Dua hari setelah Chynza sakit malam itu yang membuat Chenle dan Chynza bertengkar saat paginya.
Papanya Chynza datang ke apartemen Chynza. Membawakan beberapa cemilan dari Indonesia dan berita mengejutkan untuk Chynza.
"Tinggal nikah apa susahnya sih, Za?" Papanya heran kenapa Chynza sangat susah saat disuruh menikah. Padahal calonnya sudah bersamanya setiap hari.
"Aku.. belum nemu yang cocok, Papa. Setiap hari aku kerja, yang aku temuin ya cuman staff, manager, photographer, crew. Apa yang aku dapetin disana?"
"Chenle? Kamu dekat 'kan sama Chenle?"
"Sama Chenle kamu gak cocok? Setiap hari kamu ketemu, Papa tau kok."Chynza diam. Sebenarnya ia sedikit menaruh hati pada rekannya itu, tapi ia tak ingin jatuh saat nanti Chenle mengatakan bahwa ia sudah memiliki calon istri.
"Kenapa? Kamu gak suka sama Chenle?"
Chynza menghela nafas. Ia lelah jika dikejar-kejar terus oleh sang Papa mengenai calon suaminya.
Lamunannya buyar saat pintu apartemennya ada yang menekan bel.
Saat Chynza melihat monitor, ternyata itu Chenle. Dia datang di waktu yang tidak pas.
Membuka pintu apartemennya lalu mempersilahkan Chenle masuk.
Chenle terkejut saat melihat ada Papa Chynza begitupun Papa Chynza yang terkejut melihat Chenle. Tak lama kemudian, keduanya tertawa.
Chynza yang masih waras lantas pergi ke dapur.
"Zaaa? Ini ada Chenle lho?"
"Ya terus?"
Chenle yang mendengar itu hanya terkekeh geli. Ia tebak pasti sang Papa tengah membicarakan tentang calonnya.
Chenle menghampiri Chynza lantas menatapnya dengan senyuman manisnya.
"Kenapa? Gak suka aku datang? Kalo gitu aku pulang aja ya? Udah sembuh 'kan?"
"Ya"
Chenle kembali terkekeh mendengar jawaban Chynza.
"Ya udah aku pulang aja"
Ia beranjak kembali bertemu Papa Chynza ingin berpamitan.
"Lohh? Mau ke mana? 'Kan baru sampe? Disini dulu lah ngobrol sama Papa"
Chenle tersenyum lalu melihat Chynza yang wajahnya sudah tidak mood itu.
"Nanti aja, Pa. Kita ngobrol kalo lagi gak ada Chynza. Dia lagi sensi kayaknya."
"Hahaha ya udah... Nanti Papa kabarin kamu kalo mau ngobrol."
"Iya, Pa. Chenle pulang ya, Assalamu'alaikum" pamit Chenle
"Wa'alaikumussalam/wa'alaikumussalam" jawab kompak anak ayah itu.
"Kamu kenapa sih? Lama-lama Papa jodohin kamu sama Chenle nih ya! Gemes banget kalian."
Chynza hanya memutar bola matanya malas. Ia pergi ke kamarnya lalu merebahkan diri.
"Za? Kamu ada rasa suka 'kan sama Chenle?"
"Sok tau," ketus Chynza
"Papa bukan sok tau. Papa tau, kamu suka sama Chenle. Dari cara bicara kamu yang dari tadi terus ngehindar kalo Papa bahas Chenle. Dari cara tatap kamu pas liat Chenle, kamu ngehindarin kontak mata sama Chenle 'kan? Kamu gak bisa bohong sama Papa. Dari mata kamu pas Chenle pergi aja tadi, kamu kayak gak ikhlas Chenle malah pergi 'kan?"
Chynza diam. Itu memang benar tapi ia tak ingin jatuh. Ingat itu.
"Tidur ya? Ya udah istirahat yaa, Papa ada di ruang tengah. Buka sofa buat tiduran. Jangan keluar apart kalo gak izin Papa."
Chynza lagi-lagi diam. Ia memang sudah mengantuk sedari tadi.
Tapi saat pesan masuk dari Chenle membuatnya urung memejamkan matanya.
Ia melihat isi pesan itu lebih dulu.
Chenle
Maaf kalo aku ganggu waktu kamu sama Papa.
Za, maaf kalo aku suka kamu.
Maaf kalo aku cinta kamu.
Maaf kalo kamu udah suka aku, tapi aku nyakitin kamu.
Za, aku.. cinta kamu.
Aku emang laki-laki pengecut mengungkapkan perasaan ini lewat pesan. Tapi ini aku Za, Chenle.Chenle yang setiap hari ketemu kamu.
Kerja sama kamu
Genggam tangan kamu
Peluk kamu
Cium kamu padahal kita bukan mahram.
Za, aku cinta sama kamu murni perasaan aku. Bukan karena merasa bersalah atas pekerjaan kita selama ini.Maaf laki-laki pengecut ini bisa cinta sama kamu yang jelas-jelas kamu bakal benci aku.
Maaf kalo selama ini buat kamu gak nyaman.
Maaf, Za.•
•
•
•Eeehhh apatuuuhh??🫣🫣🫣
Cieee Chenle udah berani ungkapin.
Tapi isinya maaf terus, kenapa ya? Takut kena tolak kah?
Ckckck asal kau tau saja Chenle wkwk
Btw jangan lupa voment😝
👇🏻
👇🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/379581543-288-k320411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Model || ZHONG CHENLE
Romance"Nikah? Sama siapa?" "Ya sama calon suami kamu. Emangnya kamu belum nemu calon suami yang pas?" "Belum." "Rekan model kamu aja" "Dih? Emang dia mau sama aku?" "Mau kali? Coba aja tanya" "Enak aja. Males! Papa aja yang tanyain sono!" "Dih? Kalo di...