit bibir bawahnya menahan suara yang ingin berteriak karena keenakan.
“Nghh, ngh, maashh mas”
“Iya kenapa sayangnya mas?”
Haechan sedikit menolehkan kepalanya kebelakang guna melihat ekspresi Mark yang menganga keenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY (2)
FanfictionJika didalam buku sebelumnya kisah Haechan dan Mark hanya dilingkupi dengan jalan yang lurus, maka dibuku ini mereka dan anak anak mereka akan melewati rollercoaster yang terus berputar. Namun, cemara tetaplah cemara. Tak ada kata perpisahan karena...