Setelah makan malam bersama rekannya, Chynza kini sudah berada di ranjang empuknya. Menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang sudah penuh, memikirkan ia akan meng-endorse apa kali ini?
Ting!
Suara pesan masuk.
Chenle
Kau sudah tidur?
Maaf jika mengganggu mu lagi,
aku ingin mengajakmu ke tempat pemotretan kita nanti, apa kau mau?
Jika tak mau tak apa, biar aku saja yang melihatnya lalu aku akan menyampaikan situasi tempatnya seperti apa padamuAnda
Belum.
Aku ikut.Chenle
Akan aku jemput besok jam 3 sore
Selamat malam.•••
Ucapan selamat malam dari Chenle menjadi penutup obrolan singkat pada room chat itu.
Kini Chynza kembali menerawang ke masa-masa pemotretan majalahnya. Ia memang menyentuh Chenle tetapi secara tidak langsung. Mengapa bisa? Karena ia selalu mengenakan sarung tangan transparan yang membuat orang-orang mengira kalau mereka benar-benar bersentuhan.
Saat awal memang ia sangat canggung dengan rekannya itu, Chenle. Tapi karena anak itu yang terlalu aktif dan tak bisa diam sedikitpun membuat Chynza sedikit menerima keberadaannya.
Ia juga nyaman saat bersama Chenle, karena lelaki itu mengerti tak seharusnya ia menyentuhnya. Chenle sangat menjaga Chynza untuk pekerjaan ini.
Aku.. nyaman ya saat bersama Chenle? Mengapa? Padahal Chenle hanyalah rekan kerja..
Batin Chynza.Tak lama kemudian ia tertidur dengan tangannya yang masih menggenggam ponselnya.
•
•
•Pagi hari ini Chynza tak melakukan pekerjaan ke luar rumah, ia hanya memvakum semua ruangan, mencuci baju lalu menjemurnya, kemudian memasak untuk makan siang nanti.
Setelahnya ia akan beristirahat dengan bersantai sambil memakan cemilan tak lupa dengan televisi yang menayangkan anime kesukaannya.
Tiba-tiba pikirannya melayang saat mengingat Chenle. Ia akan keluar dengan Chenle sore ini, bukan?
Tapi ia bingung harus memakai outfit apa kali ini. Karena ia memang sangat jarang keluar selain berbelanja dan bekerja.Ting!
Pesan masuk dari Chenle. Pas banget nih yang dipikirin.
Chenle
Aku membawa mobil saja nanti
Kau ingin aku memakai jaket hijau atau hitam?Anda
Oke.
Hubungannya apa?Chenle
Biar couple😁
Kalo tidak mau tak apa, aku pakai jaket hijau sajaAnda
Terserah.
Begitulah Chynza, ia dingin jika berada di room chat. Tapi jangan salah jika mereka sudah bertemu.
Dilain tempat, Chenle yang bingung maksud dari Chynza terserah itu.. ia akan memakai yang mana ya?
Ya sudahlah aku pakai jaket hijau saja. Batinnya.
Kini, Chenle sedang di make-up oleh salah satu MUA favorit nya.
MUA itu tersenyum saat tak sengaja melihat isi pesan dari ponsel Chenle.Pasti kapalku ini akan berlayar dengan lancar. Batin Yuki sang MUA.
Setelah jam makan siang, pemotretan diselesaikan. Chenle yang melihat jam di pergelangan tangan kirinya tersenyum lalu beranjak keluar dari gedung agensi dengan memakai maskernya.
Ia ada janji dengan Chynza bukan? Maka dari itu mereka sudah berada didalam mobil yang sama, mobil Chenle.
"Ingin ke tempat lain dulu? Atau langsung saja?"
"Langsung saja."
"Oke."
Setelahnya mobil itu melesat dengan kecepatan sedang. Chynza yang memandangi luar dengan sesekali melihat ponselnya kala ponsel itu berbunyi.
Saat mendengar suara desisan kesal dari Chynza, Chenle menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"
"Sepertinya ada sasaeng yang mengikuti kita! Aku sangat kesal! Dia menggangguku saja!" Kesal Chynza
Chenle tak tinggal diam. Ia merampas ponsel Chynza lalu mengaktifkan mode pesawat. Setelahnya menaruh ponsel Chynza di dashboard mobil, dan memberikan ponselnya pada Chynza.
Sebenarnya sasaeng itu sudah mengikuti Chenle saat ia keluar rumah tadi. Sasaeng itu mengikutinya sampai ke apartemen Chynza bahkan sampai sekarang.
•
•
•
•Hehehe ngedate mereka gaes🫣
See you all💚
👇🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Model || ZHONG CHENLE
Romance"Nikah? Sama siapa?" "Ya sama calon suami kamu. Emangnya kamu belum nemu calon suami yang pas?" "Belum." "Rekan model kamu aja" "Dih? Emang dia mau sama aku?" "Mau kali? Coba aja tanya" "Enak aja. Males! Papa aja yang tanyain sono!" "Dih? Kalo di...